Meskipun Baik, 5 Hal Ini Membuatmu Tidak Disukai di Tempat Kerja

Memang pulang tepat waktu setelah jam kerja selesai yang akrab dengan istilah 'tenggo' adalah tidaklah salah, namun bukan berarti kamu lantas melakukannya terlampau sering apalagi sampai menolak permintaan atasan atau rekan kerjamu untuk menyelesaikan tugas pekerjaan yang bersifat urgent dengan alasan 'sudah waktunya pulang'. Hal inilah yang harus dihindari, karena boleh jadi mereka akan menilaimu sebagai sosok yang tidak loyal.

Sekalipun faktanya kamu sudah menyelesaikan seluruh kewajibanmu, setidaknya kamu tunjukkan rasa peduli dan rela berkorbanmu pada tempat kerjamu. Dengan sesekali pulang tidak tepat waktu dan mengambil lembur, atasan dan rekan kerja akan melihat kamu sebagai pribadi yang rajin dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan. 

Menjadi karyawan yang vokal dan kritis di perusahaan atau kantor adalah sesuatu yang positif selama dilakukan sesuai kondisi dan situasi. Tetapi jika kamu terlalu vokal dan kritis terhadap perusahaan entah itu kebijakan, budaya perusahaan, atau justru sikap atau pendapat atasan atau partnermu, maka siap-siap saja kamu bakal dibenci orang satu kantor bahkan berakhir dengan pemecatan karena dicap 'pemberontak' di lingkungan kerja. 

Memang tiada yang salah dengan bersikap kritis dan vokal di lingkungan kerja tetapi alangkah baiknya kamu menerima keadaan di tempat kerjamu dan cobalah untuk beradaptasi dengannya. 

Berani berkata 'tidak' adalah menunjukkan ketegasan serta kemampuan dirimu dalam menentukan batasan bagi dirimu sendiri. Namun ingat, kata sakti ini menjadi sesuatu yang sangat sensitif di dunia profesional. Kata 'tidak' bisa saja diartikan negatif oleh rekan kerja atau atasanmu sebagai bentuk penolakan terhadap tantangan atau tanggung jawab baru yang mungkin akan membantumu mencapai kemajuan karirmu.

Alangkah baiknya jika kamu sesekali mengatakan 'ya' pada rekan kerja atau atasanmu karena itu menandakan kalau kamu merupakan sosok yang berani bergerak maju dan bertanggung jawab. 

Memiliki sikap inisiatif memang merupakan sebuah keharusan bagi semua pekerja. Namun terlalu berinisiatif bisa menjadi bumerang bagi kariermu ke depannya karena atasan atau rekan kerja akan merasa sangat kesal terhadap sikapmu itu dan bisa saja mereka menganggapmu sebagai pribadi yang sombong, tak mau mengalah, dan tak sabaran. 

Memang memiliki inisiatif tinggi memang tidak salah, tetapi akan lebih baik jika kamu menahan diri dan bersabar sedikit saat berusaha mengambil inisiatif seperti bertanya saat rapat dengan atasan dengan tidak memotong pembicaraan dan mendengarkan atasanmu berbicara, setelah itu baru kamu boleh berbicara. 

Hal ini yang sering banget terjadi di dunia kerja. Mungkin kamu berada dalam situasi sedang ingin rileks dan beristirahat setelah padatnya pekerjaan. Saat lagi me time mengisi akhir pekan bahkan saat sedang liburan atau cuti lalu rekan kerja atau atasanmu menghubungimu via telepon atau mengirim e-mail yang berkaitan dengan pekerjaan. Jangan langsung kamu tolak atau tidak membalasnya sama sekali. Hal ini akan membuatnya dongkol karena mereka berpikir kamu tidak bisa diandalkan dan siap dalam segala kondisi. 

Demi menghormati atasanmu atau memahami perasaan rekan kerjamu, alangkah baiknya jika kamu menjawab panggilan atau e-mail tersebut. Tak salah 'kan jika waktu santaimu bisa ditunda barang beberapa menit atau jam untuk urusan pekerjaan? 

Nah, itulah 5 kebiasaan baik yang justru membuatmu tidak disukai atasan. Memang kebiasaan ini terkesan baik tetapi kalau terlalu sering dan terkesan berlebihan akan menjadi bumerang yang mengancam keselamatan karirmu di masa depan. Oleh karena itu, lakukan kebiasaan baik tersebut sesuai dengan porsi, situasi, dan kondisinya, ya!