3 Konflik Moral di Ending The Judge from Hell

The Judge from Hell tidak hanya bercerita tentang Kang Bit Na (Park Shin Hye)—seorang hakim yang dirasuki roh Justitia (Oh Na Ra), seorang hakim iblis—tetapi juga mengupas ambisi dan nurani para karakternya. Drama ini menggambarkan perjalanan moral yang rumit, saat Kang Bit Na dihadapkan pada kasus-kasus yang memaksanya memilih antara menyelamatkan diri atau mengikuti hati nurani.
Di akhir cerita, bukan hanya Kang Bit Na yang menghadapi dilema ini; karakter lainnya juga diperhadapkan pada konflik moral yang menegangkan. Mari kita lihat tiga konflik moral paling menarik dalam The Judge from Hell!
1. Kang Bit Na harus memilih antara keadilan atau mati

Justitia (Oh Na Ra) atau Kang Bit Na (Park Shin Hye) di drama Korea The Judge from Hell datang ke Bumi dengan misi jelas: menghukum 10 pembunuh yang tidak bertobat dan mengirim mereka ke Gehenna, Neraka Pembunuh. Dengan bantuan para iblis lain, Bit Na berhasil menjalankan tugasnya, meski mendapat kritik dari masyarakat karena vonisnya yang dianggap ringan.
Namun, segalanya berubah ketika Bit Na bertemu Han Da On (Kim Jae Young), seorang polisi sekaligus penyintas kasus pembunuhan berantai 25 tahun silam. Tidak hanya tumbuh rasa cinta, Bit Na juga mulai merasakan simpati, baik untuk Da On maupun keluarga para korban.
Sampai akhirnya ketika pembunuh berantai itu ditangkap dan akan diadili sesuai hukum yang berlaku, Bael (Shin Sung Rok), iblis dengan peringkat tertinggi, setara dengan orang kedua di Neraka muncul dan memberikan peringatan agar dia melepaskan pembunuh tersebut, jika tidak maka Bit Na akan mati.
Di saat itu, Bit Na terjebak dalam dilema, memilih antara mengikuti hati nuraninya atau menyelamatkan diri dari ancaman kematian mengerikan. Namun, ketika melihat keluarga korban yang begitu mendambakan keadilan, hati nuraninya tersentuh. Akhirnya, dengan segala risikonya, Bit Na memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati pada pembunuh tersebut, meski ia harus menerima konsekuensinya.
2. Jung Sun Ho dilema antara bersaksi atau nyawanya terancam

Jung Sun Ho (Choi Dong Go) merupakan putra dari seorang dewan bernama Jung Jae Gyul (Kim Hong Pa). Saat muda, kakak satu ayahnya yaitu Jung Tae Gyu muncul di rumahnya, namun dia diusir sehingga nekad membunuh ayahnya tersebut.
Saat ayahnya meninggal, sosok iblis muncul dan merasuki jasadnya. Sejak saat itu, Jae Gyul palsu bekerja sama dengan Tae Gyu untuk melakukan kejahatan. Jae Gyul palsu menyuruh Tae Gyu untuk membunuh banyak orang dan memotong bagian tubuh mereka dengan tujuan agar dia bisa hidup abadi dan dengan bantuan Jae Gyul, Tae Gyu yang serakah berusaha mencapai keinginannya.
Tak hanya itu, ibu Sun Ho meninggal dunia setelah disiksa oleh Tae Gyu. Sementara itu, Sun Ho yang terjerat narkoba diperalat oleh keduanya untuk melakukan pembunuhan. Ia tidak dapat menolak karena takut dibunuh oleh kakak dan ayah palsunya.
Hingga suatu hari, kasus kejahatan mereka pun terbongkar. Namun, karena diliputi rasa takut, Sun Ho merasa sangat sulit untuk bersaksi melawan mereka di pengadilan. Setelah diyakinkan bahwa kesaksiannya tidak hanya akan membantu para korban lain, tetapi juga mengungkap kebenaran di balik kematian ibunya, Sun Ho akhirnya berani muncul di persidangan.
Sun Ho juga mengaku jika dia dulu menyerang para korban sebab merasa takut jika kakaknya ditangkap, maka dia juga akan ditangkap. Karena itulah akhirnya dia dengan tulus meminta maaf pada keluarga korban.
3. Ketua hakim dilema antara jabatan atau hati nurani

Na Yeong Jin (Lee Kyu Hoe) adalah ketua hakim di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Demi mengamankan jabatannya, dia selalu mendukung dan melakukan setiap permintaan dewan, meski itu untuk adalah perbuatan buruk. Hanya saja, ketika melihat Bit Na mengambil keputusan di persidangan untuk memberikan hukuman mati pada Jang Tae Gyu, hati nuraninya kemudian tergugah
Karena itu Yeong Jin bahkan sampai memutuskan untuk menolak permintaan para dewan yang memintanya untuk membebaskan Tae Gyu, jika dia tidak melakukannya maka dia akan dipecat. mereka mengancam akan memecatnya jika tidak melakukan perintah tersebut. Sebelum akhirnya mengundurkan diri, dia bahkan sempat mengungkapkan tentang para dewan yang mendesaknya untuk mempengaruhi pengadilan.
Menurutnya dia melakukannya usai melihat keputusan Bit Na dan menyadarkan Yeong Jin bahwa dia juga seorang hakim. Dia merasa malu dengan perbuatannya selama ini. Dia juga ingat ketika pertama menjadi hakim, ibu dan ayahnya merasa bangga kepadanya dan dia melupakan hal itu untuk waktu yang sangat lama.
The Judge from Hell menyajikan konflik moral yang mendalam, mendorong penonton merenungkan keadilan dan penebusan. Melalui perjalanan Kang Bit Na, Jung Sun Ho, dan Na Yeong Jin, drama ini menunjukkan bahwa pilihan sulit sering kali melibatkan pertarungan antara prinsip dan keselamatan pribadi, membuktikan bahwa harapan dan keberanian tetap ada di tengah kegelapan.