Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Alumni GoTo Engineering Bootcamp, Garap GoSend hingga GoMart

GoTo Engineering Bootcamp (dok. GoTo)

Semakin banyak anak muda Indonesia yang tertarik menjadi engineer. Hal ini tidak lepas dari berkembangnya dunia teknologi yang membuat semakin banyak anak muda termasuk Gen-Z yang tertarik di bidang ini. Salah satunya Ahmad Kamil Almasyhur, alumni GoTo Engineering Bootcamp yang saat ini menjadi Mobile Engineer di Gojek untuk layanan transportasi. Program Bootcamp ini merupakan bagian dari komitmen Grup GoTo untuk mengembangkan dan memberdayakan talenta Indonesia dengan mendukung mereka menjadi tech leader generasi masa depan.

Kamil, alumni Universitas Brawijaya, menceritakan pengalaman dan apa saja yang dipelajari para peserta Bootcamp dan dia juga menjadi salah satu sosok penting di balik pengembangan beberapa layanan Gojek yang dinikmati masyarakat Indonesia saat ini, mulai dari Goride, GoBox, Gosend, hingga GoMart.

Apa saja yang dipelajari Kamil dan teman-temannya di Bootcamp, seberapa penting pandangannya soal talent lokal, cari tahu lengkapnya yuk!

1. Cerita sang alumni, awalnya tertarik kedokteran

Ahmad Kamil Almasyhur, Mobile Engineer - Layanan Transportasi Gojek, alumni GoTo Engineering Bootcamp yang digelar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (dok. GoTo)

Sebelum ikut bergabung dalam GoTo Engineering Bootcamp, Kamil yang kuliah di jurusan Teknik Informatika ini berkeinginan untuk meningkatkan kemampuannya dalam software engineering. Saat dibangku kuliah pun, lingkungan juga sangat mendukung Kamil untuk berkembang. 

“Pilihan jurusan utama sebetulnya bukan software engineering, tapi kedokteran. Waktu kecil suka main game, masuk ke Universitas Brawijaya tahun 2014 dan punya banyak temen yang mau sharing tentang dunia software engineering dan ruang inklusif untuk diskusi dengan akademisi. Kala itu, bidang software engineering belum seramai sekarang,” kisahnya.

Kamu berminat ikuti jejaknya?

2. Talenta lokal vs talenta luar?

Ahmad Kamil Almasyhur, Mobile Engineer - Layanan Transportasi Gojek, alumni GoTo Engineering Bootcamp yang digelar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (dok. GoTo)

Pernah kepikiran soal persaingan antara talenta lokal dan luar? Pasti ada rasa ragu pada diri sendiri sebagai talenta lokal yang ke depan harus siap bersaing dengan talenta luar. Kamil memiliki pandangannya sendiri untuk kamu para talenta lokal. 

“Menurut saya dibandingkan talent luar negeri, sebetulnya bahan materi pembelajarannya kita sama kok, para software engineer Tanah Air bisa cukup bersaing, namun kita itu kekurangannya cepat merasa puas, padahal bisa improve diri kita dengan belajar hal-hal yang lebih dalam atau bertanya pada teman atau rekan di luar negeri terkait apa yang mereka pelajari di sana. Jadi kita sebagai engineer Indonesia mestinya tidak berhenti belajar, dan bisa membaca buku pragmatic programming, clean code, dan sebagainya, untuk memperkaya pengetahuan dan kapasitas diri,” jelas Kamil.

Tuh, jangan cepat merasa puas, belajar terus dan gali terus, guys!

3. Ini yang dipelajari di Engineering Bootcamp

GoTo Engineering Bootcamp (dok. GoTo)

Tentunya selama di GoTo Engineering Bootcamp, ada banyak materi yang diberikan dan bikin skill jadi terus meningkat. Tapi bagi Kamil, materi yang paling membekas adalah tentang core engineering yang sampai saat ini masih bermanfaat dan terus dipergunakan.

Menurut Kamil, secara skill, salah satu yang dipelajari yaitu "Never love your code". “Jadi kita belajar membuat beberapa aplikasi simpel secara bertahap, meskipun aplikasinya tidak sampai masuk ke tahap produksi, untuk belajar best practice di bidang software engineering, demi nantinya membuat produk yang mengikuti best practice di bidang software engineering di level production. Jadi saat kami tidak mengikuti best practice yang disetujui bersama, kami diminta untuk menghapus kode yang sudah dibuat dan mengulang dari awal.” 

Terus kira-kira skill apa pada dirinya yang dirasa semakin meningkat? Menurut Kamil, skill yang lebih meningkat sebenarnya adalah “how to learn, unlearn and relearn, how to follow best practice dalam membuat aplikasi, meningkatkan tingkat kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah, bekerjasama dalam tim, berkomunikasi hingga dapat membuat software kelas dunia dengan mengikuti best practice yang sudah diajarkan,” katanya.

Sebagai engineer di Gojek (ODS) dia juga ikut dalam proyek-proyek berdampak besar, termasuk meningkatkan kualitas layanan GoMart, lalu mengintegrasikan widget pembayaran untuk GoSend dan GoBox yang menawarkan opsi pembayaran yang lebih beragam kepada pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume transaksi secara signifikan. "Untuk GoSend, ada flow yang mesti diubah, di-revamp untuk lebih relevan dan mudah digunakan konsumen. Lalu di GoShop juga ada perubahan yang kami lakukan untuk meningkatkan attraction users.”

4. Tantangan para engineer masa depan

GoTo Engineering Bootcamp (dok. GoTo)

Ke depannya, sebagai seorang pekerja IT, pastinya bakal semakin banyak tantangan yang dihadapi. Gimana ya cara Kamil menghadapi tantangan ini di masa depan? 

“Tantangan terbesar bagi saya sebagai pekerja IT itu adalah perkembangan teknologi yang sangat cepat, dan non-stop. Untuk mengejar cepatnya teknologi ini sebenarnya masalah yang saya alami juga sebagai orang IT di mana perkembangan teknologi itu nggak pernah mati. Anggaplah kita enggak menyentuh laptop seminggu, tiba-tiba ada library baru, ada AI [artificial intelligence] juga. Dan mungkin yang paling hangat sekarang ini adalah LLM [Large Language Models].”

Ia juga menambahkan, “Dengan menggunakan LLM ini kita bisa belajar lebih cepat untuk improve pengetahuan, tetapi penggunaannya harus dibatasi, menyesuaikan dengan kebutuhan. Tinggal bagaimana kita beradaptasi. Kadang LLM itu tidak memberikan detail yang cukup untuk kita mempelajari sesuatu, tapi LLM cuma memberikan detail yang cukup untuk menyelesaikan sesuatu. Jadi kadang tidak ada proses belajar belajar, tapi cuma diberikan hasil yang cukup menyelesaikan permasalahan.”

5. Bakal ada lagi GoTo Engineering Bootcamp 2025?

GoTo Engineering Bootcamp (dok. GoTo)

GoTo Engineering Bootcamp ini digelar selama sembilan minggu, di mana para peserta mengikuti program Bootcamp secara intensif untuk mempertajam keterampilan pemrograman mereka sekaligus membangun dasar yang kuat tentang prinsip-prinsip engineering

Program ini juga memberikan mereka pengalaman dan kesempatan belajar langsung dari para coach, yaitu para pakar engineering di GoTo dan ahli industri teknologi dari luar perusahaan. Beberapa kegiatan yang dilakukan mencakup tantangan di bidang pemrograman, pelatihan pengembangan karir, dan sesi mentoring one-on-one

Pada angkatan 2024, ada 43 lulusan yang menjadi alumni Bootcamp. Total sejak 2018, lebih dari 250 peserta lulus dari program ini dan menjadi karyawan penuh waktu di Gojek dan GoTo Financial. Sebanyak 10% dari dari mereka bahkan berhasil mencapai jenjang karier di posisi senior leadership GoTo.

“Sejak awal terbentuknya GoTo, kami secara konsisten terus membina dan mengembangkan talenta teknologi unggulan yang mendorong lahirnya berbagai inovasi di bisnis kami. [Bootcamp] Ini merupakan bagian dari misi dan komitmen GoTo, sebagai #KaryaAnakBangsa yang terus #BerjuanguntukIndonesia dengan mengembangkan dan mencetak talenta teknologi kelas dunia yang akan menjadi tulang punggung dan membawa negara kita semakin berkembang," kata Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo.

"Para alumni tersebut terus memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi ekosistem kami, dengan menghadirkan solusi-solusi teknologi yang bermanfaat bagi pengguna dan mitra kami," ungkap Puneet Goyal, Chief Technology Officer Gojek dan GoTo Engineering Bootcamp Program Champion.

Gak hanya menyelenggarakan program Engineering Bootcamp, baru-baru ini GoTo juga mengadakan GoTo Associate Product Management Bootcamp, program pelatihan komprehensif untuk product manager dengan kurikulum kelas dunia yang dirancang untuk mendukung dan mempercepat pengembangan talenta teknologi lokal.

GoTo telah aktif berkontribusi terhadap transformasi digital Indonesia. Menurut penelitian LPEM UI, selama 2018 hingga 2023, kehadiran GoTo di tingkat kota/kabupaten meningkatkan rata-rata 2,2 hingga 3,1%jumlah pekerja yang terampil digital. Di luar Jawa dan Bali, dampak kehadiran GoTo berkorelasi 3,3 hingga 4,25% dalam peningkatan jumlah talenta paham digital di periode yang sama.

Tapi kira-kira bakal ada GoTo Engineering Bootcamp lagi gak ya?

Info dari akun resmi akun Instagram @gotoindonesia, Bootcamp katanya bakal dibuka lagi pada Januari 2025, Jadi tungguin aja yuk guys! (WEB/TAMA) 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tisa Ajeng M
EditorTisa Ajeng M
Follow Us