Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua orang tertawa (freepik.com/Freepik)

Istilah inside jokes kerap digunakan di sosial media sebagai penanda suatu hal lucu yang sedang dibicarakan. Fenomena penggunaan istilah inside jokes  terbilang baru terutama bagi pengguna yang belum lama nyemplung di sosial media.

Lain cerita bagi pengguna lama yang sudah terbiasa dengan istilah inside jokes'. Mereka dapat langsung memahami konteks dan maksud penggunaan istilah inside jokes. Lantas apa itu inside jokes?

1. Apa itu 'inside jokes'?

tertawa sambil melihat handphone (Pexels/Vanessa Loring)

Istilah inside jokes berasal dari bahasa Inggris, yakni dari kata inside yang berarti 'di dalam' atau dalam hal ini diartikan 'internal' dan jokes yang berarti 'candaan'. Sederhananya inside jokes diartikan sebagai 'candaan internal'.

Secara lebih detail, definisi inside jokes adalah istilah yang digunakan untuk mengacu pada hal lucu yang hanya dipahami oleh kelompok atau komunitas tertentu sehingga hanya mereka yang mudah relate atau nyambung. Kelompok tertentu yang memahami lelucon ini memiliki pengalaman atau pengetahuan bersama tentang letak kelucuan dari objek yang dibicarakan.

Biasanya sebuah candaan akan langsung ditanggapi dengan respons kelucuan bagi sebagian orang. Namun, berbeda dengan orang-orang yang tidak paham dengan letak kelucuannya.

Istilah inside jokes mengacu pada kondisi ketika hanya kelompok tertentu yang memahami letak kelucuan suatu hal. Konteks penggunaan istilah inside jokes bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari meme khusus, kata-kata tertentu, cerita tertentu, hingga gaya tertentu dalam berbicara.

Kehadiran inside jokes kerap muncul dari momen unik hingga pengalaman yang dibagikan antar-anggota kelompok. Secara tidak langsung, inside jokes menciptakan semacam ikatan khusus yang hanya dimengerti oleh anggota kelompok.

2. Peran 'inside jokes' di sosial media

seseorang melihat handphone (freepik.com/rawpixels)

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, istilah inside jokes banyak digunakan di sosial media. Dengan kata lain, sosial media seolah menjadi panggung utama dalam penggunaan istilah inside jokes.

Beberapa sosial media yang penggunanya kerap melemparkan istilah inside jokes di antaranya: Twitter, Instagram, dan TikTok. Sosial media tersebut memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menyebarkan dan mengadopsi lelucon internal.

Adapun yang dimaksud dengan kelompok tertentu dalam penggunaan istilah inside jokes biasanya adalah kelompok dengan minat yang sama. Seperti kelompok kpopers, fans sepak bola, fans badminton, hingga komunitas online lain yang berbagi beragam kesamaan. 

Kelompok kpopers contohnya yang memiliki berbagai istilah unik. Istilah yang lekat dengan hal lucu hanya dapat langsung dipahami oleh orang-orang yang mengikuti kpop. 

Seperti istilah smugglers yang digunakan untuk menyebut orang-orang non-KPop. Istilah smugglers hanya dapat langsung dipahami oleh internal penggemar kpop dan lekat dengan unsur kelucuan. 

3. Apa sisi menarik dari istilah 'inside jokes'?

tertawa saat melihat handphone bersama teman (pexels.com/Keira Burton)

Istilah inside jokes secara tidak langsung memberi penegasan kepada kelompok lain bahwa candaan yang sedang dilayangkan hanya dapat dipahami oleh internal kelompok. Itu artinya, istilah inside jokes membawa kesan ekslusivitas.

Maksudnya adalah inside jokes memberikan rasa eksklusivitas kepada mereka yang memahaminya. Ini menciptakan rasa kebersamaan di antara anggota komunitas dan menguatkan identitas kelompok.

Humor bersama yang ditandai dengan inside jokes membawa kesan bahwa anggota kelompok mempunyai semacam kode rahasia dalam memahami sebuah candaan sehingga memperdalam hubungan interpersonal. Inside jokes sering diingat dengan pengalaman pribadi bresama atau kelompok sehingga membentuk komunikasi efektif dan melekat dalam ingatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team