Kamu yang sebentar lagi lulus kuliah biasanya tidak sabar untuk memasuki dunia kerja. Namun, pada kenyataannya IPK bagus dan segudang pengalaman organisasi belum tentu akan membuat kamu bisa bersaing di dunia professional, terutama abad 21 ini.
Ternyata dibutuhkan skill tambahan yang bisa untuk membantumu. Yuk, simak 11 skill yang harus kamu miliki untuk bisa bersaing di abad 21!
Tidak ada gunanya menjadi pintar kalau tidak bisa berkolaborasi dengan orang lain. Ini skill pertama yang harus kamu miliki untuk bisa bersaing, apalagi di zaman ini perusahaan semakin menghindari adanya hierarki. Otomatis, kamu dituntut untuk banyak bekerja dalam tim.
Persaingan menuntut kita untuk selalu mampu memunculkan ide-ide baru. Dengan memiliki kreativitas, kamu akan lebih terdorong untuk mengeluarkan inovasi, baik dalam ide maupun proses eksekusinya.
Pada abad 21, kemampuan komunikasi yang penting dimiliki tidak hanya sebatas pada kemampuan presentasi dan berbicara di depan umum. Kamu juga harus mampu mendengarkan orang lain dengan seksama, kemampuan berkomunikasi lewat media digital dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain dengan sifat yang berbeda.
Sudah bukan zamannya kamu hanya mengiyakan dan menerima semua perintah atasan. Tidak ada salahnya untuk menyampaikan ide yang kamu punya. Itulah mengapa kemampuan berpikir kritis diperlukan. Bukan hanya untuk menyadari adanya hal yang perlu ditingkatkan, tapi juga untuk mengomunikasikannya dengan alasan yang logis.
Di kampus, kamu masih bisa memilih ingin berteman atau mengerjakan tugas kelompok dengan siapa. Di dunia kerja, kamu tidak bisa lagi memilih dengan siapa kamu akan bekerja. Kamu dituntut bekerja dengan semua orang dengan beragam sifat dalam lingkungan yang berbeda. Sangat penting untuk bisa beradaptasi dengan baik, apalagi jika pekerjaanmu mengharuskan kamu untuk sering traveling.
Menguasai teknologi yang kerap digunakan di dunia profesional menjadi satu keharusan. Menguasai Microsoft Office saja tidak cukup. Kamu harus mengerti cara mengoperasikan tools seperti Google Drive, Slack (komunikasi), Trello (manajemen proyek), Hootsuite (sosial media), hingga Analytics (online marketing). Jangan sampai teman sekantor menganggap kamu gaptek, ya!
Di dunia yang serba cepat, apa yang kamu pelajari di kuliah bisa saja tidak akan dipakai dalam dunia kerja. Pada akhirnya kamu harus memulai dari nol. Makanya, kamu harus punya kemampuan belajar mandiri tanpa disuruh oleh atasan. Belajar mandiri juga berarti kamu aktif mencari resource baru untuk belajar, seperti dari kursus online yang ada di internet.
Untuk bisa bersaing di abad 21, kamu harus memiliki reputasi tidak hanya sebagai seseorang yang bekerja keras, tapi juga memiliki etika. Hal-hal sesederhana etika mengirim email hingga foto yang kamu pakai di media sosialmu dapat memengaruhi reputasimu. Maka dari itu, etika profesional adalah satu skill yang tidak boleh dilupakan.
Orang yang selalu berorientasi pada solusi tidak akan banyak mengeluh saat dihadapkan dengan satu masalah. Mereka akan dengan cepat menemukan solusi yang mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Di abad ini, informasi lalu lalang dengan cepat. Kalau tidak pintar menyaring, bisa-bisa kamu percaya begitu saja dengan berita hoax yang sering dibagikan orang di sosial media. Jangan sampai reputasi kamu hancur hanya gara-gara kamu dikenal sebagai orang yang sering menyebar berita hoax.
Tantangan dan hambatan itu pasti ada, tergantung bagaimana kamu menyikapinya. Skill terakhir yang kamu butuhkan adalah positive attitude atau sikap yang positif! Sikap positif termasuk skill yang tidak mudah untuk dipelajari dan harus dibiasakan dari sekarang. Apa pun yang menghadang, hadapi dengan positif!
Skill di atas bisa kamu kuasai dengan niat yang kuat juga.
Artikel ini dipersembahkan oleh Bukapintu.co, online platform untuk mahasiswa dan fresh graduates mencari magang dan kerja, serta belajar tentang karir dan budaya perusahaan. Temukan pekerjaan yang kamu suka di sini.