Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stereotipe dan Tantangan Perempuan di Industri Film, Sulit Dihindari

Netflix Reflections of Me (dok. Netflix)

Jakarta, IDN Times - Dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional, Netflix menghadirkan acara yang bertajuk Reflections of me. Topik pembicaraan acara yang berlangsung pada Kamis (16/3/2023) di Senayan City, Jakarta ini membahas seputar tantangan dan perempuan di industri perfilman. 

Sejumlah pembicara yang turut hadir di acara ini merupakan pegiat film di negara Asia, mulai dari Indonesia hingga India. Simak selengkapnya di bawah ini. 

1. Perubahan yang ada di industri perfilman belum menyeluruh

Netflix Reflections of Me (dok. Netflix)

Seperti yang terlihat, kini banyak perempuan sudah mulai memasuki industri perfilman, terutama untuk yang bekerja di balik layar. Meski begitu, keadaan ini terkadang masih dianggap sebelah mata oleh banyak orang. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak percakapan untuk dapat memulai perubahan yang menyeluruh di industri ini. 

"Walau perlahan, percakapan mengenai representasi dan narasi memiliki pengaruh pada apa yang pada akhirnya tampil di layar. Diskusi seperti yang kita lakukan hari ini juga akan membantu,” ujar Anupama Chopra, kritikus film dari India sekaligus Lead Program Netflix Take Ten dalam acara Netflix Reflections on Me pada Kamis (16/3/2023) di Senayan City, Jakarta. 

2. Tantangan yang dihadapi untuk mengangkat karakter perempuan di film

Acara Netflix Reflections on Me pada Kamis (16/3/2023) di Senayan City, Jakarta (IDN Times/Rafifa Shabira)

Sementara itu, perihal mengangkat tokoh perempuan di film juga tidak mudah. Sebab, sebagian besar orang masih menaruh ekspektasi yang besar terhadap perempuan. Mulai dari ibu dan istri yang baik hingga jadi figur yang diinginkan banyak orang. 

“Perlu memberi ruang bagi berbagai kompleksitas yang ada di diri perempuan untuk menghadirkan beragam sisi pada saat yang bersamaan," Eirene Tran Donohue, penulis skrip dari Vietnam untuk film A Tourist’s Guide To Love.

3. Karakter perempuan di film masih dianggap stereotipe

Acara Netflix Reflections on Me pada Kamis (16/3/2023) di Senayan City, Jakarta (IDN Times/Rafifa Shabira)

Manatsanun ‘Donut’ Phanlerdwongsakul selaku aktris sekaligus sutradara dari Thailand mengungkapkan bahwa saat ini makin banyak film yang menonjolkan karakter perempuan. Namun karakter tersebut digambarkan tidak jauh dari seorang ibu yang konservatif atau gadis yang memberontak kepada keluarganya. 

"Produser dan penulis punya peran untuk menghasilkan karakter yang lebih beragam, bukan hanya stereotipe," ujar Donut. 

4. Platform streaming bisa jadi wadah untuk memperkenalkan sineas perempuan

Netflix Reflections of Me (dok. Netflix)

Kamila Andini, sineas Indonesia mengatakan bahwa stereotipe tersebut sudah menjadi budaya yang mendarah daging. Oleh karena itu, tak dapat mudah diubah. 

"Sampai sini masih jadi tantangan karena sudah bergulir dari lama. Sudah jadi budaya," kata Kamila. 

Sementara itu, dalam mengatasi stereotipe tersebut, menurut Kamila, dapat menggunakan platform streaming untuk menyebarluaskan konten-konten berkualitas. 

"Platform streaming bisa bantu kita semua, sineas perempuan untuk bisa terdengar namanya," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Rafifa Shabira
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us