Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengajukan Resign di Tengah Masa Kontrak, Jangan Takut!

ilustrasi menulis surat pengunduran diri (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi menulis surat pengunduran diri (pexels.com/Vitaly Gariev)

Mengajukan resign di tengah masa kontrak bisa menjadi tantangan tersendiri. Meskipun setiap orang memiliki hak untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai atau lingkungan yang lebih baik, mengundurkan diri sebelum kontrak berakhir sering kali memerlukan pertimbangan yang matang dan strategi khusus. Kamu perlu berpikir tentang cara mengomunikasikan keputusan ini dengan bijaksana agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau menutup kesempatan di masa depan.

Mengajukan resign saat kontrak masih berjalan membutuhkan etika dan persiapan agar dapat meninggalkan kesan yang positif. Untuk itu, berikut beberapa tips yang dapat membantumu mengelola proses resign di tengah masa kontrak dengan lebih mudah dan tetap profesional.

1. Pahami ketentuan kontrak dengan teliti

ilustrasi kontrak pekerjaan (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi kontrak pekerjaan (pexels.com/Kaboompics.com)

Langkah pertama adalah memahami isi kontrak kerjamu dengan baik dan teliti. Baca setiap ketentuan tentang periode kontrak, syarat pengunduran diri, dan penalti yang mungkin dikenakan jika kamu memutuskan kontrak di tengah jalan. Memahami kontrak akan membantumu membuat keputusan yang bijak tanpa melanggar aturan yang sudah disepakati.

Dengan mengetahui ketentuan kontrak, kamu dapat merencanakan langkah-langkah resign yang lebih aman dan terukur. Selain itu, kamu juga akan lebih siap dalam menghadapi berbagai konsekuensi, termasuk negosiasi dengan perusahaan terkait syarat pengunduran dirimu.

2. Persiapkan alasan yang jelas dan jujur

ilustrasi mengajukan resign (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi mengajukan resign (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketika mengajukan resign di tengah kontrak, penting untuk memiliki alasan yang jelas dan jujur. Alasan ini harus dapat diterima secara profesional oleh atasan dan perusahaan. Misalnya, alasan kesehatan, perubahan karier, atau kesempatan yang lebih baik di bidang lain.

Alasan yang jelas akan membantumu menjelaskan keputusan secara diplomatis tanpa menimbulkan konflik. Dengan berbicara jujur, perusahaan mungkin akan lebih mudah memahami situasimu dan membantu mempermudah proses pengunduran diri.

3. Ajukan resign di waktu yang tepat

ilustrasi berkemas di kantor (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi berkemas di kantor (pexels.com/RDNE Stock project)

Cobalah untuk mengajukan resign pada waktu yang tidak mengganggu operasional perusahaan. Misalnya, hindari pengunduran diri saat perusahaan sedang dalam puncak proyek atau di masa-masa penting lainnya. Dengan memilih waktu yang tepat, kamu menunjukkan sikap profesional yang menghargai kebutuhan perusahaan.

Mengatur waktu resign juga membantumu menjaga hubungan baik dengan tim dan atasan. Memberikan waktu bagi perusahaan untuk menyesuaikan dan mencari penggantimu akan menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap kelangsungan pekerjaan yang sedang berjalan.

4. Komunikasikan dengan sopan dan diplomatis

ilustrasi berbicara dengan atasan di kantor (pexels.com/MART  PRODUCTION)
ilustrasi berbicara dengan atasan di kantor (pexels.com/MART PRODUCTION)

Saat mengajukan resign, penting untuk menjaga nada bicara dan sikap yang sopan. Sampaikan pengunduran dirimu dengan penuh hormat, serta hindari mengungkit permasalahan yang dapat memperburuk hubungan. Pilih kata-kata yang diplomatis dan fokus pada solusi daripada keluhan.

Sikap yang sopan dan bijaksana dapat membuat atasan dan rekan kerja lebih menerima keputusanmu. Dengan begitu, kamu bisa meninggalkan perusahaan dengan kesan yang positif dan mungkin mendapatkan dukungan untuk perjalanan karier di masa depan.

5. Bantu proses transisi

ilustrasi dua rekan kerja di kantor (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi dua rekan kerja di kantor (pexels.com/Alena Darmel)

Bantulah perusahaan dalam proses transisi setelah kamu mengajukan resign. Tawarkan diri untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda atau melatih orang yang akan menggantikan posisimu. Sikap ini akan membuat perusahaan merasa terbantu dan dihargai.

Hal ini tidak hanya menunjukkan rasa tanggung jawab, tetapi juga meninggalkan kesan yang baik. Perusahaan akan melihatmu sebagai sosok yang profesional dan berkomitmen, meskipun sudah memutuskan untuk meninggalkan posisi tersebut.

Mengajukan resign di tengah masa kontrak adalah keputusan besar yang memerlukan banyak pertimbangan. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kamu dapat membuat proses ini berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan kerugian besar, baik bagimu maupun perusahaan. Menjaga komunikasi yang baik, bersikap profesional, dan menawarkan bantuan transisi adalah langkah-langkah penting agar resign kamu dapat diterima dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us