Review Teka-Teki Tika: Suguhkan Plot Twist di Dalam Plot Twist

Film Teka-Teki Tika tayang mulai Kamis (23/12/2021) di bioskop seluruh Indonesia. Film keenam Ernest Prakasa ini menggandeng Sheila Dara, Morgan Oey, hingga Dion Wiyoko sebagai pemain.
Bergenre drama keluarga, Teka-Teki Tika (2021) akan menyuguhkan pengalaman baru dan plot twist bagi penonton. IDN Times sudah menyaksikannya, serta menemukan 6 kelebihan dan kekurangan tentang film Teka-Teki Tika (2021)!
1. Akting Sheila Dara dan aktor lain cukup membekas

Sheila Dara didapuk sebagai Tika, karakter utama di film Teka-Teki Tika (2021). Di setiap filmnya, Sheila Dara selalu menyuguhkan akting yang semakin tajam. Karakter Tika terasa pas diperankan oleh Sheila, seakan-akan itu sifat asli dari Sheila sendiri.
Morgan Oey (Andre) dan Dion Wiyoko (Arnold) memerankan kakak beradik yang tidak akur. Ada pula Budiman (Ferry Salim) dan Sherly (Jenny Zhang), orangtua dari Andre dan Arnold.
Keempat aktor di atas berhasil membawakan karakter mereka dengan apik. Bahkan Sherly berhasil menyuguhkan akting sebagai nyonya rumah yang anggun tetapi punya power besar, termasuk terhadap suaminya.
Karakter lain yang juga mencuri perhatian adalah Laura (Eriska Rein) dan Jane (Tansri Kemala). Meski dilabeli bukan genre komedi, peran Morgan dan Tansri Kemala berhasil menyuguhkan celetukan ringan yang bikin ngakak.
Sebagai pendatang baru, Tansri Kemala terbilang sukses memerankan karakter komedi di film pertamanya. Sebagian penonton di bioskop tanpa sadar tersenyum hingga tertawa melihat akting Jane.
2. Film yang segar dari sutradara komedi, Ernest Prakasa

Teka-Teki Tika (2021) adalah film drama keluarga yang disutradarai oleh Ernest Prakasa. Sejak trailer-nya mengudara, penggemar di buat penasaran dengan cerita Tika dan karakter lain.
Terlebih lagi, banyak yang mengira jika film ini menyuguhkan nuansa film Knives Out (2019). Tentunya penonton akan mendapatkan jawabnya setelah menonton film ini dari awal hingga akhir.
Hal yang pasti adalah film ini menyuguhkan premis simpel dengan gaya pengadeganan yang segar. Cukup jarang film Indonesia yang menyuguhkan jalan cerita seperti Teka-Teki Tika (2021).
Cara Ernest memoles para karakter dan adegan yang ditampilkan membuat film ini menarik untuk dinikmati. Bagi penonton setia film komedi Ernest, tidak perlu risau. Karena film ini tetap menyisipkan komedi ringan, tapi tak berlebih.
3. Isu korupsi dikemas dengan pengadeganan yang gak ngebosenin

Di setiap filmnya, Ernest kerap menyuguhkan satu kesamaan, yaitu latar belakang dari cerita dan karakter adalah etnis Tionghoa. Kali ini Ernest tidak meninggalkan ciri khasnya tersebut.
Film ini juga lahir dari keresahan Ernest terhadap korupsi yang marak terjadi di Indonesia. Menariknya, Teka-Teki Tika (2021) tidak hadir dengan nuansa kelam nan membosankan.
Mulai dari babak pertama hingga awal babak ketiga. Penonton tidak akan dibuat pusing tentang isu korupsi yang coba Ernest bahas. Baru di pertengahan babak ketiga, penonton akan lebih memahami dan menangkap apa yang sebenarnya ingin dibahas film Teka-Teki Tika (2021).
Setiap detail dan latar belakang dari para karakter di breakdown satu per satu melalui setiap adegan yang disuguhkan. Meski dijabarkan secara detail, film ini tidak terasa membosankan.
4. Sudut hingga teknik pengambilan gambar menambah rasa dari setiap frame

Selama menonton Teka-Teki Tika (2021) banyak detail yang bisa dinikmati. Bukan hanya akting para tokoh, tapi sudut dan teknik pengambilan gambar juga unik.
Di beberapa adegan, penonton akan dimanjakan dengan long take berdurasi cukup lama. Penonton dibuat lebih merasakan emosi nyata dari para karakter lewat teknik seperti ini. Perpindahan fokus dari satu karakter ke karakter lain dalam gerakan kamera still juga tampak halus.
Selain itu, cukup sering karakter Arnold, Budiman, dan Sherly disorot menggunakan medium shot dengan posisi di center frame. Adegan-adegan tersebut menumbuhkan kesan intimidasi yang cukup kuat.
Sudut eye level yang dipilih menimbulkan kesan hidup para karakter. Penonton dibuat seolah-olah setara dan berada di situasi yang sama dengan para karakter.
5. Desain produksi memanjakan mata, dengan kesan vintage dan mewah

Melalui trailer-nya, penonton bisa melihat desain rumah yang mewah dengan kesan vintage. Properti dan berbagai sudut rumah menambah nyawa dan cerita dari para karakter.
Tak sedikit yang mengira jika kediaman Budiman seperti rumah-rumah mewah di film Hollywood. Uniknya, Teka-Teki Tika (2021) tetap terlihat ciamik meski hanya fokus menggunakan satu latar lokasi saja.
Sesuai dengan suasana rumahnya, warna dari film Teka-Teki Tika (2021) cenderung warm tone yang didominasi dengan warna cokelat. Kesan vintage, mewah, dan hangat akan penonton rasakan selama film berlangsung.
Meski dipenuhi berbagai sound efek di setiap adegannya. Justru tidak terkesan ramai dan mengganggu. Sound efek tersebut menambah ketegangan di setiap adegan mendebarkan.
Di beberapa adegan menyuguhkan para aktor berada di center frame. Properti yang disuguhkan cenderung simetris antara kanan dan kiri. Detail-detail seperti ini membuat Teka-Teki Tika (2021) semakin menarik untuk ditonton sekaligus diamati lebih mendalam.
6. Jangan puas dulu, penonton akan disuguhkan dengan plot twist di dalam plot twist

Ketika melihat trailer Teka-Teki Tika (2021), penonton rata-rata akan menebak bagaimana alur cerita film ini. Tak sedikit yang memberikan asumsi terkait ending dalam film ini karena menyuguhkan genre dan premis yang cenderung umum.
Tapi Teka-Teki Tika (2021) berhasil mempermainkan emosi penonton. Mendekati awal babak ketiga penonton akan dibuat puas bahkan meremehkan, karena ending yang disuguhkan cukup umum.
Sayangnya, itu belum selesai. Penonton akan kembali disuguhkam dengan teka-teki baru dan plot twist yang dijamin bikin terkejut. Ending yang terbuka juga menarik rasa penasaran penonton tentang kemungkinan sekuel dari film ini.
Melabeli Teka-Teki Tika (2021) sebagai film bergenre drama keluarga adalah pilihan tepat. Bagi pecinta genre film misteri, setidaknya Teka-Teki Tika (2021) berhasil melewati ekspektasi.
Film keenam Ernest Prakasa ini tampil dengan nuansa yang beda tapi tetap menyuguhkan pesan kuat. Dari semua kelebihan dan kekurangan, penulis memberikan rating 9/10. Setelah menonton, gimana pendapatmu nih?