5 Tips Menjadi Movie Reviewer di Media Sosial, Harus Jujur!

- Menjadi movie reviewer di media sosial dapat menjadi hobi yang menghasilkan, serta membantu orang lain memilih film.
- Sebagai pengulas film, kamu harus menonton dengan teliti, mencatat hal penting, dan siap menerima tanggapan dari audiens.
- Jujur dalam ulasan film, hindari berbohong, gunakan kata-kata baik dalam kritik, dan pelajari cara menulis ulasan atau skrip video yang baik.
Apakah kamu seorang sinefil atau orang yang suka menonton film? Atau kamu hanya sekadar menonton saja tanpa mengulas film yang sudah ditonton? Jika hanya menonton saja, apakah kamu tertarik untuk sekaligus menjadi movie reviewer atau pengulas film?
Menjadi movie reviewer seakan menjadi sebuah hobi yang menghasilkan. Apalagi jika kamu menuliskannya pada media sosial sebagai pembantu bagi mereka yang masih kesulitan untuk menonton film apa. Namun, menjadi movie reviewer di media sosial juga tidak bisa dilakukan dengan asal dan perlu melakukan beberapa tips penting, loh!
Menjadi movie reviewer bukan hanya sekadar menulis apa yang sudah kamu tonton saja. Kamu juga harus bisa memberikan "sesuatu" yang unik pada tulisan atau video yang kamu unggah di media sosial. Untuk memberikanmu sedikit panduan, berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelum menjadi movie reviewer!
1. Menonton film yang akan di-review secara saksama

Sebagai pengulas film, tentunya kamu harus menonton film yang akan diulas terlebih dahulu. Menonton ini bukan hanya melihat saja, melainkan menyaksikannya secara saksama. Kamu juga harus berusaha mungkin untuk memahami alur serta peran tokoh dalam film tersebut.
Setelah selesai menonton film, kamu bisa mencatat hal-hal penting yang bisa diberikan kepada pembaca atau penonton ulasan film yang sudah kamu unggah. Catatlah dalam sebuah notes tersendiri mengenai ringkasan alur secara singkat. Setelah itu, pastikan juga bahwa kamu memberikan pendapat sendiri mengenai film yang sudah kamu tonton sebagai bentuk apresiasi dan juga pendapat jujur pada film tersebut.
2. Mampu menerima tanggapan dari audiens dengan bijak

Sebagai pengulas film, kamu juga harus siap untuk menerima tanggapan yang akan kamu terima dari audiens. Kamu mungkin akan mendapatkan tanggapan atau komentar yang tidak setuju dengan pendapatmu. Pastikan bahwa kamu sudah siap menerimanya dan melakukan self control yang baik dalam menanggapi komentar yang tidak sepaham atau tidak sejalan dengan ulasanmu.
Apa saja komentar yang akan kamu terima, pastikan bahwa kamu membalasnya dengan bijak. Kamu perlu memahami bahwa media sosial merupakan sebuah dunia yang besar dan bisa mempertemukanmu dengan banyak orang. Siapkan mentalmu untuk menerima beragam komentar ketika menjadi movie reviewer ya!
3. Belajar dari movie reviewer yang sudah andal

Jika masih belum percaya diri menjadi movie reviewer, padahal kamu adalah pencinta film, maka kamu bisa belajar dari yang sudah andal. Kamu bisa langsung berguru pada mereka yang sudah menjadi movie reviewer yang terpercaya sebagai mentor secara langsung. Bisa juga kamu menyimak dan membaca ulasan mereka dengan saksama serta memahami pola mengulas film yang baik dan dapat diterima oleh audiens.
Misal, kamu ingin membuat sebuah ulasan film dalam bentuk tulisan, maka sering-seringlah mampir ke pengulas film yang menggunakan tulisan. Kamu juga bisa belajar dari Letterboxd, sebuah media untuk melakukan review terhadap berbagai film. Jika ingin menjadi movie reviewer dalam bentuk video, kamu bisa mengikuti yang sudah andal dan berguru mengenai penulisan skrip yang baik.
4. Jujur dalam membuat sebuah ulasan

Penting sekali untuk diingat bahwa kamu harus jujur dalam menulis sebuah ulasan film. Ingat bahwa kamu adalah pengulas film yang akan memberikan rekomendasi terbaik kepada audiens. Maka, hindari berbohong atau bahkan menganggap film yang buruk menjadi bagus demi menarik perhatian pembuat film atau orang yang terlibat dalam proyek tersebut.
Sebutlah sebuah film yang buruk dan jujur apakah filmn tersebut layak untuk ditonton atau tidak. Meskipun harus jujur, kamu juga harus menggunakan susunan kata yang baik saat melakukan proses kritik. Jika perlu, ungkapkan juga saran yang mungkin akan membuat alur film terasa lebih seru dan dapat dinikmati oleh penonton.
5. Mencoba menulis dengan kalimat yang tertata dengan baik

Sebelum menulis ulasan atau skrip untuk sebuah video ulasan, akan lebih baik jika kamu mempelajarinya terlebih dahulu. Belajarlah dalam menulis sebuah ulasan yang baik dan bukan hanya mengulas pendapatmu saja. Kamu harus bisa menarik pembaca dan memberikan mereka pemahaman mengenai sebuah film yang akan kamu rekomendasikan.
Begitu pula dengan penulisan skrip untuk sebuah video yang mengulas sebuah film. Kamu bukan hanya langsung berbicara saja tanpa sebuah briefing, hal ini justru akan membuat ulasanmu menjadi berantakan. Belajarlah untuk membuat skrip yang baik dan bisa membuat audiens menjadi lebih mengetahui mengenai isi dari film yang sudah kamu ulas.
Menjadi movie reviewer dianggap sebagai kegiatan yang sangat mudah. Banyak orang yang mengira bahwa kegiatan ini hanya menonton dan memberikan pendapat mengenai kelayakan sebuah film. Padahal, menjadi movie reviewer bukan hanya sekadar itu dan harus bisa memahami berbagai hal penting seperti poin-poin di atas.
Apabila kamu sudah siap menjadi movie reviewer di media sosial, maka jadilah pengulas yang jujur. Bukan hanya jujur saja, kamu harus menjadi reviewer yang cerdas dan memberikan ketertarikan kepada para audiens. Buatlah sebuah konsep atau pola ulasanmu sendiri agar bisa dikenal lebih luas oleh para pencinta film yang sedang membutuhkan ulasan sebelum menontonnya!