Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Gen Z Cenderung Lebih Cepat Mengajukan Resign

ilustrasi generasi z (pexels.com/George Pak)

Sebagai generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang pesat, Generasi Z atau yang biasa disebut sebagai Gen Z, dikenal sebagai generasi yang memiliki keberanian di dunia kerja. Mereka  memiliki pandangan segar dan berbeda dengan generasi sebelumnya yaitu cenderung tidak mau berlama-lama dalam kondisi yang tidak ideal. 

Generasi Z terkenal cepat mengambil keputusan besar, salah satunya adalah mengajukan resign jika merasa pekerjaannya tidak sesuai dengan nilai atau keinginan pribadi.

Fenomena ini tak jarang menjadi perbincangan hangat terutama oleh generasi sebelumnya. Namun, di sisi lain, hal ini menunjukkan bahwa Gen Z merupakan generasi yang memiliki standar hidup yang tinggi dan sikap kritis dalam memilih pekerjaan.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Gen Z cenderung lebih cepat mengajukan resign. Yuk, simak!

1. Mengejar work-life balance

ilustrasi work-life balance (pexels.com/Alena Darmel)

Bagi Gen Z, keseimbangan antara waktu kerja dan kehidupan pribadi sangatlah penting. Mereka memiliki pandangan bahwa hidup bukan hanya untuk bekerja, namun juga tentang menikmati waktu untuk istirahat, quality time bersama keluarga maupun teman, menjalani hobi, hingga mencoba hal baru. 

Dalam dunia kerja, Gen Z cenderung memiliki batasan yang jelas. Jika dirasa pekerjaan yang dijalani mulai mengorbankan waktu pribadi hingga menimbulkan stres, maka biasanya mereka tidak ragu untuk mengajukan resign.

Hal tersebut karena Gen Z cenderung memiliki pandangan bahwa pekerjaan yang dijalani seharusnya dapat menunjang kualitas hidup, bukan justru menjadi beban yang akhirnya menimbulkan stres dan mengorbankan waktu. 

2. Ekspektasi gaji yang tidak sesuai

ilustrasi ekspektasi gaji yang tak sesuai harapan (pexels.com/Tima Miroshnkchenko)

Generasi Z merupakan generasi yang cukup realistis terkait gaji dan tunjangan. Hal tersebut karena saat ini, informasi tentang standar gaji di berbagai industri lebih mudah diakses, sehingga sebelum bekerja, Gen Z pasti memiliki gambaran dan ekspektasi tertentu mengenai gaji yang diberikan oleh tempatnya bekerja. 

Bagi Gen Z, waktu dan tenaga mereka untuk suatu pekerjaan harus dihargai secara layak dan juga adil. Oleh karena itu, jika mereka merasa bahwa beban kerja tidak sepadan dengan gaji yang diterima, apalagi gaji tersebut hanya cukup untuk biaya hidup dan sulit untuk ditabung, maka mereka cenderung akan mempertimbangkan untuk mengajukan resign dan mencari pekerjaan di tempat kerja yang lebih menghargai kinerja mereka. 

3. Keinginan terus berkembang

ilustrasi keinginan untuk terus berkembang (pexels.com/Gustavo Fring)

Generasi Z biasanya memiliki ambisi yang besar untuk berkembang. Mereka terbuka untuk mencoba pengalaman baru, termasuk mencoba tantangan dan mencari peluang untuk belajar banyak hal dalam pekerjaan mereka. Oleh karena itu, ketika tempat kerja dirasa tidak memberikan ruang untuk pengembangan diri dan sulit naik jabatan, maka Gen Z cenderung memilih mengajukan resign. 

Generasi Z akan mudah bosan jika stagnan pada posisi yang sama dalam waktu yang lama. Bagi mereka, selain mencari uang, bekerja juga bisa menjadi sarana untuk mengasah keterampilan, eksplorasi kemampuan baru dan membantu memperluas jaringan.

Apalagi jika pekerjaannya tidak sesuai dengan passion dan tujuan hidup mereka. Hal tersebut bisa menjadi alasan utama untuk mengajukan resign dan mencari pekerjaan yang lebih relevan. 

4. Fleksibilitas terbatas

ilustrasi fleksibilitas terbatas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Generasi Z tumbuh di era di mana teknologi memungkinkan untuk bisa bekerja di mana saja. Bahkan saat ini sudah banyak pekerjaan dengan sistem remote sehingga terasa lebih fleksibel. Oleh karena itu, salah satu hal yang diinginkan oleh Gen Z dalam dunia pekerjaan adalah adanya fleksibilitas waktu dan lokasi pekerjaan. 

Mungkin tidak bisa digeneralisasikan, namun beberapa orang cenderung sangat mempertimbangkan hal tersebut karena dinilai akan lebih bebas dalam mengatur waktu dan juga prioritas.

Oleh karena itu, ketika pekerjaan memiliki fleksibilitas terbatas, ditambah lagi dengan beban kerja yang tinggi dan gaji tidak sesuai ekspektasi, maka Gen Z akan cenderung memilih mengajukan resign

5. Kemudahan mengakses peluang lain

ilustrasi kemudahan mengakses peluang lain (pexels.com/Kaboompics.com)

Pesatnya perkembangan teknologi membuat Gen Z lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan informasi berbagai peluang kerja, termasuk budaya kerja suatu perusahaan dan gaji yang ditawarkan. Adanya platform pencarian kerja juga akan mempercepat mendapatkan informasi seputar lowongan pekerjaan. 

Ketika melihat ada informasi lowongan pekejaan yang lebih relevan dengan passion, menawarkan gaji lebih bagus, waktu dan lokasi yang lebih fleksibel serta memungkinkan untuk bisa terus berkembang, maka pastinya Gen Z tidak akan ragu untuk mengajukan resign pada pekerjaan sebelumnya. 

Itulah beberapa alasan Gen Z cenderung lebih cepat mengajukan resign. Mungkin bagi sebagian orang terutama generasi sebelumnya, memandang bahwa ini merupakan kebiasaan buruk para Gen Z.

Namun, bagi Gen Z, ini bukan sekadar keputusan impulsif, karena selain bertujuan untuk mencari uang, mereka juga mencari tempat kerja yang dapat menghargai waktu dan tenaga secara layak, sesuai passion dan mendukung keseimbangan hidup mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi
EditorArifina Budi
Follow Us