Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jobdesk Food Technologist, Profesi Penting di Industri Makanan

Ilustrasi seorang food technologist di pabrik.
ilustrasi food technologist (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Food technologist mengembangkan resep dan formula produk baru dengan mempertimbangkan rasa, tekstur, warna, dan kandungan gizi sesuai tren pasar.
  • Mereka melakukan uji coba produk di laboratorium untuk memastikan keamanan, kualitas, dan stabilitas produk dengan ketelitian tinggi.
  • Food technologist mengawasi proses produksi di pabrik agar setiap tahap berjalan sesuai standar GMP dan hasil akhir tetap optimal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu terpikirkan bagaimana caranya makanan dalam kemasan bisa tetap enak meski udah berbulan-bulan disimpan di rak supermarket? Atau kenapa rasa minuman favoritmu selalu konsisten, padahal diproduksi dalam jumlah besar tiap harinya? Nah, rahasianya ada di tangan food technologist, sosok di balik layar yang memastikan semua produk makanan aman, bergizi, dan stabil kualitasnya.

Mereka bekerja di laboratorium, ruang produksi, sampai ruang riset untuk mengawasi setiap tahap pembuatan makanan. Dari pengembangan formula baru, pengujian keamanan, sampai inovasi produk yang lebih ramah lingkungan, semua melewati tangan mereka. Supaya kamu lebih paham, yuk, kenalan lebih dekat lewat lima jobdesk utama food technologist di balik dapur pabrik makanan di bawah ini!

1. Mengembangkan resep dan formula produk baru

Ilustrasi seorang food technologist di pabrik.
ilustrasi food technologist (freepik.com/usertrmk)

Salah satu tugas paling seru dari food technologist adalah menciptakan resep dan formula baru untuk produk makanan. Mereka meneliti bahan-bahan yang bisa menghasilkan rasa lezat, tekstur pas, dan warna menarik tanpa mengorbankan kandungan gizi. Misalnya, kalau perusahaan ingin membuat varian es krim rendah kalori, food technologist akan meneliti jenis pemanis alami yang tetap aman, tidak merusak tekstur, dan tentu saja tetap nikmat di lidah.

Proses pengembangan ini nggak bisa selesai dalam semalam. Biasanya butuh waktu berbulan-bulan untuk riset, uji coba, dan revisi berkali-kali sampai menemukan formula yang sempurna. Mereka juga harus menyesuaikan dengan tren pasar, misalnya tren plant-based food atau makanan rendah gula. Jadi, food technologist bisa dibilang ilmuwan rasa yang menggabungkan ilmu, kreativitas, dan kepekaan terhadap selera masyarakat.

2. Melakukan uji coba produk di laboratorium

Ilustrasi food technologist menguji coba produk di pabrik.
ilustrasi food technologist menguji coba produk (pexels.com/Lina Kivaka)

Sebelum produk dijual ke pasaran, setiap bahan dan hasil akhir harus melewati berbagai uji coba laboratorium. Di sini, food technologist memastikan produk memenuhi standar keamanan dan kualitas, mulai dari uji mikrobiologi, kadar air, ketahanan terhadap suhu, hingga nilai gizinya. Semua hasil uji dicatat dengan detail untuk memastikan produk benar-benar aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Kerja di laboratorium ini menuntut ketelitian tinggi. Bayangkan, sedikit kesalahan pengukuran bisa bikin satu batch produk gagal total. Makanya, food technologist harus sabar, fokus, dan teliti dalam setiap eksperimen. Jobdesk ini juga jadi momen penting buat memastikan produk tetap konsisten, baik dari segi rasa, warna, maupun tekstur karena di dunia industri makanan, stabilitas adalah kunci.

3. Mengawasi proses produksi di pabrik

Ilustrasi seorang food technologist di pabrik.
ilustrasi food technologist (freepik.com/usertrmk)

Meski identik dengan riset di laboratorium, food technologist juga sering terjun langsung ke lantai produksi. Mereka memastikan setiap tahap produksi berjalan sesuai standar, mulai dari pengolahan bahan mentah, pencampuran, pemasakan, sampai pengemasan. Tujuannya supaya produk tetap aman dan hasilnya seragam di setiap batch produksi.

Misalnya, kalau suhu pemasakan terlalu rendah, bisa menyebabkan bakteri tumbuh. Tapi kalau terlalu tinggi, kandungan gizinya bisa rusak. Di sinilah peran seorang food technologist menjadi penting, karena mereka bisa menyeimbangkan aspek sains dan teknis agar hasil akhirnya tetap optimal. Mereka juga memantau kebersihan alat, kualitas air, dan kondisi lingkungan produksi supaya sesuai dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP).

4. Menjamin kualitas dan keamanan produk

Ilustrasi seorang food technologist di pabrik.
ilustrasi food technologist (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Dalam industri makanan, satu kesalahan kecil bisa berdampak besar. Makanya, food technologist punya tanggung jawab besar dalam memastikan setiap produk lolos uji kualitas dan keamanan. Mereka bekerja sama dengan tim Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) untuk memeriksa apakah produk sesuai standar, baik dari segi rasa, tekstur, warna, maupun kebersihan.

Selain memastikan produk aman, mereka juga harus memahami regulasi dari lembaga seperti BPOM, ISO, dan HACCP. Semua itu dilakukan agar produk yang sampai ke tangan konsumen benar-benar layak dan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Bisa dibilang, mereka adalah "penjaga terakhir" yang memastikan semua makanan di rak toko sudah melewati pengawasan super ketat.

5. Melakukan evaluasi dan inovasi produk

Ilustrasi seorang food technologist di pabrik.
ilustrasi food technologist (freepik.com/freepik)

Setelah produk diluncurkan, tugas food technologist belum selesai. Mereka akan melakukan evaluasi rutin berdasarkan hasil survei konsumen, data penjualan, dan tren pasar. Kalau ada feedback soal rasa, warna, atau tekstur, mereka akan mencari solusi agar produk makin disukai tanpa mengorbankan kualitas.

Selain itu, food technologist juga dituntut terus berinovasi. Misalnya, mencari cara agar kemasan lebih ramah lingkungan atau menciptakan produk yang lebih bergizi untuk anak-anak. Dunia makanan terus berubah, dan mereka adalah sosok yang menjaga agar industri ini tetap adaptif dan relevan.

Dari luar, kerja sebagai food technologist mungkin terlihat sederhana, ya. Tapi nyatanya, profesi ini butuh kombinasi antara sains, kreativitas, dan ketelitian tinggi. Mereka ada di balik setiap gigitan makanan yang aman, lezat, dan tahan lama. Jadi, lain kali kamu beli camilan favorit di minimarket, ingat ya, ada tim food technologist yang bekerja keras memastikan kamu bisa menikmatinya tanpa khawatir!

Rentang gaji untuk posisi Food Technologist di Jakarta pada tahun 2025

Sumber: World Salaries

Jenjang

Perkiraan Gaji Tahunan

Perkiraan Gaji Bulanan*

Entry / 0-2 tahun pengalaman

± Rp 48.239.000

± Rp 4.020.000

Mid / 2-5 tahun pengalaman

± Rp 64.801.300

± Rp 5.400.000

Menengah / 5-10 tahun pengalaman

± Rp 84.121.400

± Rp 7.010.000

Senior / 8-10+ tahun pengalaman

± Rp 318.427.932

± Rp 26.535.000

Kisaran umum semua level

Rp 42.479.000 – Rp 124.799.100

Rp 3.540.000 – Rp 10.400.000

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Face Powder Terbaik 2025, Makeup Lebih Flawless dan Tahan Lama

25 Des 2025, 13:03 WIBLife