Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara untuk Bilang ‘Tidak’ di Kantor, Tanpa Merasa Gak Enak

ilustrasi pekerja
ilustrasi pekerja (pexels.com/ Yan Krukau)
Intinya sih...
  • Sampaikan prioritas pekerjaanmu saat ini, jelaskan tugas yang sedang menjadi prioritas dengan jelas dan terus terang.
  • Tolak dengan sopan dan jelas, gunakan bahasa yang ramah tapi tetap tegas untuk menunjukkan profesionalisme.
  • Jelaskan tanpa mengada-ngada, cukup jelaskan situasi sebenarnya secara singkat tanpa perlu membuat alasan berlebihan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Untuk bilang “tidak” di tempat kerja, seringkali bikin kita merasa bersalah atau khawatir dianggap gak kooperatif. Padahal, menjaga batasan adalah bagian penting dari profesionalisme. Kita perlu paham, mana yang menjadi tanggung jawab dan prioritas pekerjaan, dan mana yang menjadi bagian orang lain.

Selalu bilang “iya” hanya karena merasa gak enak, justru bisa merugikanmu. Selain prioritas pekerjaan bisa terbengkalai, kamu juga bisa kelelahan secara emosi karena selalu berusaha menyenangkan orang lain. Tapi dengan cara yang tepat, kamu bisa menolak tanpa menimbulkan konflik dan tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja. Simak lima cara berikut, dan coba terapkan, ya.

1. Sampaikan prioritas pekerjaanmu saat ini

ilustrasi pekerja kantoran
ilustrasi pekerja kantoran (pexels.com/ Ahmed)

Jangan langsung menolak mentah-mentah. Jelaskan dulu tugas apa yang sedang menjadi prioritasmu. Misalnya, kalau kamu sedang fokus menyelesaikan laporan yang harus dikumpulkan segera, kamu bisa menjelaskannya dengan terus terang

Menjelaskan beban pekerjaan yang sedang kamu hadapi akan membantu orang lain paham bahwa penolakanmu bukan karena keengganan semata, tapi karena ada hal yang lebih mendesak. Dengan begitu, rekan kerjamu akan menghargai waktumu. Kamu pun tetap terlihat profesional karena mengomunikasikan alasan yang jelas dan relevan dengan pekerjaan.

2. Tolak dengan sopan dan jelas

iustrasi kelompok pekerja
iustrasi kelompok pekerja (pexels.com/ Theo Decker)

Kesopanan adalah kunci saat mengatakan “tidak”. Gunakan bahasa yang ramah tapi tetap tegas. Jangan langsung merespons dengan ketus, dan hindari kalimat yang terlalu berputar-putar karena justru bisa bikin orang lain salah paham.

Saat menolak dengan jelas, kamu menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu orang lain. Mereka akan lebih cepat mencari alternatif lain tanpa menunggu kepastian darimu. Dan hal tersebut tidak salah sama sekali, tapi sebaliknya menunjukkan profesionalitasmu.

3. Jelaskan tanpa mengada-ngada

ilustrasi bekerja dalam tim
ilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/ Vlada Karpovich)

Kamu gak perlu membuat alasan yang berlebihan atau bahkan berbohong untuk menolak. Cukup jelaskan situasi sebenarnya secara singkat. Dan gak perlu menambahkan drama-drama lain hanya demi menolak permintaan orang lain.

Ingat, integritas adalah yang utama. Kamu perlu paham kondisi yang kamu hadapi dan tanggung jawab yang sedang kamu kerjakan. Selain itu, integritasmu dalam bekerja justru akan membangun kepercayaan rekan kerja. Selama alasanmu jujur dan logis, orang lain akan memahaminya tanpa drama juga.

4. Tawarkan alternatif solusi lain

Ilustrasi pekerja digital
Ilustrasi pekerja digital (pexels.com/ Canva Studio)

Kalau kamu gak bisa membantu langsung, coba tawarkan alternatif. Misalnya, menyarankan rekan kerja lain yang lebih punya waktu atau memberikan sumber informasi yang bisa membantu. Jika memungkinkan, kamu bisa mengajak rekan timmu yang lain untuk ikut membantu.

Menawarkan alternatif solusi juga menunjukkan bahwa kamu tetap peduli pada pekerjaan tim, meskipun gak bisa ikut terlibat secara langsung. Orang lain akan melihatmu sebagai rekan yang suportif, bukan egois. Dan kamu akan lebih dihargai karean sikap tersebut.

5. Jangan buat alasan yang rumit

ilustrasi kerja kelompok
ilustrasi kerja kelompok (pexels.com/ Yan Krukau)

Membuat alasan yang bertele-tele justru bisa bikin situasi menjadi canggung. Penjelasan yang sederhana dan to the point akan lebih efektif. Alasan yang ringkas membuat orang lain cepat memahami posisimu. Selain itu, kamu juga terhindar dari risiko alasan tersebut dipertanyakan atau dianggap tidak konsisten.

Bilang “tidak” bukan berarti kamu kurang membantu, tapi justru menunjukkan bahwa kamu tahu cara mengatur prioritas. Dengan komunikasi yang tepat, kamu bisa menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan hubungan baik di tempat kerja. Ingat, kamu berhak menjaga batasan tanpa merasa bersalah. Dan Itu adalah bagian dari integritasmu dalam bekerja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Jobdesk Utama Akuntan yang Bikin Keuangan Perusahaan Tetap Sehat

24 Sep 2025, 22:15 WIBLife