Apakah Career Break Bisa Merusak Karier?

- Career break merupakan kesempatan untuk meraih passion dan mengisi energi.
- Namun, kamu juga perlu memikirkan risiko dari career break.
- Jika dikelola dengan benar, career break bisa menjadi waktu terbaik untuk mengasah soft skill.
Di tengah tekanan dunia kerja yang makin hari makin bikin pusing, banyak orang mulai mempertimbangkan career break alias jeda karier. Career break dianggap sebagai langkah strategis untuk mengejar passion, mengisi ulang energi, atau bahkan merawat anggota keluarga. Namun, muncul satu pertanyaan yang kerap menghantui: apakah career break bisa merusak karier?
Sebenarnya, gak ada jawaban mutlak untuk pertanyaan ini. Career break bisa jadi bumerang, tapi juga bisa menjadi titik balik kariermu. Kuncinya terletak pada alasan kamu mengambil career break dan bagaimana kamu mengelola waktu selama masa rehat tersebut.
1. Career break bukan akhir dunia

Hal pertama yang perlu dipahami: career break bukan dosa besar dalam dunia profesional. Banyak orang justru baru menemukan arah hidup mereka dan meraih kesuksesan setelah mengambil jeda. Bahkan, di banyak tempat, career break sudah mulai dianggap sebagai sesuatu yang wajar, bahkan sehat.
Dalam dunia yang sangat dinamis, career break bisa jadi momen untuk mengevaluasi apa yang benar-benar kamu inginkan dalam hidup dan karier. Banyak yang kembali ke dunia kerja dengan semangat baru, ide-ide segar, dan tujuan yang lebih terarah. Namun, tentu saja ini hanya bisa dicapai jika kamu memanfaatkan career break untuk kegiatan produktif.
2. Career break juga punya risiko

Meski bisa bermanfaat, career break adalah keputusan besar yang memiliki risiko sehingga perlu dipertimbangkan secara matang. Kadang, HRD memandang career break sebagai red flag, apalagi jika kamu gak bisa menjelaskan dengan baik alasan di balik keputusanmu. Ini bisa menimbulkan kesan bahwa kamu kurang konsisten, gak kuat bekerja di bawah tekanan, gagal mengelola karier, bahkan lari dari tanggung jawab.
Selain itu, dunia kerja terus berubah. Skill dan teknologi baru muncul dalam hitungan bulan. Kalau gak mengikuti perkembangan selama break, kamu bisa tertinggal dan kehilangan daya saing saat ingin kembali bekerja. Ini bisa bikin kamu kesulitan mendapatkan pekerjaan kembali.
3. Agar career break gak berdampak negatif pada kariermu

Nah, agar career break gak merusak karier, kamu bisa menerapkan beberapa strategi:
- Punya alasan yang jelas dan relevan
Sebelum memutuskan untuk mengambil career break, pastikan kamu punya alasan kuat dan bisa dijelaskan secara profesional, misalnya kamu ingin merawat keluarga, menyelesaikan studi, atau mengikuti pelatihan untuk mengubah jalur karier. Hindari jawaban mengambang, seperti bosan atau gak tahu mau ngapain. - Tetap aktif selama break
Jangan jadikan career break sebagai kesempatan untuk rebahan seharian dan nonton film tanpa henti. Kamu tetap bisa mengikuti kursus daring, menulis blog, kerja paruh waktu, atau ikut komunitas profesional. Aktivitas ini bisa menunjukkan bahwa kamu tetap produktif dan menjaga skill tetap tajam. - Bangun personal branding
Gunakan media sosial atau LinkedIn untuk membagikan perjalanan career break-mu. Tulis hal-hal yang kamu pelajari, tantangan yang kamu hadapi, atau proyek kecil yang kamu kerjakan. Ini bisa membentuk citra bahwa kamu bukan nganggur, melainkan recharging with purpose. - Siapkan cerita yang kuat saat wawancara kerja
Saat comeback ke dunia kerja, kamu harus siap menjelaskan masa career break dengan jujur, tapi positif. Jelaskan apa yang kamu pelajari, bagaimana kamu berkembang, dan kenapa sekarang kamu siap kembali bekerja.
4. Career break bisa jadi investasi karier

Jika dikelola dengan benar, career break justru bisa membuatmu lebih menarik di mata HRD. Gak sedikit perusahaan yang menghargai individu yang punya kesadaran diri tinggi dan berani mengambil langkah untuk meningkatkan taraf hidup. Career break bisa menegaskan kalau kamu punya kendali atas hidupmu dan gak sekadar ikut arus.
Jeda ini juga bisa jadi waktu terbaik untuk mengasah soft skill, seperti manajemen waktu, resiliensi, dan pemecahan masalah. Semua kemampuan ini sangat dicari di dunia kerja modern. Selama career break membawa kemajuan dalam hidupmu, kemungkinan kamu gak akan kesulitan saat akan kembali bekerja.
Jadi, apakah career break bisa merusak karier? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Semua tergantung pada bagaimana kamu memaknai dan memanfaatkan momen break tersebut. Kalau kamu memanfaatkannya untuk berkembang, memperluas wawasan, dan memantapkan tujuan hidup, career break justru bisa jadi batu loncatan, bukan batu sandungan.