Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Lingkungan Kerja Ideal yang Paling Dicari Gen Z, Setuju Gak?

Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/ Fox)
Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/ Fox)
Intinya sih...
  • Generasi Z menginginkan lingkungan kerja yang fleksibel untuk menjaga keseimbangan hidup dan produktivitas.
  • Mereka mencari tempat kerja yang peduli pada kesejahteraan mental, tidak hanya fokus pada produktivitas semata.
  • Gen Z menginginkan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap orang diperlakukan setara tanpa memandang usia atau latar belakang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Generasi Z sering dianggap lemah dan tidak tahan banting, namun sebenarnya mereka adalah sosok yang kreatif dan penuh potensi. Mereka sangat memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta lingkungan yang mendukung kreativitas dan fleksibilitas.

Dengan keinginan untuk berkembang dalam karier, mereka membutuhkan tempat kerja yang tidak hanya menawarkan gaji, tetapi juga lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental dan kesempatan belajar.

Lalu, lingkungan seperti apa yang sebenarnya diharapkan oleh gen Z agar dapat memberikan kontribusi terbaik mereka? Berikut lingkungan kerja ideal yang paling dicari oleh gen Z. Yuk, cari tahu bersama!

1. Fleksibel dan mendukung work-life balance

Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Marc Mueller)
Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Marc Mueller)

Gen Z sangat menghargai kebebasan dalam mengatur waktu kerja mereka. Sistem kerja hybrid atau remote jadi pilihan favorit karena memungkinkan mereka tetap produktif tanpa mengorbankan waktu untuk hal-hal penting lainnya. Lingkungan kerja yang fleksibel ini membantu mereka menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sesuatu yang kini dianggap sangat penting.

"Generasi Z sangat menghargai keseimbangan hidup dan perusahaan perlu menyesuaikan diri dengan harapan ini. Ketidaktertarikan yang terlihat pada generasi Z bukan disebabkan oleh kurangnya motivasi, melainkan perubahan pola pikir yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan ruang untuk keseimbangan hidup yang lebih jelas dan mendukung karyawan secara utuh," tutur Dr. Pardis Shafafi, Global Responsible Business Lead di Designit, dikutip Designit.

Sebaliknya, lingkungan kerja yang terlalu kaku dengan aturan ketat mulai ditinggalkan. Jam kerja yang berlebihan, tekanan kerja yang berat, atau budaya kerja yang tidak mendukung sering kali dianggap merugikan, terutama bagi kesehatan mental. Gen Z lebih memilih tempat kerja yang peduli pada kesejahteraan karyawannya, di mana produktivitas tidak harus mengorbankan kenyamanan atau kesehatan.

2. Inklusif dan beragam

ilustrasi meeting kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi meeting kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Gen Z sangat mendambakan lingkungan kerja yang menghargai keberagaman dan inklusivitas. Tidak zaman lagi ada budaya senioritas yang memperlakukan junior semena-mena atau menghambat produktivitas. Mereka ingin berada di tempat kerja di mana setiap orang diperlakukan setara, tanpa memandang usia, jabatan, atau latar belakang.

Lingkungan yang inklusif juga membuat gen Z merasa lebih dihargai dan nyaman untuk mengekspresikan diri. Dengan rasa diterima ini, mereka bisa bekerja lebih maksimal dan berkontribusi tanpa rasa takut atau tertekan oleh hierarki yang kaku. Bagi gen Z, kebersamaan dan saling menghormati adalah kunci kesuksesan di tempat kerja.

3. Berorientasi teknologi

Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Serpstat)
Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Serpstat)

Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, gen Z sangat menyukai perusahaan yang memanfaatkan teknologi canggih untuk mempermudah pekerjaan. Lingkungan kerja yang selalu mendukung inovasi tidak hanya membuat mereka lebih nyaman, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus berkembang. Teknologi yang efisien adalah salah satu daya tarik utama bagi mereka dalam memilih tempat kerja.

"Generasi Z mengharapkan pengalaman digital yang mulus, baik di luar maupun dalam pekerjaan mereka, termasuk aplikasi perusahaan yang mudah digunakan dan akses informasi yang cepat. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan mental, misalnya dengan menggunakan aplikasi kesehatan dan layanan digital lainnya untuk menjaga keseimbangan hidup kerja," tutur Stephan Scholl, CEO Alight Solutions, dikutip Fast company.

Kemampuan gen Z yang mahir dalam teknologi juga menjadi salah satu keunggulan mereka yang banyak dicari oleh perusahaan. Dengan akses ke alat dan sistem modern, mereka dapat bekerja lebih produktif dan kreatif. Bagi gen Z, teknologi bukan hanya alat kerja, tetapi juga bagian penting dalam membangun karier masa depan.

4. Berfokus pada pengembangan karier

Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gen Z sering dianggap remeh, padahal mereka memiliki banyak potensi besar yang menunggu untuk dikembangkan. Generasi ini sangat menghargai perusahaan yang mendukung pembelajaran dan pengembangan diri secara berkelanjutan. Mereka ingin merasa didukung untuk terus belajar, baik melalui pelatihan, mentoring, maupun program pengembangan karier lainnya.

Bagi gen Z, lingkungan kerja yang berfokus pada pertumbuhan tidak hanya membantu mereka meningkatkan keterampilan, tetapi juga memberi rasa puas karena karier mereka dihargai. Kesempatan untuk berkembang ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat mereka betah dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik di tempat kerja.

Lingkungan kerja yang ideal bagi gen Z adalah tempat di mana mereka bisa tumbuh, merasa nyaman, dan tetap terhubung dengan nilai-nilai mereka. Apakah tempat kerja kamu memenuhi kriteria di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us