3 Wujud Kemampuan Mengendalikan Emosi saat Bekerja, Profesional!
Melakoni pekerjaan apa pun tentu ada kendala yang harus dihadapi. Salah satu yang rasanya cukup sulit untuk diatasi adalah gejolak emosi yang terkadang tidak stabil. Keadaan ini sering kali muncul saat bersinggungan dengan hal-hal yang membuat hati kurang berkenan, seperti target kerja yang tidak tercapai, berurusan dengan klien yang menyebalkan, atau adanya kewajiban untuk berkolaborasi dengan rekan kerja yang kurang sefrekuensi.
Memang adanya perubahan suasana hati menjadi buruk adalah hal yang bersifat manusiawi. Kendati demikian, di dalam dunia kerja, kamu dituntut untuk bisa bersikap profesional dalam segala situasi dan kondisi. Oleh sebab itu, kenali dan pelajari beberapa wujud kemampuan mengendalikan emosi berikut ini untuk menunjang performa kerja agar tetap prima.
1.Tidak mengandalkan suasana hati sebagai patokan untuk bekerja
Setiap hari, pasti ada beragam kejadian yang akan dihadapi. Ketika bertemu dengan sesuatu yang menyenangkan, secara otomatis suasana hati akan menjadi ceria dan semangat bekerja pun naik beberapa kali lipat. Sebaliknya, bila tanpa diduga harus menghadapi peristiwa buruk, suasana hati pun akan muram, sehingga keinginan untuk bekerja jadi menurun.
Nah, kalau kamu tidak ingin dianggap sebagai sosok yang tidak profesional, maka jangan pernah mengandalkan suasana hati sebagai patokan untuk bekerja. Berusahalah agar apa pun keadaan yang sedang dialami, itu tidak mempengaruhi performa terbaikmu dalam melaksanakan tugas. Jika mampu bertindak demikian, kamu akan meraih banyak pencapaian dan tentu saja mejadi pribadi yang disegani.
2.Tidak menyalahkan keadaan atau orang lain saat situasi tidak berjalan sesuai harapan
Tidak dapat dimungkiri bahwa saat melaksanakan pekerjaan, terkadang ada saja sesuatu yang kurang sesuai dengan ekspektasi. Kejadian seperti ini jelas menghambat kelancaran dalam bertugas. Pada situasi tersebut, banyak orang sulit untuk mengendalikan emosinya, sehingga meluapkan kekesalan dengan cara menyalahkan keadaan atau orang lain.
Jika berada dalam keadaan semacam itu, jangan gegabah. Buktikan bahwa kamu punya pengendalian emosi yang baik dengan cara berusaha untuk tenang. Jernihkan pikiran agar bisa melakukan evaluasi diri dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasilnya, kamu tidak akan terjebak dalam situasi yang kurang menguntungkan, sehingga tetap mampu melanjutkan pekerjaan dengan baik.
3.Mampu mengatur ekspresi wajah tetap tenang, apa pun keadaannya
Ketika bekerja, terkadang ada kalanya kamu dituntut untuk berkolaborasi dengan orang lain. Masalahnya, tidak semua rekan kerja punya frekuensi yang sama. Mereka memiliki cara pandang yang berbeda dan ego yang juga ingin dipertahankan. Akibatnya buruk, emosi jadi terpancing dan ekspresi wajah pun tidak bisa bohong kalau kamu tidak suka dengan situasi yang sedang dialami.
Kendati begitu, kamu perlu belajar untuk tetap menunjukkan profesionalitas, salah satunya dengan mengatur ekspresi wajah agar tetap tenang, meski keadaannya kurang mendukung. Ini merupakan bentuk penghormatan kepada orang lain, sekaligus menunjukkan kedewasaan dalam bekerja. Hasilnya, situasi bisa tetap kondusif, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya.
Kemampuan untuk mengendalikan emosi ada dalam berbagai wujud, di antaranya yang telah dijelaskan dalam artikel. Jika belum terampil untuk menguasainya, kamu perlu belajar dengan tekun. Tentu saja ini bukan tugas yang mudah. Namun, emosi yang stabil akan mencerminkan profesionalitas yang kamu miliki, sehingga membantu kelancaran dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan.
