Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drakor The Trauma Code: Heroes on Call (instagram.com/netflixid)

Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call masih ramai diperbincangkan meskipun telah dirilis sejak 24 Januari 2025 lalu. Drakor garapan Netflix tersebut berhasil mencapai rating tertinggi di berbagai negara. Bahkan, meskipun sudah tayang lebih dari satu minggu, drakor tersebut masih sering menjadi perbincangan di media sosial.

The Trauma Code: Heroes on Call tidak hanya menyuguhkan ketegangan dari dunia medis, tetapi juga menyisipkan beberapa kritik sosial yang masih relevan di dunia kesehatan. Berikut kritik sosial yang disampaikan drakor The Trauma Code: Heroes on Call. Oh ya, artikel ini mengandung spoiler, jadi harap berhati-hati bagi yang belum menonton.

1. Konflik antara kepentingan finansial dan perawatan pasien

still cut drakor The Trauma Code: Heroes on Call (instagram.com/netflixid)

Kritik yang paling terasa dalam The Trauma Code: Heroes on Call adalah bagaimana rumah sakit terlihat lebih memprioritaskan keuntungan finansial dibandingkan kesejahteraan pasien. Hal itu dikemas dengan jelas lewat adegan-adegan yang ada di drama tersebut.

Pada awal epidode, penonton sudah disuguhkan dengan perdebatan anggaran rumah sakit. Anggaran yang diberikan pemerintah tidak digunakan dengan optimal oleh rumah sakit sehingga menimbulkan berbagai masalah yang dapat memengaruhi keselamatan pasien. Terdapat juga adegan yang menunjukkan bahwa beberapa fasilitas rumah sakit hanya ditujukan untuk pencitraan.

Dalam salah satu episode, direktur rumah sakit, Choi Jo Eun (Kim Eui Sung), terlihat khawatir pengeluaran rumah sakit akan semakin besar jika pasien yang diselamatkan dr. Baek Kang Hyuk (Ju Ji Hoon) dari departemen bedah trauma semakin banyak. Ia juga lebih mementingkan laba tiap departemen di rumah sakit alih-alih kesejahteraan pasien maupun tenaga kesehatan. Selain itu, defisit yang cukup besar dari departemen bedah trauma turut dipermasalahkan meskipun kelangsungan hidup pasien trauma berat meningkat pesat sejak kedatangan dr. Baek Kang Hyuk.

2. Birokrasi yang menghambat perawatan pasien

Editorial Team

EditorKelfin GR

Tonton lebih seru di