7 Kelemahan Typhoon Trading di Typhoon Family

Meski dikenal sebagai perusahaan perdagangan besar dengan reputasi baik, Typhoon Trading ternyata menyimpan banyak celah dalam sistem dan manajemennya dalam drakor Typhoon Family. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini berdiri kokoh berkat kepemimpinan karismatik CEO Kang Jin Young (Sung Dong Il) yang selalu berhasil membawa timnya melewati masa sulit. Namun di balik kesuksesan itu, terdapat fondasi rapuh yang tidak pernah benar-benar diperkuat.
Begitu sang CEO meninggal dunia, berbagai kelemahan internal mulai terlihat jelas satu per satu. Krisis demi krisis muncul, memperlihatkan bahwa Typhoon Trading tidak siap menghadapi perubahan tanpa sosok pemimpin utama mereka. Berikut tujuh kelemahan yang membuat perusahaan besar ini akhirnya jatuh ke titik terendah.
1. Sebagian besar keputusan penting hanya diambil oleh sang CEO, membuat tim eksekutif kehilangan arah setelah kepergiannya

2. Kurangnya sistem pengawasan internal yang kuat, sehingga mudah terjadi kebocoran dana dan manipulasi laporan keuangan

3. Sebagian besar aset dan pendapatan berasal dari sektor tertentu saja, membuat perusahaan rentan terhadap fluktuasi pasar

4. Kurang tanggap terhadap perubahan tren global, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi dan penurunan permintaan industri ekspor

5. Perbedaan visi sejak munculnya krisis ekonomi global, menimbulkan miskomunikasi dan keterlambatan pengambilan keputusan penting

6. Tidak adanya pemimpin, membuat mereka lemah dalam manajemen risiko. Terbukti saat mereka gagal mengantisipasi beragam masalah

7. Tidak adanya regenerasi kepemimpinan yang jelas, membuat perusahaan goyah setelah kehilangan pemimpin utamanya

Kelemahan-kelemahan inilah yang akhirnya menyeret Typhoon Trading ke dalam masa kelamnya. Namun, di balik semua itu, muncul harapan baru lewat Kang Tae Poong (Lee Joon Ho) yang berusaha membangun kembali kejayaan perusahaan dengan cara yang lebih transparan dan modern dalam drakor Typhoon Family.