5 Tantangan yang Dihadapi Seorang Freelancer, Dituntut Produktif!

Pada dasarnya, freelancer memang salah satu pekerjaan yang mandiri. Seseorang berperan sebagai pekerja sekaligus bos untuk dirinya sendiri. Sehingga, pekerjaan ini juga menawarkan fleksibilitas dan kebebasan yang tinggi.
Alhasil, banyak orang tertarik untuk menjadi freelancer. Di samping itu, sama seperti pekerjaan lainnya, pasti ada tantangan yang dihadapi oleh seorang freelancer. Lantas, apa saja tantangan tersebut? Yuk, simak artikel di bawah ini.
1. Penghasilan yang tidak stabil

Dikatakan tidak stabil karena freelancer bekerja berdasar proyek yang didapat. Apabila tidak ada proyek, maka tidak ada penghasilan. Karena itu, diperlukannya kesabaran serta usaha penuh untuk mendapatkan sebuah proyek.
Dalam hal ini, freelancer harus pandai dalam mempromosikan diri atau menciptakan personal branding yang baik agar menghadirkan banyak klien atau partner untuk bekerja sama. Dengan begitu, freelancer bisa mempertahankan kestabilan penghasilan.
2. Tidak mendapat benefit perusahaan

Seperti yang kita ketahui bahwa apabila bekerja di bawah perusahaan sebagai karyawan tetap, maka akan mendapat benefit berupa asuransi kesehatan, tunjangan hari raya, pensiun, dan lainnya.
Sedangkan, freelancer tidak mendapat benefit seperti itu. Dengan kata lain, itu semua didapat dari diri sendiri. Sehingga, memang disarankan untuk memiliki tabungan khusus untuk menutupi tanggungan itu semua, khususnya asuransi kesehatan.
3. Tekanan untuk selalu produktif

Tentunya semua pekerjaan memiliki tekanan masing-masing. Adanya tekanan bergantung pada cara pandang kita, apakah menjadikannya sebagai beban atau justru penyemangat. Dalam kasus ini, freelancer memiliki tekanan untuk bisa terus menghasilkan karya yang berkualitas, sesuai dengan permintaan dan juga tenggat waktu yang ditentukan oleh klien. Sehingga, tekanan tersebut mengharuskan freelancer untuk selalu produktif sekaligus meningkatkan loyalitas klien agar terus menggunakan jasanya.
4. Menanggung pekerjaan sendiri secara penuh

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa freelancer adalah pekerjaan yang mandiri. Spesifiknya, freelancer memiliki tanggung jawab penuh atas segala aspek pekerjaan, mulai dari mencari klien, mengatur waktu, hingga mengeksekusi proyek yang diambil.
Karena itu, tidak adanya rekan kerja yang bisa membantu menyelesaikan tugas bila merasa kewalahan ataupun terjadi hal tak terduga. Misalnya freelancer sakit, mengalami kecelakaan, dan lainnya.
5. Sulit membangun networking

Hal ini terjadi khususnya bagi seorang pemula atau yang baru memulai karir sebagai freelancer. Biasanya para pemula sulit untuk membangun jaringan dengan klien dan rekan kerja. Sehingga, diperlukannya kesadaran penuh untuk mencari jalannya.
Misalnya, freelancer bisa ikut komunitas perkumpulan freelancer baik yang umum atau linear dengan bidangnya. Lalu, bisa juga mengikuti seminar, boothcamp, ataupun lokakarya baik secara daring maupun luring.
Apapun jenis pekerjaannya, pasti selalu memiliki tantangan, keuntungan, ataupun kekurangan yang akan kita terima. Bagi freelancer, tentu diperlukannya keterampilan untuk mengatur waktu dengan baik, memiliki jiwa disiplin yang tinggi, dan terus semangat belajar.