7 Kesalahan yang Bisa Membuatmu Terlihat Sangat Putus Asa, Hindari!

Setiap orang tentu ingin disukai, diterima, dan dihargai oleh orang lain. Namun, tanpa disadari, ada beberapa perilaku yang justru memberikan kesan sebaliknya yaitu terlihat putus asa. Entah itu dalam hubungan, pertemanan, atau bahkan lingkungan kerja, terlalu berusaha keras untuk mendapatkan perhatian atau validasi bisa membuat seseorang kehilangan daya tariknya.
Keputusasaan sering kali muncul dari rasa takut akan kesepian atau ketidakpastian, tetapi memaksakan sesuatu yang tidak alami hanya akan memperburuk keadaan. Menyadari kesalahan-kesalahan ini adalah langkah pertama untuk membangun kepercayaan diri dan hubungan yang lebih sehat. Lalu, apa saja tanda-tanda yang bisa membuat seseorang tampak putus asa tanpa mereka sadari?
1. Terlalu sering menghubungi atau mengirim pesan

Salah satu tanda paling jelas dari keputusasaan adalah ketika seseorang terlalu sering menghubungi orang lain, baik itu dalam hubungan romantis, pertemanan, atau bahkan dalam dunia profesional. Mengirim pesan bertubi-tubi tanpa memberi waktu bagi orang lain untuk merespons bisa terasa menekan dan membuat lawan bicara merasa tidak nyaman.
Menjalin komunikasi yang sehat berarti memberi ruang bagi kedua belah pihak untuk merespons dengan alami. Jika seseorang tidak segera membalas pesan atau mengangkat telepon, itu bukan berarti mereka tidak peduli. Bersabar dan memberi jarak bisa membuat hubungan lebih seimbang dan nyaman bagi semua pihak.
2. Selalu mencari validasi dari orang lain

Orang yang selalu membutuhkan pengakuan atau validasi dari orang lain sering kali terlihat kurang percaya diri. Mereka mungkin sering bertanya, "Aku terlihat oke, kan?" dalam berbagai situasi. Meskipun tidak ada salahnya mencari opini orang lain sesekali, terus-menerus meminta validasi bisa menunjukkan bahwa seseorang merasa tidak cukup baik dengan dirinya sendiri.
Kepercayaan diri sejati datang dari dalam, bukan dari pendapat orang lain. Ketika seseorang mulai percaya pada diri sendiri tanpa terus-menerus mencari konfirmasi dari orang lain, mereka akan terlihat lebih menarik. Orang lain lebih cenderung menghormati dan tertarik pada mereka yang nyaman dengan dirinya sendiri.
3. Mengorbankan diri sendiri demi diterima lingkungan

Dalam upaya untuk disukai atau diterima, seseorang mungkin rela mengorbankan prinsip, waktu, atau kebutuhannya sendiri. Mereka setuju dengan semua pendapat orang lain, bahkan jika itu bertentangan dengan keyakinannya. Mereka juga mungkin selalu mengatakan "ya" meskipun merasa tidak nyaman atau keberatan.
Namun, jika seseorang terlalu sering menempatkan kepentingan orang lain di atas kebutuhannya sendiri, mereka bisa kehilangan identitasnya. Orang lain mungkin juga mulai mengambil keuntungan dari kebaikannya. Menghormati diri sendiri dan berani mengatakan "tidak" saat diperlukan adalah tanda bahwa seseorang memiliki batasan dan harga diri yang kuat.
4. Berusaha terlalu keras untuk disukai

Tidak ada yang salah dengan ingin diterima oleh lingkungan sekitar. Namun, ketika seseorang terlalu berusaha keras untuk disukai, hal itu justru bisa terasa berlebihan. Misalnya, mereka tertawa terlalu keras pada lelucon yang tidak lucu, berusaha terlalu keras untuk mengesankan orang lain, atau memaksakan diri untuk meniru gaya orang lain agar dianggap keren.
Orang yang menarik secara alami adalah mereka yang jujur dengan dirinya sendiri dan tidak berusaha menjadi orang lain. Kepribadian yang otentik jauh lebih memikat dibandingkan kepalsuan yang dibuat-buat. Saat seseorang berhenti mencoba terlalu keras dan mulai menerima dirinya sendiri, mereka justru akan lebih dihargai oleh orang lain.
5. Terus-menerus membahas mantan atau masalah pribadi

Ketika seseorang tidak bisa berhenti membicarakan mantan kekasih, kegagalan, atau masalah pribadinya kepada orang baru, itu bisa menjadi tanda keputusasaan. Mereka mungkin ingin mendapatkan simpati atau meyakinkan orang lain bahwa mereka sudah move on, tetapi justru sebaliknya, hal itu bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Setiap orang punya masa lalu, tetapi membicarakannya terlalu sering hanya akan menghambat kemajuan. Lebih baik fokus pada masa kini dan menunjukkan bahwa seseorang mampu menjalani hidupnya tanpa terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Orang lebih tertarik pada mereka yang memiliki energi positif dan mampu menghadapi hidup dengan kepala tegak.
6. Memaksakan hubungan yang jelas-jelas tidak sehat

Terkadang, seseorang bisa begitu takut sendirian hingga mereka bertahan dalam hubungan yang tidak sehat. Mereka mungkin terus-menerus mengejar seseorang yang tidak menghargainya, tetap bertahan dalam pertemanan yang merugikan, atau bahkan memohon perhatian dari orang yang sudah jelas tidak tertarik.
Mempertahankan hubungan yang tidak sehat hanya akan menyakiti diri sendiri. Daripada mengejar seseorang yang tidak peduli, lebih baik menginvestasikan waktu dan energi ke dalam hubungan yang lebih sehat dan bermakna. Ketika seseorang mulai menghargai dirinya sendiri, mereka juga akan lebih menarik bagi orang-orang yang benar-benar layak dalam hidupnya.
7. Selalu menyesuaikan diri dengan harapan orang lain

Orang yang selalu berusaha memenuhi ekspektasi orang lain tanpa mempertimbangkan keinginan atau kebahagiaannya sendiri bisa terlihat sangat putus asa. Mereka mungkin mengubah pendapat, gaya hidup, atau bahkan mimpinya hanya demi mendapatkan persetujuan dari orang lain.
Hidup sesuai dengan harapan orang lain hanya akan membuat seseorang kehilangan kebahagiaannya sendiri. Tidak ada yang salah dengan mendengarkan masukan, tetapi pada akhirnya, keputusan tetap harus berdasarkan apa yang benar-benar diinginkan. Orang yang percaya pada dirinya sendiri akan terlihat lebih berkarisma dan menarik.
Daripada terjebak dalam siklus ini, lebih baik fokus pada membangun kepercayaan diri dan menjalani hidup dengan cara yang lebih sehat dan mandiri. Dari semua poin di atas, menurut kamu mana yang paling sering terjadi di sekitar kita?