5 Aturan Pemerintah yang Ampuh Bikin Perokok Kapok

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan bahwa jumlah perokok pemula semakin meningkat. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan sebab rokok merupakan hal berbahaya bagi kesehatan sementara generasi mudah adalah penerus bangsa yang harusnya terjaga kesehatannya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk mengambil langka-langkah nyata untuk mengatasi masalah ini. Berikut lima hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan naiknya jumlah perokok.
1. Menaikkan harga rokok

Murahnya harga rokok bisa membuat orang dengan mudah mengakses rokok, termasuk anak-anak remaja. Oleh karena itu, menaikkan harga rokok sangatlah penting. Wacana tentang rokok harus mahal sebenarnya sudah sering digaungkan, baik di media sosial maupun dunia nyata. Namun, sampai saat ini harga rokok masih saja tetap murah.
Menurut data dari numbeo.com, Indonesia menempati peringkat ke-79 dari 88 negara dengan harga rokok paling murah. Di Indonesia, orang sudah bisa membeli sebungkus rokok dengan harga Rp12 ribu. Sementara di negara-negara maju, harga rokok sudah berada di atas Rp100 ribu.
2. Menaikkan bea cukai rokok

Menaikkan harga bea cukai merupakan strategi yang biasanya dilakukan mengendalikan barang-barang yang memang perlu dibatasi misalnya alkohol dan rokok. Sebelumnya, sudah sempat terdengar kabar bahwa pemrintah kan menaikkan bea cukai rokok, namun ternyata hal itu tidak jadi dilakukan.
Padahal, bea cukai rokok Indonesia sangat murah dibandingkan negara-negara lain di dunia. Dengan menaikkan bea cukai, harga rokok pun bisa dinaikkan.
3. Melarang penayangan iklan rokok

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2012 pasal 29, iklan rokok boleh tayang pada pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu setempat. Sekilas, peraturan ini sudah nampak bijak. Namun nyatanya, menurut Global Youth Tobacco Survey tahun 2016, 83% anak Indonesia menonton iklan rokok.
Indonesia perlu mengikuti jejak negara maju seperti Australia yang melarang penayangan iklan rokok di TV. Hal ini tentunya bisa sangat mendorong berkurangnya jumlah anak yang terpapar iklan rokok.
4. Memperluas area bebas rokok

Memperluas area bebas rokok bukan hanya akan memperkecil kesempatan perokok aktif untuk merokok, namun juga bisa mengurangi perokok pasif. Kita tentunya sangat sering melihat orang merokok di tempat umum, mulai dari kendaraan umum hingga kampus. Akibatnya, orang yang tidak merokok pun menjadi korban dari asap rokok.
Oleh karena itu, area bebas rokok sudah harus diperluas. Bukan hanya itu, pemerintah juga harus memberlakukan sanksi hukum bagi yang melanggar. Walau bagaimanapun juga, membuat orang yang tak merokok menjadi korban asap rokok adalah perbuatan yang sangat kejam.
5. Mengoptimalkan layanan konseling berhenti merokok

Sebenarnya, kementerian kesehatan telah memiliki layanan konseling gratis bagi yang ingin berhenti merokok. Namun, hal ini masih kurang disosialisasikan sehingga masih sangat jarang terdengar. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengoptimalkan fungsi layanan konseling ini. Hal ini bisa dilakukan dengan memulai mempromosikan layanan konseling ini agar lebih banyak yang tahu.
Nah itulah hal-hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengurangi jumlah perokok yang semakin bertambah saja. Yuk, kita sebagai masyarakat terus mendorong pemerintah untuk melakukan lima hal di atas! Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia!