Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seberapa Kaya Tok Dalang di Serial Upin Ipin? Ternyata Punya Homestay!

Tok Dalang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)
Tok Dalang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)

Tok Dalang adalah salah satu karakter penting di kartun Upin & Ipin (2007). Ia merupakan Kepala Desa Kampung Durian Runtuh yang kerap kali membantu Upin dan Ipin. Tok Dalang ini tinggal sendirian di desa, sementara anak cucunya tinggal di Kota.

Bicara soal Tok Dalang, meski tampil sederhana, ia kerap diperlihatkan memiliki finansial yang mapan. Bahkan, pernah memberikan sepeda untuk Upin dan Ipin. Lantas, seberapa kaya sebenarnya Tok Dalang? Yuk, simak usaha-usahanya di bawah ini!

1. Penghasilan utama Tok Dalang adalah mengelola kebun dengan hasil panen yang berkualitas

Tok Dalang panen pisang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)
Tok Dalang panen pisang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)

Sebagai tetua di Kampung Durian Runtuh, Tok Dalang memanfaatkan kondisi geografis desa dan lahan yang luas untuk perkebunan. Bisnis ini juga tidak main-main, Tok Dalang memiliki banyak perkebunan. Mulai dari kebun kelapa, pisang, sawit, hingga durian. Hasil panennya juga punya kualitas tinggi. Misalnya, pada Upin & Ipin Season 15 episode "Raja Buah", ia menjadi juara buah durian terbaik dengan harga yang mahal.

Selain itu, semua perkebunan tok dalang sangat luas. Misalnya, kebup pisang Tok Dalang diprediksi memiliki luas kurang lebih 3 hektar. Dari hasil panennya saja, ia bisa menghasilkan uang banyak sekali, sih.

Meskipun punya kebun luas, ia terlihat giat bekerja untuk merawat dan memanen hasil kebun. Tok Dalang juga sering meminta bantuan Upin dan Ipin untuk memanen hasil kebunnya. Petani dengan lahan luas memang sering disebut crazy rich dari desa, sih!

2. Tok Dalang memiliki homestay yang ramai disewa pelancong

Inap Desa Tok Dalang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin Universe)
Inap Desa Tok Dalang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin Universe)

Kampung Durian Runtuh memang berkolasi di pelosok. Namun, ia menawarkan keindahan yang mengundang pelancong untuk mampir. Tok Dalang melihat potensi tersebut dan memutuskan untuk membuka homestay atau rumah singgah. Ini pertama kali ditunjukkan dalam episode "Pokok Seribu Guna" dari Upin & Ipin Season 8.

Usut punya usut, ternyata Tok Dalang menggunakan keuntungan dari perkebunan kelapanya untuk membangun homestay tersebut. Bangunannya cukup besar, lengkap dengan car port. Homestay ini juga diperlihatkan cukup ramai. Bahkan, turis mancanegara juga menginap di sana.

Awalnya, Tok Dalang menamai bisnis homestay ini Tok Dalang Homestay. Namun, karena susahnya pengucapan untuk pelancong lokal dan penduduk setempat, ia mengubahnya menjadi Inap Desa Tok Dalang.

3. Tok Dalang juga merupakan kolektor barang antik sebagai investasi jangka panjang

koin kuno Tok Dalang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)
koin kuno Tok Dalang (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)

Kolektor barang antik adalah investasi yang cukup menjanjikan jika ingin investasi jangka panjang. Pasalnya, tiap barang antik memiliki nilai unik tersendiri yang harganya akan semakin melambung. Meskipun hanya orang desa, Tok Dalang mengerti tentang bisnis koleksi barang antik.

Pada episode "Barang Silam", Upin & Ipin diminta untuk mencari uang kuno Tok Dalang yang hilang. Uang kuno dari masa pendudukan Jepang di Malaysia tersebut punya nilai historis yang tinggi. Alhasil, harganya sangat fantastis. Yakni RM7000 atau sekitar Rp27 juta.

Nilai yang sangat fantastis, ya. Tok Dalang juga menyimpan banyak benda antik lainnya. Seperti jam antik, kain tenun kuno, hingga wayang kulit dan alat pewayangan.

4. Tok Dalang juga beternak ayam untuk penghasilan sampingan

Tok Dalang dan ayam kesayangannya, Rembo (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)
Tok Dalang dan ayam kesayangannya, Rembo (dok. Les' Copaque/Upin & Ipin)

Tok Dalang memang ahlinya memanfaatkan desa untuk berbisnis. Selain menggarap kebun, ia juga beternak ayam. Ini pertama kali ditunjukkan pada episode "Cip Cip Cip". Ia memelihara banyak ayam betina untuk menghasilkan banyak telur.

Namun, ia tidak menjual telur-telur tersebut. Tok Dalang memilih menetaskan ayamnya untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi. Meskipun tampak sederhana, penghasilan yang didapat dari ternak ayam ini cukup menjanjikan, sih. Apalagi, Tok Dalang memiliki pembeli langganan, yakni Mail untuk dijual sebagai ayam goreng.

Dibalik kesederhanaannya, ternyata Tok Dalang memiliki bisnis dan aset yang fantastis, ya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Tok Dalang adalah salah satu orang terkaya di Kampung Durian Runtuh. Dari karakter Tok Dalang, kita bisa belajar kalau bersikap rendah diri dan sederhana lebih baik daripada suka pamer. Setuju, gak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us