4 Tujuan Women Empowerment yang Tercapai di A Virtuous Business

Drakor A Virtuous Business (2024) menceritakan kisah hidup empat perempuan yang berjuang hidup menemukan kebebasan berekspresi pada tahun 1992. Di sebuah kota kecil, Geumje, masyarakat masih menganut paham konservatif mengenai peran perempuan di kehidupan sosial.
Saat itu, para perempuan umumnya banyak yang menjadi ibu rumah tangga atau sekedar bekerja di sekitar rumah saja. Hal ini membuat banyaknya perempuan yang sibuk mengurus anak tanpa membuat kontribusi pada keluarganya. Salah satu karakter yang berhasil tampil berbeda adalah Han Jeong Suk (Kim So Yeon). Untuk menambah penghasilan, Jeong Suk akhirnya mencoba peruntungan untuk menjadi penjual lingerie.
Ternyata, pekerjaan ini membuat hidup Jeong Suk semakin mandiri bahkan setelah bercerai. Selain itu, dia juga mencapai tujuan pemberdayaan diri, lho. Lalu, apa saja tujuan women empowerment atau pemberdayaan perempuan yang telah dicapai Jeong Suk di drakor A Virtuous Business?
1. Mengurangi angka pengangguran pada perempuan

Jauh sebelum memulai bisnis, Jeong Suk sudah melakukan segala pekerjaan demi menambah pemasukan rumah tangga. Dia rela bangun lebih pagi dari yang lain untuk bekerja. Namun, penghasilan yang didapatkan gak mencukupi kebutuhan keluarganya.
Setelah memulai berjualan, pemasukan Jeong Suk semakin membaik. Dia gak perlu hidup hemat untuk membayar sewa rumah. Bahkan, dia bisa menyisihkan penghasilannya, lho.
Gak hanya itu, ternyata pekerjaan Jeong Suk juga dianggap menarik bagi banyak perempuan di lingkungannya. Jeong Suk dan Young Bok (Kim Sun Young) juga berhasil menambah anggota tim jualannya, yaitu Oh Geum Hui (Kim Sung Ryoung) dan Lee Ju Ri (Lee Se Hee). Bahkan, Jeong Suk juga melatih tim penjualan dari kota lain, lho.
2. Menekan angka kemiskinan

Keluarga Seo Young Bok selama ini hidup kekurangan. Suaminya kesulitan mendapat pekerjaan karena pernah dipenjara. Mereka punya empat orang anak yang butuh banyak biaya.
Setelah berbisnis bersama Jeong Suk, Young Bok akhirnya bisa bernafas lega. Hasil jerih payahnya bisa menghidupi dan menyekolahkan keempat anaknya. Selain itu, dia akhirnya bisa membeli beberapa perkakas yang dibutuhkan di rumahnya yang cukup sempit.
3. Mengurangi angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

Kekerasan dalam rumah tangga gak hanya berupa fisik saja. Namun, banyak juga yang gak menyangka jika selingkuh juga salah satu tipe KDRT, lho. Kondisi ini juga dialami oleh Jeong Suk.
Jeong Suk menganggap kondisi rumah tangganya sangat harmonis. Namun pada suatu hari, ia mendapati sang suami berselingkuh dengan sahabatnya. Suaminya menganggap hubungan tersebut hanyalah pelarian.
Ternyata, Jeong Suk merasa hidupnya semakin tertekan jika meneruskan rumah tangganya. Dia akhirnya berani berpisah karena mempertimbangkan perasaannya tanpa bingung dengan kondisi finansialnya.
4. Meningkatkan potensi perempuan di masyarakat

Pada masa itu, para perempuan banyak yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Hal ini menunjukkan jika hidup mereka banyak bergantung dari penghasilan sang suami. Namun, ada beberapa juga yang berjualan di pasar atau membuka toko kelontong untuk menambah pemasukan rumah tangga.
Kondisi ini menandakan jika perempuan masa itu masih belum banyak berkontribusi di masyarakat. Namun, banyak perempuan yang sebenarnya punya potensi untuk berperan, lho. Salah satunya adalah Jeong Suk dan Geum Hui.
Geum Hui mengenyam pendidikan tinggi sebelum memutuskan untuk menikah. Namun, dia memutuskan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah. Ketika Jeong Suk meminta tolong untuk menerjemahkan produknya, Geum Hui merasa tertarik untuk bergabung dan bekerja bersama Jeong Suk.
Kondisi di atas menunjukkan jika satu langkah Jeong Suk bisa berefek ke banyak aspek. Bahkan, para perempuan jadi terdorong untuk mengkuti langkah Jeong Suk, lho. Lalu, menurutmu apakah yang dilakukan Jeong Suk di drakor A Virtuous Business juga terjadi di sekitarmu?