Hal-hal menakjubkan akan terjadi bila metode pendidikan disinergikan dengan kemajuan teknologi. Sebab, siswa-siswi akan lebih semangat belajar dan merasa menerima sokongan terhadap keperluan-keperluan yang mereka butuhkan.
Nah, jika kamu salah satu guru inovatif, berikut 15 aplikasi canggih yang bisa kamu pakai mulai sekarang!
Guru dapat menggunakan Emaze untuk membuat presentasi yang menarik dan diingat para siswa. Emaze adalah software presentasi online yang dibuat dengan teknologi html5. Penggunanya dapat membuat, menentukan dan membagikan presentasi mereka melalui cloud-based SaaSsystem. Tak hanya buat guru, siswa pun dapat menggunakan alat ini untuk membuat presentasi dengan berbagai topik.
Plicker membantu para pengajar melakukan penilaian secara formatif menggunakan kode. Perangkat yang dibutuhkan hanya tablet atau telepon pintar. Plickers bisa diunduh dari application store. Aplikasi Plickers juga dapat digunakan guru untuk memberikan soal pilihan ganda kepada siswa.
Guru dapat mengajukan pertanyaan dan siswa diminta menahan jawabannya. Dengan pemindaian cepat, guru bisa mendapatkan tabulasi jawaban siswa di kelas. Plickers bisa digunakan untuk memeriksa apakah siswa benar-benar memahami materi atau tidak. Guru juga bisa tahu keperluan-keperluan siswa lewat Plickers.
ZipGrade adalah aplikasi penilaian dengan gradasi. Tidak perlu menunggu menggunakan mesin Scantron atau pemindai. Siswa dapat langsung menerima umpan penilaian dan melihat skor tes setelah mereka selesai mengerjakan soal. Aplikasi ini membantu para guru membuat dan mencetak tugas. Soal yang diberikan bisa langsung dipindai lewat ponsel pintar. Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan kotak pada lembar gradasi dengan kotak pada aplikasi.
Guru dapat meningkatkan minat membaca dan menulis siswa dengan aplikasi WriteAbout. Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hal-hal menarik yang mereka jumpai dan sukai. WriteAbout adalah sebuah platform tempat siswa dapat menulis, memberi dan menerima umpan balik satu sama lain, dan mempublikasikan karya mereka. Guru dapat memberi saran dan masukan.
Google Docs memungkinkan guru memberi feedback kepada tugas yang telah dikerjakan siswa melalui website Kaizena. Guru tak perlu repot-repot mengetik penilaian, tapi cukup memberi feedback lewat suara. Bahkan, siswa tidak perlu menunggu guru memeriksa pekerjaan mereka. Sebaliknya, mereka dapat meminta saran dan umpan balik yang dibutuhkannya.
Guru dapat menggunakan aplikasi ini untuk berbagai tujuan, yakni meningkatkan kemampuan menulis, memberikan tips belajar, dan masih banyak lagi. Guru juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk memberikan tes, kuis dan ujian.
Guru menggunakan aplikasi ini untuk membantu siswa membuat storyboard yang berkaitan dengan topik kebahasaan atau sejarah. Aplikasi ini membantu proses belajar siswa menggunakan pendekatan kreatif dan visual untuk menunjukkan karakter dan alur cerita untuk membangun cerita serta untuk menghidupkan kembali peristiwa sejarah. Setelah siswa menciptakan storyboard, hasil dapat disimpan dan menjadi tayangan presentasi, PDF doc, atau cels dalam aplikasi tersebut.
Siswa dan guru dapat menghidupkan proses belajar-mengajar dengan aplikasi ini. Aurasma memungkinkan guru membuat gambar-gambar yang memicu siswa memahami pelajaran dan memperkaya anak didik dengan pengalaman visual.
PlagScan membantu guru melacak upaya plagiarisme. Sebab, saat ini banyak siswa yang mencoba menjiplak tulisan atau karya orang lain untuk tugas mereka. Apalagi di zaman canggih yang serba mengandalkan Internet. Sering kali karya tulis plagiat tak terdeteksi oleh guru.
Setiap hari, para guru menyampaikan berbagai topik di hadapan para siswa topik. Jika guru melakukannya dengan model ceramah, kemungkinan banyak siswa bosan. Paper.li dirancang untuk merangkum hal-hal yang disampaikan guru melalui teks dengan konten yang relevan melalui bacaan seperti koran. Paper.li memang semacam media sosial yang memungkinkan pemakai menikmatinya dengan gaya membaca surat kabar.
Edmodo adalah media sosial online yang khusus dirancang digunakan di kelas. Guru dapat membuat akun dan mengundang siswa serta orang tuanya agar ketiganya terhubung. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai tempat diskusi, menyiarkan pengumuman, dan menciptakan lingkungan kolaboratif yang melibatkan orang tua, siswa dan pendidik.
Google telah menyediakan kacamata virtual reality yang terbuat dari karton. Alat ini bisa dibuat sendiri oleh guru dan siswa. Modalnya Cuma ponsel pintar Android, kardus, dan komponen lain yang harganya tak mahal.
Versal dapat dimanfaatkan guru untuk memberikan kursus kepada siswa. Kursus ini bisa berupa video, jadwal interaktif, model 3D, dan berbagai konten yang sangat menarik. Guru juga dapat mengunduh konten atau mengimpornya dai Internet.
Periscope adalah aplikasi yang dapat diunduh di ponsel Android dan iOS. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menyiarkan sebuah kejadian secara langsung (live streaming). Guru juga dapat menggunakan aplikasi untuk mengajak siswa membuat siaran yang kemudian dipresentasikan. Guru juga dapat menghubungkan siswa dengan seorang ahli yang memungkinkan siswa mendapat ilmu tambahan melalui Periscope lewat live streaming.
Guru dapat memberikan penilaian formatif secara real-time kepada siswa lewat aplikasi ini. Caranya, berikan tugas menggunakan aplikasi ini, kemudian siswa menyelesaikannya melalui web. Guru dapat melihat siswa jawaban dan memberikan feedback dengan cepat. Bahkan, pertanyaan tidak terbatas pada pilihan ganda. Mereka dapat menjabarkan jawaban mereka dengan gambar atau uraian lainnya.
Itulah 15 aplikasi yang wajib dipakai Guru di tahun ajaran baru agar belajarnya jadi lebih asyik. Terbukti kan kalau teknologi dapat membuat belajar jadi lebih asyik?