Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pertimbangan Saat Memutuskan untuk Bekerja di Startup, Jangan Salah!

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/peoplecreations)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/peoplecreations)
Intinya sih...
  • Stabilitas keuangan perusahaan: Cek sumber pendanaan, performa bisnis, dan rencana ekspansi untuk gambaran jangka panjang.
  • Budaya kerja dan lingkungan perusahaan: Fleksibilitas tinggi dengan tuntutan kerja yang intens, serta struktur organisasi yang datar.
  • Jenjang karier dan pengembangan diri: Kesempatan berkembang cepat dengan struktur karier yang fleksibel.

Bekerja di startup menjadi pilihan menarik bagi banyak orang yang ingin merasakan lingkungan kerja yang dinamis dan inovatif. Perusahaan rintisan sering kali menawarkan fleksibilitas tinggi, kesempatan berkembang pesat, serta budaya kerja yang lebih bebas dibandingkan korporasi besar.

Namun, ada berbagai aspek yang perlu diperhitungkan sebelum memutuskan untuk bergabung dengan startup, terutama karena tantangan dan risiko yang menyertainya. Tidak semua orang cocok dengan ritme kerja yang cepat dan perubahan yang terjadi secara mendadak di perusahaan semacam ini.

Agar kamu tidak salah dalam berkarier, yuk simak ketujuh pertimbangan saat memutuskan untuk bekerja di startup. Check it out!

1. Stabilitas keuangan perusahaan

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/jcomp)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/jcomp)

Sebelum menerima tawaran kerja dari startup, penting untuk memahami kondisi keuangan perusahaan. Startup yang masih dalam tahap awal sering kali bergantung pada pendanaan investor dan belum memiliki arus kas yang stabil. Kondisi ini bisa mempengaruhi keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang, terutama jika model bisnisnya belum terbukti menguntungkan.

Menggali informasi terkait sumber pendanaan, performa bisnis, serta rencana ekspansi perusahaan dapat memberikan gambaran mengenai prospek jangka panjangnya. Selain itu, startup yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang berisiko mengalami kegagalan dalam waktu singkat. Hal ini dapat berdampak pada karyawan dalam bentuk keterlambatan gaji atau bahkan pemutusan hubungan kerja secara mendadak. 

2. Budaya kerja dan lingkungan perusahaan

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/freepik)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/freepik)

Setiap startup memiliki budaya kerja yang unik, dan hal ini bisa sangat berbeda dari lingkungan kerja di perusahaan yang lebih mapan. Banyak startup yang menerapkan sistem kerja fleksibel, termasuk jam kerja yang tidak terikat atau bahkan kebijakan kerja jarak jauh. Namun, fleksibilitas ini sering kali disertai dengan ekspektasi kerja yang tinggi, di mana karyawan harus siap menghadapi perubahan cepat dan tuntutan kerja yang intens.

Mengenali budaya kerja perusahaan sebelum bergabung dapat membantu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Startup biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih datar, sehingga interaksi dengan pimpinan perusahaan bisa lebih langsung dan terbuka. Namun, ini juga berarti setiap individu memiliki tanggung jawab besar dan harus bisa bekerja secara mandiri.

3. Jenjang karier dan pengembangan diri

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/Lifestylememory)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/Lifestylememory)

Bekerja di startup memberikan kesempatan untuk berkembang lebih cepat dibandingkan di perusahaan besar yang memiliki hierarki ketat. Dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit, peran dan tanggung jawab sering kali lebih luas, memungkinkan seseorang untuk mempelajari berbagai aspek bisnis dalam waktu singkat.

Namun, jenjang karier di startup sering kali belum memiliki struktur yang jelas. Berbeda dengan korporasi yang memiliki jalur promosi yang terdefinisi, startup cenderung lebih fleksibel dalam memberikan kenaikan jabatan. Karyawan yang bergabung di tahap awal startup mungkin memiliki peluang besar untuk mendapatkan posisi strategis seiring pertumbuhan perusahaan, tetapi hal ini juga tergantung pada keberhasilan bisnis tersebut dalam jangka panjang.

4. Beban kerja dan keseimbangan hidup

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/pressfoto)

Lingkungan kerja di startup sering kali menuntut karyawan untuk bekerja dengan intensitas tinggi, terutama jika perusahaan sedang dalam tahap pertumbuhan pesat. Jam kerja bisa menjadi tidak menentu, dan beban kerja yang berat dapat membuat keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan menjadi sulit dicapai. Banyak startup mengandalkan karyawan yang memiliki dedikasi tinggi dan siap bekerja melebihi batas waktu standar.

Jika tidak dikelola dengan baik, tekanan kerja yang tinggi ini dapat menyebabkan kelelahan atau burnout. Mengetahui ekspektasi kerja sejak awal dapat membantu dalam mengatur ekspektasi pribadi agar tetap seimbang. Sebuah startup yang baik akan memiliki kebijakan yang mendukung kesejahteraan karyawannya, seperti waktu kerja yang fleksibel, cuti yang cukup, serta budaya kerja yang menghargai keseimbangan hidup dan pekerjaan.

5. Kompensasi dan benefit yang ditawarkan

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/master1305)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/master1305)

Gaji dan benefit merupakan faktor krusial dalam memilih tempat bekerja. Startup yang masih berkembang mungkin tidak mampu memberikan gaji sebesar perusahaan besar, tetapi sering kali menawarkan kompensasi dalam bentuk lain, seperti opsi saham, bonus berdasarkan kinerja, atau fasilitas kerja yang menarik. Memahami struktur kompensasi ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.

Selain gaji, manfaat lain seperti asuransi kesehatan, cuti berbayar, atau tunjangan lainnya juga perlu diperhitungkan. Beberapa startup mungkin belum memiliki kebijakan benefit yang sekomprehensif perusahaan besar, sehingga perlu mempertimbangkan apakah hal ini sesuai dengan kebutuhan pribadi.

6. Kesempatan untuk berinovasi dan berkontribusi

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/pressfoto)

Salah satu daya tarik utama bekerja di startup adalah kesempatan untuk terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. Dengan struktur yang lebih fleksibel, ide-ide baru lebih mudah diterima dan diimplementasikan, memungkinkan karyawan untuk merasakan dampak langsung dari kerja keras mereka.

Namun, kebebasan untuk berinovasi juga disertai dengan tanggung jawab yang besar. Setiap individu diharapkan mampu bekerja secara mandiri dan mencari solusi tanpa banyak bimbingan. Bagi mereka yang terbiasa dengan sistem kerja yang lebih terstruktur, hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri.

7. Potensi pertumbuhan perusahaan

ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi pria yang bekerja di startup (freepik.com/pressfoto)

Memilih startup yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik adalah langkah penting untuk memastikan stabilitas dan peluang karier yang lebih baik di masa depan. Startup yang memiliki model bisnis yang solid, pasar yang jelas, dan strategi pertumbuhan yang terarah akan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan bertahan dalam jangka panjang.

Menganalisis faktor-faktor seperti kompetisi di industri, keunikan produk atau layanan yang ditawarkan, serta rekam jejak pendiri dan tim manajemen dapat memberikan gambaran mengenai masa depan perusahaan. Startup yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi tidak hanya memberikan stabilitas kerja yang lebih baik, tetapi juga peluang bagi karyawan untuk berkembang bersama perusahaan.

Bekerja di startup menawarkan banyak keuntungan, mulai dari kesempatan belajar yang luas, lingkungan kerja yang fleksibel, hingga peluang untuk berkontribusi secara langsung terhadap perkembangan perusahaan. Dengan memahami setiap aspek ini, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih matang dan mempersiapkan diri untuk menghadapi dinamika dunia kerja di startup dengan lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us