3 Cara Efektif Membangun Tim Kerja yang Solid, Leader Harus Catat Ini!

- Talenta terbaik adalah kunci dari tim kerja yang solid
- Pemimpin harus tahu talenta seperti apa yang dibutuhkan oleh timnya
- Pelatihan dan pengembangan tim sangat diperlukan untuk mengontrol perkembangan anggota tim
Tim kerja adalah sebuah organisasi atau kelompok yang bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Tiap anggota tim biasanya punya kemampuan dan tugasnya masing-masing. Kendati demikian, semua anggota harus saling membantu dalam menyelesaikan setiap tugas yang ada.
Memiliki tim yang kompak sangat penting bagi kemajuan perusahaan. Hal tersebut tentu menjadi tanggung jawab seorang leader atau pemimpin. Tugasnya adalah membimbing, mengontrol, dan mendorong pertumbuhan timnya. Pemimpin harus mampu membangun tim kerja yang solid.
Namun, membina tim kerja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satunya perselisihan antar anggota yang kadangkala tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, catat tiga cara efektif untuk membangun tim kerja yang solid berikut ini. Leader, simak baik-baik!
1. Strategi menemukan dan memilih talenta terbaik

Talenta terbaik adalah kunci dari tim kerja yang solid. Tiap angggota harus memiliki pesonanya masing-masing untuk membentuk tim yang kompeten. Jika ada salah satu anggota yang keropos atau lemah, pengaruhnya akan sangat signifikan terhadap keutuhan tim.
Dalam hal ini, perusahaan harus memiliki strategi efektif untuk mencari sumber daya manusia yang bagus. Talenta-talenta unggulan harus dicari, ditemukan, dan dipilih melalui seleksi ketat dan sistematis. Pemimpin harus tahu talenta seperti apa yang dibutuhkan oleh timnya.
Meski manajemen sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas perekrutan, tetapi pemimpin tim perlu ambil bagian. Mintalah talenta sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Misalnya dengan membuat rincian kriteria seperti keterampilan teknis, pengalaman, integritas hingga etika calon karyawan yang diharapkan.
2. Pelatihan dan pengembangan tim

Talenta mumpuni yang direkrut tentu tidak akan langsung menunjukkan kemampuan terbaiknya. Semua karyawan butuh waktu untuk beradaptasi, terutama bagi karyawan baru. Di sinilah pelatihan dan pengembangan tim sangat diperlukan.
Jangan hanya diajari sambil bekerja karena tidak akan efektif dan pertumbuhannya cenderung sangat lambat. Berikan program pelatihan yang terencana. Awasi secara konsisten dengan berfokus pada peningkatan keterampilannya.
Ini merupakan pendekatan paling bagus guna mengontrol perkembangan anggota tim. Dengan memberi kesempatan latihan, perushaan dapat membantu memaksimalkan potensi mereka. Selain itu, hal ini menunjukkan komitmen perushaan terhadap pertumbuhan karyawan.
3. Ciptakan budaya kerja yang positif

Kesejahteraan karyawan berjalan beriringan dengan kesejahteraan perushaan. Sebab, talenta mumpuni tidak akan terangkul dengan baik apabila kebutuhannya tidak terpenuhi. Sudah banyak kasus pengunduran diri akibat perushaan yang abai akan kenyamanan karyawan.
Telebih lagi, zaman sudah berubah, budaya kerja keras mulai luntur tergantikan oleh budaya kerja santai. Menyabut hal tersebut, perushaan harus rela menyelam dalam arus perubahan. Budaya kerja sebaiknya relevan dengan perkembangan zaman.
Lingkungan kerja yang positif saat ini telah menjadi pilar utama di setiap perusahaan. Semua orang harus bahu-membahu menciptakan lingkungan yang menyenangkan. Apalagi, dalam sebuah tim, saling membantu dan mendukung sangat penting guna mendorong produktivitas kerja.
Menyatukan sumber daya manusia dalam satu tim bukan pekerjaan yang mudah. Isi kepala dan sifat mereka yang beragam harus dibangun dengan solid. Caranya bisa dengan mempraktikkan tiga hal tadi supaya terbangun tim kerja yang kuat dan konsisten.