Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Mengatasi Malu karena Pasangan Gak Ikut Mudik

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Thirdman)

Ketika kamu belum menikah, mudik sendirian tentu sudah biasa. Bahkan saat dirimu telah memiliki pacar, biasanya Lebaran masih di rumah masing-masing. Akan tetapi, setelah kamu berkeluarga dan hanya mudik sendirian atau bersama anak pasti keluargamu mempertanyakannya.

Pikiran orangtua, saudara, bahkan tetangga di kampung halaman seketika ke mana-mana. Hampir semuanya buruk. Seperti jangan-jangan ada masalah serius dalam rumah tanggamu sampai pasangan enggan ikut mudik. Atau, hubungan pasangan dengan keluarga besarmu tidak harmonis. Tentu dugaan-dugaan di atas bisa salah.

Hubunganmu dengan pasangan baik-baik saja dan sudah menjadi kesepakatan bersama untuk salah satu saja yang mudik. Dapat pula kalian sengaja pecah tim biar baik kamu maupun pasangan dapat pulang ke kampung masing-masing. Namun, rasa malu karena pasangan gak ikut mudik akan tetap menghantui terutama ketika kamu menghadapi pandangan aneh dari orang-orang. Atasi rasa malumu dengan tujuh tips berikut.

1. Memahami penyebab pasangan gak ikut mudik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Soal pasangan gak ikut mudik tentu ada penyebabnya. Jika dia benar-benar tidak dapat ikut mudik lantaran harus bertugas di musim mudik serta arus balik, seharusnya kamu lebih percaya diri. Walaupun dirimu pulang kampung sendirian, kamu dapat dengan mudah menceritakan pekerjaan pasangan. 

Ia memang gak bisa ikut merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Akan tetapi, tugasnya juga penting untuk banyak orang agar dapat menikmati liburan dengan lancar serta aman. Misalnya, pasangan bekerja sebagai polisi, tenaga medis, wartawan, atau punya usaha yang melayani pemudik.

Demiikian pula jika penyebabnya ialah libur kalian sama-sama sedikit, sedangkan orangtua masing-masing tinggal di lain daerah. Waktunya gak cukup buat kalian mendatangi keduanya secara bergantian. Maka kalian sepakat mudik sendiri-sendiri. Dengan pemahaman yang baik atas penyebab pasangan tak ikut mudik, mudah untukmu menjawab berbagai pertanyaan orang.

2. Kamu mudik sebentar saja

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/PNW Production)

Meski jatah liburmu cukup panjang, kamu gak harus lama di kampung halaman. Apalagi jika ada perasaan kurang nyaman karena pasangan tidak ikut dan orang-orang bakal terus menanyakannya. Andai pun mereka tak banyak bertanya, dirimu boleh jadi kurang nyaman ketika melihat semua orang bersama pasangan masing-masing kecuali yang jomlo.

Kamu bisa datang mepet sekali dengan Lebaran, seperti H-1 alias hari puasa terakhir. Nanti H+1 dirimu sudah kembali ke rantau. Segera siapkan tiket berangkat dan pulangmu. Jika dirimu membawa kendaraan sendiri dan ditanya orang-orang karena terlihat tergesa-gesa, bilang saja biar tidak macet parah dan dapat beristirahat di rumah sebelum mulai bekerja.

3. Jadi seksi sibuk di rumah orangtua

ilustrasi menggelar karpet (pexels.com/Thirdman)

Menjadi seksi sibuk di rumah orangtua selama Lebaran gak selalu buruk. Memang kamu menjadi lebih lelah daripada saudara-saudara. Namun dengan kesibukanmu mengerjakan ini itu, orang-orang tidak sempat banyak bertanya padamu. Perhatian mereka tertuju ke hal-hal lain. 

Tamu seperti tetangga sekitar bahkan dapat tak menyadari kalau dirimu mudik sendirian. Mereka mengira pasanganmu sama sibuknya denganmu di dapur atau bagian lain rumah. Jika ada tamu yang coba menahanmu untuk mengobrol, layani sebentar saja kemudian pamitlah untuk ke belakang karena harus melakukan sesuatu.

4. Tetap bertelepon dengan pasangan

ilustrasi bertelepon (pexels.com/Yan Krukau)

Penting untuk membuat keluarga besarmu percaya bahwa hubunganmu dengan pasangan baik-baik saja. Maka sesibuk apa pun persiapan Idul Fitri di rumah orangtuamu dan orangtuanya, kalian tetap perlu terhubung. Demikian pula bila pasanganmu harus bekerja. Meski sibuk, tentu ia tidak bekerja 24 jam nonstop.

Kalian perlu bertelepon beberapa kali dalam sehari. Kamu gak usah menyingkir terlalu jauh dari saudara atau orangtua ketika bertelepon dengan pasangan. Biar pasanganmu juga dapat berbicara dengan mereka meski sebentar. Bila mereka percaya tak ada masalah serius dalam pernikahanmu, pertanyaan penuh curiga tidak lagi terlontar. 

5. Kalau ada yang mengejek, tanggapi santai dan percaya diri

ilustrasi percakapan (pexels.com/RDNE Stock project)

Meski kamu sudah menunjukkan hubungan yang baik dengan pasangan melalui telepon rutin, mungkin tetap ada orang yang mengejek kesendirianmu. Mereka menyebutmu sama dengan jomlo yang ke mana-mana sendirian. Pasangan suami istri seharusnya tidak begitu apalagi di hari raya.

Walaupun ada rasa kesal dalam hati, jangan sampai kamu menampakkannya. Nanti suasana malah memanas padahal kalian baru saja bermaaf-maafan. Respons ucapannya dengan santai saja. Misalnya, kamu membenarkan perkataannya. Lalu tambahi dengan pernyataan bahwa dirimu sekalian bernostalgia dengah semasa masih single. Kapan lagi kalau gak sekarang?

6. Tahun depan pasangan harus mau ikut mudik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jack Sparrow)

Meski hari ini pasangan gak ikut mudik, jangan sampai menjadi kebiasaan. Khususnya bila secara pekerjaan tidak ada halangan. Dia gak bekerja di sektor yang mengharuskannya tetap bertugas selama musim mudik Lebaran. Andai pun kampung halaman kalian berbeda, atur waktunya sebaik mungkin.

Jangan lantas selamanya kalian tak pernah mudik bersama. Bila orangtuamu dan orangtuanya tinggal di lain pulau, setiap tahun kalian mudik bergantian ke salah satunya saja. Jika penyebabnya keterbatasan dana, pilih moda transportasi yang paling irit atau ikut program mudik gratis. Terpenting kalian sebagai pasangan tidak lantas terlihat selalu jalan sendiri-sendiri seperti sedang bermusuhan.

7. Koordinasi dengan anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Monstera Production)

Untukmu yang mudik bersama anak saja, sebelum berangkat ia harus sudah diberi tahu jawaban buat berbagai pertanyaan. Utamanya pertanyaan yang berkaitan dengan ayah atau ibunya yang gak ikut mudik. Ini bukan dalam rangka orangtua memanipulasi anak. Namun, anak juga perlu belajar membatasi ucapannya di depan orang lain.

Sebab semua keluarga memiliki privasi, termasuk kelak di kehidupan anak sendiri saat ia sudah lebih besar. Contohnya, anak tahu bahwa hanya salah satu orangtuanya yang bisa mudik disebabkan oleh keterbatasan uang. Daripada kalian membeli tiket pergi dan pulang untuk 3 orang misalnya, lebih baik 2 orang saja yang pergi.

Minta anak agar tak mengatakan alasan yang sesungguhnya pada kakek, nenek, om, dan tantenya. Kalau mereka bertanya, anak dengan polosnya bisa bilang gak tahu dan meminta mereka bertanya padamu saja. Tidak baik jika semua masalah dalam rumah tanggamu sampai terdengar orang lain.

Mudik sendirian atau hanya bareng anak pasti akan menimbulkan tanda tanya dari keluarga serta tetangga di kampung halaman. Rasa malu karena pasangan gak ikut mudik pun akan menyelimutimu dan ini wajar terjadi. Andai pun perkawinanmu memang dalam masalah serius, jangan lantas dirimu sama sekali gak berani pulang saat Idul Fitri nanti. Justru kamu perlu menenangkan diri, menjernihkan pikiran, serta mencari dukungan bahkan perlindungan dengan berada di tengah keluarga kandungmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us