Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Attitude Minus Junior pada Senior, Gak Usah Sok!

ilustrasi senior dengan junior (pexels.com/Gustavo Fring)

Menjadi junior di kantor, kampus, atau di mana pun memang harus pandai membawa diri. Jaga attitude-mu bukan karena kamu takut pada senior melainkan sebagai bentuk penghormatanmu pada mereka.

Lagi pula, menjadi junior berarti kamu masih tergolong orang baru. Banyak sekali yang perlu kamu pelajari, termasuk dari para seniormu. Hindari melakukan perbuatan di bawah ini kalau kamu ingin mendapatkan respek dari mereka.

1. Meremehkan proses panjang yang sudah mereka lalui

ilustrasi senior junior (pexels.com/Kampus Production)

Bagaimana kamu bisa meremehkan proses yang telah mereka lalui selama bertahun-tahun, jika dirimu belum pernah mengalaminya? Kamu cuma berpikir itu mudah, tapi kenyataannya bisa amat berbeda. 

Lihat kembali perjalananmu. Sudah berapa tahun kamu berkecimpung di suatu bidang? Sementara itu, seniormu telah berkali-kali lipat lamanya daripada kamu dalam menekuni sesuatu. Proses yang kamu jalani baru seujung kuku, sedang mereka telah berproses separuh badan.

2. Keterlaluan, menyapa duluan saja ogah

ilustrasi teman kerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Jangan asal menyebut senior-seniormu di kantor angkuh bila sebagai junior saja kamu tak pernah ada usaha buat mendekati mereka. Kamu tidak perlu menyogok mereka dengan ini itu, kok. Cukup selalu menjadi yang pertama menyapa.

Entah sifat aslimu pemalu atau tidak, menyapa orang-orang yang sudah lebih dulu ada di suatu tempat adalah tugasmu. Ini kalau kamu benar-benar ingin diterima oleh mereka. Sekadar tersenyum, mengucapkan salam, dan memperkenalkan diri seharusnya tidak sulit, kan?

3. Berpikir wawasan mereka sudah ketinggalan zaman

ilustrasi senior dengan junior (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagai generasi muda, tentu saja kamu mungkin lebih update terkait beberapa hal dibandingkan para senior. Akan tetapi, terlalu tergesa-gesa jika kamu mengecap wawasan mereka sepenuhnya ketinggalan zaman.

Selama mereka masih aktif berkegiatan bahkan punya posisi lumayan di kantor atau lingkungan, wawasan mereka tentunya mengikuti perkembangan zaman. Walaupun kamu lebih tahu dari mereka tentang beberapa hal, misalnya teknologi, pasti masih banyak wawasan mereka yang belum terjangkau olehmu. 

4. Memandang sikap hati-hati mereka sebagai kurang nyali

ilustrasi diskusi (pexels.com/cottonbro)

Orang menjadi lebih berhati-hati setelah belajar dari berbagai pengalaman buruk. Kehati-hatian itu diperlukan guna menghindari kesalahan yang sama. Sayangnya, sebagai junior kamu sering kali belum mampu melihat potensi-potensi kesalahan atau bahaya.

Modalmu lebih pada nyali saja. Apabila kamu telah menginginkan sesuatu, harus tercapai secepat mungkin. Tanpa peringatan dari para seniormu, kamu mungkin bakal tersandung-sandung.

5. Menyombongkan karya dan prestasi sendiri yang belum seberapa

ilustrasi interaksi dengan teman kantor (pexels.com/Artem Podrez)

Sekecil apa pun karya dan prestasimu, kamu memang telah seharusnya merasa bangga. Itu menjadi bukti keberhasilanmu. Akan tetapi, jangan sampai kamu berlebihan dalam merasa bangga sehingga timbul kesombongan.

Parahnya, kamu bersikap sombong di hadapan senior-senior yang karya serta prestasinya tak diragukan lagi. Sikap seperti ini tentu saja merugikan dirimu. Kamu sama saja sedang mempermalukan diri sendiri dan akan menjadi terlalu cepat puas dengan karya serta prestasimu saat ini.

Memang ada senior yang sikapnya pada junior kurang baik, tak peduli kamu berusaha untuk meluluhkan hatinya sedemikian rupa. Namun, biasanya senior bakal tetap menyambut baik kehadiran junior dan sadar mereka punya tanggung jawab lebih buat membimbing kamu. Jangan bikin mereka ilfil dengan attitude minus seperti di atas, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us