Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Background Check yang Biasa Dilakukan Saat Proses Rekrutmen

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam proses perekrutan karyawan, pihak perusahaan tidak hanya mengandalkan tes tertulis dan wawancara kerja untuk memberikan penilaian pada calon karyawan. Salah satu langkah penting yang juga sering dilakukan adalah background check.

Background check adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memastikan bahwa semua informasi yang diberikan oleh calon karyawan adalah benar serta tidak ada hal-hal yang dapat merugikan perusahaan nantinya.

Ada beberapa hal yang biasanya dilakukan background check oleh perusahaan pada calon karyawan yang akan direkrut. Agar lebih paham, baca pada artikel berikut, ya!

1. Pemeriksaan identitas diri

ilustrasi tampil rapi (pixabay.com/MauraLBU)

Pemeriksaan identitas diri melibatkan verifikasi data-data penting calon karyawan, seperti nama, tanggal lahir, alamat rumah hingga nomor identitas diri. Tujuanya untuk menghindari pemalsuan data calon karyawan sehingga mengurangi risiko penipuan bagi perusahaan.

Dokumen-dokumen yang akan diperiksa biasanya adalah KTP (Kartu Tanda Penduduk), SIM (Surat Ijin Mengemudi), Paspor, dan kartu identitas lainya. Perusahaan bisa mencocokan dengan data yang diterima dari calon karyawan dengan sumber data yang ada pada pemerintah untuk memastikan keaslian dokumen. Contohnya, untuk mengecek keaslian KTP, kita bisa menghubungi Dinas Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)

2. Pemeriksaan latar belakang pendidikan

ilustrasi lulusan baru (pixabay.com/marcela_net)

Demi memastikan bahwa calon karyawan memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai, perusahaan juga bisa melakukan background check terhadap riwayat pendidikan.

Perusahaan biasanya akan meminta copy ijazah, transkrip nilai, atau dokumen lainya yang membuktikan bahwa calon karyawan tersebut telah menyelesaikan suatu pendidikan. Selanjutnya perusahaan dapat menghubungi institusi pendidikan secara langsung untuk mengecek kebenaran dokumen atau menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukanya. 

Karyawan dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dapat merugikan perusahaan, baik dari segi kinerja maupun dari segi finansial. Background check riwayat pendidikan membantu perusahaan terhindar dari kerugian tersebut akibat kandidat yang tidak jujur tentang pendidikan mereka demi mendapatkan pekerjaan. 

3. Latar belakang pekerjaan di perusahaan sebelumnya

ilustrasi screening resume (pixabay.com/Mohamed_hassan)

Melakukan pengecekan pada perusahaan sebelumnya merupakan jenis background check yang paling sering dilakukan perusahaan. Background check ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya untuk memastikan kebenaran pengalaman kerja dan mendapatkan informasi mengenai kinerja dan reputasi calon karyawan di perusahaan sebelumnya.

Perusahaan akan menghubungi referensi kerja yang diberikan oleh calon karyawan, misalnya atasan langsung, bagian HRD atau rekan kerja yang pernah bekerja bersama. Perusahaan akan mengonfirmasi posisi, tugas dan tanggung jawab, serta kinerja calon karyawan di perusahaan sebelumnya.

4. Riwayat kredit

ilustrasi uang korupsi (pixabay.com/sajinka2)

Melakukan pengecekan riwayat kredit calon karyawan biasanya dilakukan oleh beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri tertentu, misalnya industri keuangan. Tujuanya adalah untuk memenuhi standar keuangan yang ketat demi menjaga kepercayaan dan integritas perusahaan.

Selain jenis industri, pengecekan riwayat kredit juga dilakukan pada calon karyawan yang akan mengisi jabatan penting atau level atas pada suatu perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan perusahaan bahwa calon karyawan tersebut memiliki pengelolaan keuangan yang baik sehingga dapat dipercaya.

5. Jejak digital

ilustrasi media sosial (pixabay.com/PhotoMIX-Company)

Sudah bukan rahasia lagi, banyak perusahaan yang akan mengecek jejak digital calon karyawanya sebelum memutuskan untuk menerima mereka. Jejak digital dinilai dapat memberikan informasi tambahan mengenai karakter dan perilaku kandidat yang tidak terdeteksi selama proses interview.

Bagaimana seseorang menggunakan sosial medianya akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam merekrut calon pegawai. Mulai sekarang, hati-hati menggunakan media sosialmu karena jejak digital yang buruk bisa membuatmu gagal mendapatkan pekerjaan, loh!

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan bahwa perusahaan juga melakukan background check sebelum memutuskan untuk menerima calon karyawan baru. Agar bisa lolos background check, pastikan semua informasi yang kamu berikan pada perusahaan adalah informasi yang valid, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Septiana
EditorRinda Septiana
Follow Us