3 Alasan Bisnis Narkoba Kim Hong Sik Sukses di The Fiery Priest 2

Kim Hong Sik (Sung Joon) digambarkan sebagai sindikat narkoba ulung di drama Korea The Fiery Priest 2. Riwayat bisnis narkobanya disebut telah sukses menguasai Asia Tenggara. Kali ini ia bertekad untuk menyebarkan narkoba jenis baru di negara asalnya, Korea Selatan.
Bisnis ilegalnya ini diketahui oleh para penegak hukum di wilayahnya. Namun, Kim Hong Sik punya cara tersendiri agar bisnis tersebut dapat berjalan dengan baik di tengah penyelidikan banyak pihak, terutama oleh pastor Kim Hae Il (Kim Nam Gil). Nah, berikut ini tiga alasan suksesnya bisnis narkoba Kim Hong Sik.
1. Kim Hong Sik mau mengembangkan produk baru, meski hanya produk pendukung

Rencana Kim Hong Sik kembali ke Korea Selatan memang ingin mengedarkan produk narkoba baru miliknya bernama hepanyl. Namun, karena cepat ketahuan, ia langsung memproduksi produk lain dengan cara pengedaran yang berbeda.
Tak hanya produk utama, pada penayangan episode 6 ia juga mengembangkan produk pendukung yang merupakan sebuah aroma yang berfungsi untuk menghilangkan indera penciuman anjing pelacak. Produk ini sudah ia kembangkan dua tahun yang lalu sebelum memutuskan kembali ke Korea Selatan. Sehingga, meski anjing pelacak tersebut berada di ruangan yang penuh dengan bau Kasanin, mereka tetap tidak akan bisa mendeteksinya.
Hal ini terbukti saat pabriknya digerebek oleh Satgas Narkoba Khusus Kepolisian Metropolitan Seoul. Pihak kepolisian tak bisa menemukan laboratorium tempat narkoba tersebut disimpan, namun hanya menemukan bahan obat untuk obat oles luka bakar.
2. Mampu beradaptasi dengan iklim bisnis tempat ia mengembangkan usahanya

Selain memastikan produknya berkembang dengan baik, Kim Hong Sik juga memastikan ia dapat beradaptasi dengan iklim bisnis di tempat ia mengembangkan usahanya tersebut. Pertama kali muncul, ia tampil dengan pakaian seadanya karena saat di Laos para pembisnis umumnya berpakaian seperti hal tersebut. Berbeda saat di Korea Selatan, ia harus terlihat rapi, wangi, dan meyakinkan layaknya pembisnis kebanyakan disana.
Selain itu, ia juga rajin menciptakan branding yang baik di tengah masyarakat. Seperti sering berkunjung ke gereja dan panti jompo, serta turut mempekerjakan lansia. Hal ini semata-mata agar ia mendapatkan simpati dan review baik dari masyarakat setempat.
3. Kerahasiaan bisnis menjadi prioritas dibanding yang lainnya

Karena bisnis ini merupakan bisnis ilegal, tentu kerahasiaan bisnis menjadi prioritas Kim Hong Sik dibandingkan yang lainnya. Bahkan, agar bisnisnya ini tetap terjaga ia melakukan penjagaan yang ketat, seperti memiliki bodyguard yang berlapis, menggunakan jasa hacker ahli, hingga bekerjasama dengan penegak hukum setempat.
Pada penayangan episode 4, ia terlihat menggunakan jasa para lansia sebatang kara di wilayahnya sebagai pekerja. Agar bisnis tetap berjalan tanpa banyak masalah kedepannya dan para pekerja yang bermasalah dapat ia hilangkan nyawanya dengan cara yang cepat.
Hingga penayangan episode 6, Kim Hong Sik menampilkan kredibilitasnya sebagai pembisnis narkoba ulung. Selain tiga faktor di atas, ia menetapkan satu komando yang semuanya berasal dari dirinya. Bahkan, ia hanya memiliki sedikit karyawan yang mengelola hal penting dalam bisnisnya.