Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Bekerja di Bidang Digital Juga Menguras Energi, Relate?

ilustrasi kelelahan (unsplash.com/Elisa Ventur)

Pekerjaan yang berkaitan dengan bidang digital semakin beragam seiring berkembangnya teknologi. Sudah tentu ini menghadirkan keuntungan tersendiri bagi orang-orang yang kaya akan ide dan pemikiran unik. Mereka dapat merealisasikan gagasan menjadi karya berkualitas.

Namun di satu sisi, bekerja di bidang digital juga menguras energi. Kita merasa tertekan dengan deadline dan tuntutan yang tidak ada habisnya. Kondisi ini didukung oleh fakta yang bisa diamati secara langsung. Berikut tujuh diantaranya.

1. Kreativitas tidak bisa dipaksakan

ilustrasi merasa burnout (pexels.com/Cup Of Couple)

Jika kita melihat dari sisi positif, bekerja di bidang digital mendatangkan peluang yang lebih luas. Kita dapat mengaktualisasikan ide dan gagasan menjadi kontribusi nyata. Namun, kita juga harus sadar bahwa jenis pekerjaan ini turut menguras energi.

Faktanya, kreativitas ternyata tidak bisa dipaksakan. Kreativitas tidak datang begitu saja seperti menekan tombol. Ada proses panjang yang kadang tidak terlihat. Seperti mencari inspirasi, brainstorming, hingga revisi berulang. Ini bisa sangat menguras mental karena tidak semua ide bisa langsung muncul saat dibutuhkan.

2. Ada kalanya mengalami kelelahan mental

ilustrasi kelelahan (pexels.com/RODNAE Productions)

Menekuni pekerjaan yang berkaitan dengan peluang digital memang susah-susah gampang. Mungkin kita memiliki kesempatan untuk menekuni pekerjaan sampingan yang berawal dari hobi. Namun demikian, tetap saja bidang pekerjaan ini akan menguras energi secara berlebihan.

Ketika menekuni pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi digital, adakalanya kita mengalami kelahan mental. Upaya menciptakan hal baru secara terus-menerus membuat kita merasa bosan dan tertekan. Kelelahan ini tidak hanya dirasakan dari segi fisik, namun juga pikiran dan emosi yang tidak stabil.

3. Harus menghadapi revisi tanpa akhir

ilustrasi mengetik (pexels.com/Cup of couple)

Di era sekarang ini kita bisa dengan mudah menemukan pekerjaan di bidang digital. Contohnya saat kamu terjun sebagai seorang kreator konten. Atau mungkin kamu memiliki ketertarikan di bidang desain grafis. Tapi sudahkah memahami fakta bahwa bekerja di bidang digital juga menguras energi?

Ketika berusaha menyelesaikan pekerjaan di bidang digital, adakalanya kita harus menghadapi revisi tanpa akhir. Pekerjaan kreatif sering kali penuh dengan feedback dan permintaan revisi, terutama dari klien atau atasan yang punya visi berbeda. Kadang revisinya bukan soal kualitas, tapi soal selera.

4. Terkadang menghadapi tekanan deadline yang ketat

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Anna Shvets)

Kita tidak bisa memungkiri fakta bahwa bekerja di bidang kreatif memang menghadirkan kenyamanan. Bahkan kita dapat menekuni pekerjaan yang memang menjadi hobi dan ketertarikan sejak awal. Namun demikian, hal ini harus diimbangi dengan pemahaman bahwa bekerja di bidang digital turut menguras energi.

Ketika kamu memutuskan bekerja di bidang digital, maka harus siap menghadapi tekanan deadline yang ketat. Kreativitas butuh waktu, tapi kenyataannya banyak proyek harus diselesaikan dalam waktu singkat. Tekanan deadline bisa membuat proses kreatif menjadi tidak optimal dan menguras energi karena harus memaksakan diri berpikir di bawah tekanan.

5. Tidak menutup kemungkinan terjebak burnout

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/ANTONI SHKRABA Production)

Menekuni pekerjaan di bidang digital memang menyenangkan. Seringkali kita lebih menikmati waktu karena bekerja sesuai dengan hobi dan minat. Namun demikian, pada situasi tertentu adakalanya bekerja di bidang kreatif juga menguras energi.

Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena tidak menutup kemungkinan kita terjebak dalam burnout. Karena terlalu sering dipaksa untuk terus produktif dan menghasilkan ide baru, kita akan merasa kelelahan. Kita akan kehabisan ide, atau kehilangan semangat, meskipun sebenarnya menyukai bidangnya.

6. Kondisi mood swing yang berpengaruh

ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Ron Lach)

Mungkin kita menganggap bekerja di bidang digital itu seru dan tanpa beban. Apalagi pekerjaan ini berawal dari bakat dan passion yang dimiliki. Bahkan kita menganggap pekerjaan sebagai bagian dari hobi yang menyenangkan.

Tapi faktanya bekerja di bidang kreatif juga menguras energi. Setiap orang pasti memiliki perubahan emosi yang tidak terduga. Pekerjaan kreatif sangat bergantung pada suasana hati. Ini bisa menambah tekanan karena output kerja tetap dituntut meski mood tidak mendukung.

7. Perasaan kecewa saat kreativitas tidak dihargai

ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bekerja di bidang digital adalah tentang upaya menghasilkan karya berkualitas. Kita dapat mengaktualisasikan ide dan gagasan menjadi kontribusi nyata. Tapi sadarkah jika menekuni pekerjaan di bidang digital ternyata juga menguras energi?

Ketika sadar kreativitas yang dihasilkan tidak dihargai, kita akan merasa kecewa. Pekerjaan kreatif sering dianggap "cuma gambar" atau "cuma nulis", padahal proses di baliknya sangat kompleks. Kita merasa kerja keras dan seluruh ide yang dihasilkan hanya akan berakhir sia-sia.

Bekerja di bidang digital memang sering dianggap menyenangkan dan fleksibel. Tapi sebenarnya bisa sangat menguras energi, baik secara mental maupun fisik. Kita dihadapkan dengan adanya tuntutan menghasilkan kreativitas sepanjang waktu. Sedangkan kreativitas sendiri tidak bisa dipaksakan. Belum lagi saat ide dan kerja keras tidak dihargai. Menekuni bidang pekerjaan digital, apakah fakta tersebut juga kamu jumpai?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us