5 Macam Aliran Cara Makan Mi Instan, Kamu yang Mana?
Siapa yang tidak kenal dengan makanan yang satu ini? Dalam sejarahnya, mi instan hadir di Jepang untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Jepang pasca Perang Dunia II. Kini mi instan seakan-akan telah menjadi makanan primer untuk memenuhi asupan karbohidrat dan semakin mudah kita temui di lemari-lemari penyimpanan makanan.
Mi instan dapat dinikmati oleh siapa saja, dari anak-anak hingga dewasa, dan terkadang mi instan menjadi makanan favorit. Terdapat dua varian mi instan, ada yang dinikmati dengan kuah ataupun digoreng. Kepraktisannya dalam penyajian yang mengemat waktu menjadi salah satu nilai lebih dari mi instan. Terlebih bila cuaca di luar dalam kondisi hujan dan dingin sangatlah mendukung untuk menikmati makanan ini.
Namun dalam hal penyajian, setiap pecintanya memiliki masing-masing cara untuk menyantap mi instan tersebut. Berikut adalah 5 aliran atau cara untuk menikmati mi instan.
1. Aliran Konservatif
Aliran ini menikmati mi instan dengan cara yang biasa. Membuatnya terbilang cukup sederhana dan simpel. Berbekalkan panduan cara penyajian, aliran konservatif hanya memanfaatkan keseluruhan isi yang berada dalam bungkusan mi instan yang dimasukkan kedalam rebusan air yang telah mendidih. Aliran ini tidak mementingkan sensasi yang lebih dalam menikamati mi instan.
2. Aliran Idealis
Berbeda dengan aliran konservatif, aliran ini lebih maju dan ingin merasakan nilai lebih dalam menikmati sebuah mi instan. Biasanya yang menganut aliran ini akan berusaha untuk mewujudkan mi instan sesuai dengan tampilan yang berada dalam kemasan mi instan.
Aliran ini akan memanfaatkan bahan-bahan lainya yang tersedia di dapur, mulai dari sayuran, cabai, daun bawang, sosis, kornet, telur, bahkan juga bakso. Tambahan paling minimal yang ditambahkan adalah telur.
3. Aliran Rasionalisme
Aliran ini akan sering muncul menjelang akhir bulan dan penganutnya biasanya adalah anak kos. Penganut aliran ini akan menambahkan nasi sebagai pelengkap. Double combo karbohidrat akan didapati, yang terpenting dari aliran ini adalah mendapatkan substansi dalam hal mengenyangkan perut. Makan nasi iya, lauknya ada, dan aman bagi kantong.
4. Aliran Konstruktivis
Penganut aliran ini berbeda dengan penganut aliran lainnya. Aliran ini memberikan sensasi lain dalam menikmati sebuah mi instan. Biasanya aliran ini bersifat aktif untuk mencari hal-hal yang terbarukan dan tidak ingin sama dengan lainnya yang hanya menikmati mi instan seperti biasanya. Aliran ini menikamati mi instan dari olahan hasil kreatifitas, sebut saja donat indomie salah satunya.
5. Aliran Radikal
Hampir dapat dipastikan, penganut aliran-aliran di atas juga pernah menjadi penganut aliran radikal. Aliran ini berbeda dengan alira-aliran sebelumnya, menikmati mi instan tidaklah harus terlebih dahulu dimasak. Cara membuatnya sangatlah mudah, hanya dengan meremas bungkusan kemudian menambahkan bumbu yang telah disediakan, setelahnya bungkusan di-shake agar bumbu merata.
Itulah 5 aliran dalam menikmati sebuah mi instan, kamu termasuk aliran yang mana? Atau kamu bisa masuk ke aliran yang mana saja berdasarkan situasi dan kondisi?
