5 Tips Career Cushioning, Solusi Hadapi Ketidakpastian Karir

Dalam dunia kerja yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, tidak sedikit seseroang mulai mencari cara untuk melindungi diri dari risiko ketidakpastian karier. Fenomena ini dikenal dengan istilah "career cushioning," di mana seseorang mempersiapkan rencana cadangan untuk berjaga-jaga jika pekerjaan utama mereka tiba-tiba terancam.
Dengan banyaknya perubahan di pasar kerja, seperti otomatisasi, restrukturisasi perusahaan, hingga krisis ekonomi global, memiliki rencana B menjadi sangat penting. Berikut adalah 5 langkah penting dalam career cushioning yang bisa membantu kaamu dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ketidakpastian karir di masa depan.
1. Kenali keterampilan yang paling dibutuhkan di masa depan

Langkah pertama dalam career cushioning adalah memahami tren pasar kerja dan mengidentifikasi keterampilan yang paling dibutuhkan di masa depan. Tidak semua pekerjaan akan tetap relevan selamanya, dan teknologi terus berkembang. Oleh karena itu, penting untuk selalu update tentang skill yang sedang naik daun, seperti kemampuan digital, manajemen proyek, data analytics, hingga soft skill seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim.
Kamu bisa mulai dengan mengikuti berbagai pelatihan yang dapat membantu kamu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tren pasar saat yang sedang berkembang. Selain itu, kamu juga harus update dengan segala perubahan yang terjadi di tempat kerja sehingga penting untuk selalu melakukan riset terbaru tentang perubahan dalam industri atau perusahaan tempat kamu bekerja.
2. Bangun side hustle yang mendukung karier utama kamu

Salah satu cara terbaik untuk menyiapkan diri terhadap ketidakpastian karier adalah dengan membangun side hustle yang bisa memberikan penghasilan tambahan. Namun, bukan sembarang side hustle yang sebaiknya dipilih. Idealnya, pilih aktivitas sampingan yang sejalan dengan pekerjaan utama kamu atau bisa membantu meningkatkan keterampilan profesional kamu di dunia kerja.
Carilah dan manfaatkan peluang untuk bisa bekerja secara freelance atau mengerjakan proye-proyek yang sifatnya bisa dilakukan diluar jam kerja utama. Kemudian fokus pada side hustle yang sesuai dengan minat dan bakat kamu agar tetap menikmati setiap prosesnya. Peluang pekerjaan sekecil apapun yang kamu manfaatkan dengan baik akan sangat berguna dalam menunjang perkembangan karirmu untuk ke depannya.
Misalnya, jika kamu bekerja di bidang pemasaran, kamu bisa mulai membangun portofolio freelance sebagai penulis konten atau konsultan pemasaran digital. Hal ini tidak hanya menambah penghasilan, tetapi juga memperluas jaringan dan pengalaman kamu di luar pekerjaan utama. Dengan begitu, pengalaman profersional kamu akan bertambah dan dapat menjadi modal dalam mencari pekerjaan sesuai dengan impianmu.
3. Jalin koneksi dan perluas jaringan profesional

Memiliki jaringan yang kuat adalah salah satu kunci dalam career cushioning. Jaringan yang luas dapat membantu kamu menemukan peluang baru, baik di dalam maupun di luar perusahaan tempat kamu bekerja saat ini. Jangan ragu untuk terhubung dengan rekan-rekan kerja, mantan kolega, atau bahkan para profesional di industri lain melalui media sosial seperti LinkedIn.
Bergabunglah dengan komunitas profesional yang relevan dengan bidang pekerjaan yang kamu minati. Dengan berinteraksi dan belajar dari orang lain, kamu bisa mendapatkan wawasan baru, belajar dari pengalaman mereka, serta mungkin mendapatkan informasi tentang peluang karier yang belum dipublikasikan. Kamu juga bisa mengikuti berbagai webinar atau seminar yang diadakan oleh komunitas profesional yang relevan.
4. Perbarui portofolio dan CV secara berkala

Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa portofolio dan CV kamu selalu up to date. Jangan menunggu hingga kamu kehilangan pekerjaan untuk memperbarui informasi ini. Setiap kali kamu menyelesaikan proyek besar, mengikuti pelatihan, atau meraih pencapaian, segera tambahkan ke dalam CV dan portofolio.
CV sangat berguna karena berisi semua informasi terkait diri kamu baik dari personal, pencapaian, kemampuan, penghargaan, dan pengalama-pengalaman profesional yang pernah kamu kerjakan sebelumnya. CV menjadi aspek penting bagi calon perekrut dalam menentukan kandidat yang cocok sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Sehingga pastikan juga CV kamu sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan.
Memiliki CV yang siap pakai memudahkan kamu untuk segera melamar pekerjaan baru jika dibutuhkan, tanpa perlu menghabiskan waktu mengumpulkan informasi di menit terakhir. Buatlah portofolio dalam format digital yang mudah untuk diakses dan dibagikan. Portofolio yang menarik juga membantu memperlihatkan kemampuan dan pengalaman kamu secara visual kepada calon perekrut.
5. Siapkan tabungan dan dana darurat

Selain aspek keterampilan dan karier, bagian penting dari career cushioning adalah kesiapan finansial. Memiliki dana darurat yang cukup adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan jika terjadi PHK atau perubahan pekerjaan. Dana darurat idealnya mencakup biaya hidup selama 3–6 bulan, sehingga kamu memiliki waktu untuk mencari pekerjaan baru tanpa tekanan finansial yang berlebihan.
Selain itu, tabungan ini juga bisa digunakan untuk berinvestasi dalam pendidikan tambahan atau memulai bisnis sampingan. Catatlah setiap pengeluaran dan pemasukan bulanan untuk melihat di mana kamu bisa menabung lebih banyak. Pertimbangkan juga untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan yang aman agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketidakpastian dalam dunia kerja adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, career cushioning menjadi semakin penting untuk melindungi diri dari potensi perubahan yang tidak terduga. Selalu ingat, bahwa persiapan adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah perubahan!