Penanda Status, 5 Macam Dang-ui yang Dipakai Wanita Era Joseon

Dang-ui merupakan sebutan untuk bagian atasan hanbok yang dipasangkan dengan chima (rok) sebagai pakaian wanita kerajaan di era Joseon. Meski mirip dengan jeogori, atasan hanbok pada umumnya, tapi dang-ui memiliki sisi depan dan belakang yang lebih panjang. Menariknya, ternyata dang-ui sendiri punya ragam motif yang berbeda-beda.
Jadi penanda kelas dan status, berikut lima macam dang-ui yang dikenakan wanita kerajaan era Joseon.
1. Dang-ui ratu

Detail yang membedakan dang-ui para wanita kerajaan era Joseon sebenarnya terletak pada geumbak. Secara harafiah, geumbak adalah sulaman emas yang merujuk pada motif hiasan di dada berbentuk lingkaran. Khusus dang-ui ratu, geumbak berupa lingkaran bergambar naga di dada, punggung dan pundak.
Naga merupakan lambang raja, jadi ratu yang adalah istri raja, termasuk ibu suri, berhak mengenakan hiasan bergambar naga, khususnya naga berkaki lima. Selain naga, geumbak dang-ui ratu juga ada yang bergambar phoenix, lambang nasib baik dan keberuntungan.
2. Dang-ui putri mahkota

Putri mahkota memiliki posisi paling tinggi di antara para putri raja karena statusnya yang seorang istri putra mahkota kerajaan dan calon ratu berikutnya. Status inilah yang membuat dang-ui pada hanbok putri mahkota juga diperbolehkan menggunakan gambar naga.
Meski sama-sama bergambar naga, tapi geumbak putri mahkota adalah naga berkaki empat. Disinilah perbedaan status jadi makin terlihat antara geumbak naga ratu dan putri mahkota. Serupa tapi tak sama, baik urusan detail maupun penegasan urutan kelas di istana.
3. Dang-ui putri

Putri kerajaan lainnya ternyata juga tidak boleh sembarangan mengenakan dang-ui. Meski statusnya sama-sama putri, tapi putri raja dari ratu atau istri sah dan putri raja dari selir punya dang-ui dengan perbedaan yang cukup mencolok.
Putri raja dari ratu yang disebut Gongju memakai geumbak bergambar bunga di dada, pundak, dan punggung. Motif ini juga dikenakan oleh istri pangeran bergelar Daegun, putra raja dari ratu atau istri sah.
Sedangkan putri raja dari selir yang disebut Ongju mengenakan dang-ui dengan sulaman di bagian lengan tanpa bordiran lingkaran. Motif ini juga dipakai oleh istri pangeran yang merupakan putra raja dari selirnya.
4. Dang-ui selir

Pada dasarnya, dang-ui selir kerajaan hampir mirip dengan putri mereka. Hanya saja, selain sulaman di lengan, dang-ui selir juga berhiaskan sulaman bunga kecil yang menyebar di bagian tengah meski tidak penuh.
Namun, ada juga selir kerajaan yang menggunakan dang-ui dengan motif yang tidak terikat, seperti Jang Ok Jung, selir raja bergelar Bin, dalam drama Jang Ok-jung, Living by Love (2013). Motif dang-ui serupa juga dikenakan Jang Nok Su, selir raja Yeonsangun yang seorang gisaeng di drama Queen for Seven Days (2017).
5. Dang-ui sanggung

Sanggung adalah gelar untuk dayang istana posisi tertinggi atau sering disebut juga sebagai dayang kepala. Jika dayang istana biasa mengenakan atasan jeogori untuk hanbok, maka sanggung boleh mengenakan dang-ui. Bedanya, dang-ui yang dikenakan Sanggung tidak ada hiasannya dan berwarna hijau tua polos.
Dengan mengenal macam dang-ui untuk wanita kerajaan era Joseon, kita pun jadi paham membedakan status mereka di dalam istana. Penonton setia drama sageuk sudah gak penasaran lagi dengan perbedaan hanbok yang dikenakan para aktrisnya, bukan?