Perjalanan Karier Oh Ae Sun di When Life Gives You Tangerines

Oh Ae Sun di drakor When Life Gives You Tangerines diperankan oleh dua aktris berbakat, yakni IU dan Moon So Ri. Dua aktris tersebut memerankan versi muda dan versi tua Oh Ae Sun.
Sebagai karakter utama, Ae Sun meninggalkan kesan mendalam di benak penonton. Ia telah merasakan semua momen manis dan pahit kehidupan. Gak selalu mulus, Ae Sun mengalami perjalanan karier yang naik turun. Berikut adalah pemaparan mengenai perjalanan kariernya.
1.Sejak kecil hingga remaja menjadi petani kubis

Ae Sun adalah anak dari seorang haenyeo bernama Jeon Gwang Rye (Yeom Hye Ran). Setelah ayahnya meninggal, ibunya yang jadi janda memilih untuk menikah lagi. Ae Sun sebenarnya diharuskan tinggal di rumah keluarga ayahnya, tapi ia gak betah dan sering mengunjungi ibunya. Sayangnya, ibu Ae Sun meninggal di usia yang masih muda karena mengidap penyakit pernapasan.
Ae Sun yang masih anak-anak harus merawat dua adik tirinya. Hingga remaja, ia menghidupi mereka dengan menjadi petani kubis. Ia gak bisa mengharapkan ayah tirinya yang gak becus menjadi kepala keluarga. Sembari berjualan kubis di pasar, Ae Sun giat membaca karena bercita-cita masuk kuliah jurusan sastra dan menjadi penyair.
2.Setelah menikah, Ae Sun membantu suaminya mencari nafkah dengan menjual tangkapan dari laut di pasar

Hidup tidak berjalan sesuai keinginan Ae Sun. Ayah tirinya yang berjanji akan membiayai kuliahnya ternyata berbohong. Ia lalu memilih untuk kabur ke Busan bersama Yang Gwan Sik (diperankan oleh Park Bo Gum dan Park Hae Joon). Nahas, setelah ketahuan dan berhasil dibawa pulang, ia dikeluarkan dari sekolah.
Harapan Ae Sun untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi akhirnya pupus. Ia sempat putus asa dan pasrah akan dijodohkan dengan seorang duda. Namun, ia nekat memberanikan diri menahan Gwan Sik. Setelah menikah, Ae Sun otomatis jadi ibu rumah tangga. Sementara suaminya bekerja sebagai nelayan, ia membantu mencari nafkah dengan menjual hasil tangkapan suaminya.
3.Ae Sun dipercaya sebagai ketua desa lalu beralih jadi pemotong ikan

Selagi menikmati momen menjadi ibu muda untuk tiga anak, Ae Sun dipilih untuk jadi wakil ketua desa. Memasuki usia 40-an, Ae Sun tetap bersinar dengan caranya sendiri. Meskipun bukan seorang sarjana, ia dipercaya oleh penduduk Dodong-ri untuk jadi ketua desa. Ia harus bersaing dengan Bu Sang Gil (Choi Dae Hoon) yang dulu pernah dijodohkan dengannya.
Saat berusia 50-an, ekonomi Ae Sun dan Gwan Sik terpuruk. Karena suatu masalah, Gwan Sik harus merelakan kapal dan posisinya sebagai kapten kapal. Setelah itu, Ae Sun beralih menjadi pemotong ikan. Setiap hari ia menjual hasil laut dan membandrolnya dengan harga murah.
4.Setelah suaminya membeli sebuah restoran, Ae Sun turut andil dalam mengelolanya

Beberapa waktu setelah kapalnya dijual, Gwan Sik diceritakan membeli sebuah restoran yang lokasinya cukup jauh dari keramaian. Dengan uang yang ia miliki, ia ingin mencoba berinvestasi. Singkat cerita, Ae Sun turut andil dalam mengelola restoran suaminya itu. Sempat ditipu makelar yang menawarkan restoran tersebut, mereka akhirnya menuai kesuksesan dari bisnis yang mereka bangun. Ae Sun sibuk menjadi tukang masak di dapur, sedangkan Gwan Sik bertugas melayani dan mengantar pesanan. Mereka dibantu oleh para haenyeo yang berteman dengan ibu Ae Sun.
5.Di usia 70 tahun, Ae Sun jadi guru dan menghabiskan masa tuanya sebagai penyair

Hobi menulis puisi masih dimiliki Ae Sun bahkan ketika perempuan itu memasuki masa senja. Menjelang suaminya meninggal akibat sakit, ia berhasil menerbitkan sebuah buku antologi puisi. Ketika memasuki usia 70 tahun, tulisannya masih terus diperbarui. Karyanya tetap abadi dan ia berhasil mewujudkan cita-citanya yang dulu tertunda. Di masa tua, Ae Sun juga disibukkan dengan kegiatan mengunjungi panti jompo. Di sana, ia mengajari para lansia untuk mengekspresikan diri.
Asam garam kehidupan telah membuat Ae Sun menjadi pribadi yang tangguh. Perjalanan kariernya penuh liku, mulai dari menjadi petani dan harus putus sekolah hingga menjadi guru dan penyair di usia yang tak lagi muda. Meskipun ada banyak musim yang harus ia lalui, Ae Sun mengaku bahwa ia merasakan banyak kebahagiaan dalam hidupnya