Mengapa Desa Seongsan Dituduh Jual Barang Imitasi di Dare to Love Me?

Dalam drakor Dare to Love Me, Desa Seongsan merupakan sebuah desa yang sangat menjaga tradisi. Di tengah kehidupan yang sudah modern, Desa Seongsan tetap mempertahankan kehidupan tradisional mereka. Hal tersebut membuat desa itu menjadi aset budaya yang sangat dijaga oleh pemerintah.
Meskipun gaya hidupnya masih tradisional, mereka tetap mampu menghasilkan uang untuk bertahan hidup dengan menjual produk ataupun barang tradisional yang dibuat sendiri. Namun, tiba-tiba terjadi masalah karena Desa Seongsan dianggap menipu pelanggan dengan menjual produk imitasi atau palsu. Mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut rangkuman kronologinya.
1. Demi menjaga Desa Seongsan, pemerintah bekerja sama dengan warga di sana. Barang yang mereka buat didistribusikan ke berbagai daerah

2. Penjualan barang dari Desa Seongsan mendapat respon sangat positif. Barang mereka disenangi karena nilai tradisional yang ada di dalamnya

3. Gak cuma barang, makanan yang mereka buat juga sangat disukai. Resep yang terjaga turun-temurun bikin makanan tersebut punya ciri khas

4. Bahkan, produk atau barang dari Desa Seongsan sangat disenangi oleh konsumen luar negeri. Banyak permintaan terhadap produk mereka, lho

5. Kementerian Kebudayaan juga dapat dampak positif dari hal itu, sehingga mereka sangat mendukung penjualan produk dari Desa Seongsan

6. Namun, ada pihak yang mencoba mengganggu dan mengambil keuntungan dari hal itu dengan mendistribusikan produk atau barang imitasi dari sana

7. Makin gempar karena terekspos media, padahal produk Seongsan masih aman ketika keluar desa, tapi jadi palsu saat ke tangan konsumen

Masalah yang terjadi membuat para penduduk Desa Seongsan menjadi marah sekaligus khawatir. Sebab, mereka selalu berusaha membuat produk ataupun barang yang berkualitas dengan cara tradisional. Mampukah Shin Yoon Bok sebagai penjaga desa tersebut mengatasi masalah yang terjadi?