Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Realita tentang Kesuksesan yang Jarang Diperhatikan

Ilustrasi seseorang yang percaya diri (unsplash.com/Resume Genius)
Ilustrasi seseorang yang percaya diri (unsplash.com/Resume Genius)
Intinya sih...
  • Selalu ada langit di atas langitGak peduli setinggi apa pencapaian yang sudah kamu raih, akan selalu ada orang lain yang lebih hebat, lebih cepat, atau lebih sukses. Rasa puas jadi sulit dirasakan.
  • Prosesnya bisa lebih panjang dan sendirian daripada yang terlihatKesuksesan itu mirip foto liburan di media sosial: yang ditampilkan adalah momen-momen terbaik. Ada malam-malam panjang yang dihabiskan sendirian.
  • Capaian besar sering mengubah cara orang memandangmu, baik atau burukKesuksesan sering kali membuat orang di sekitar melihat kamu dengan kacamata baru. Caramu memperlakukan orang lain dan cara orang lain memperlakukanmu bisa berbeda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gambaran tentang sukses mungkin terlihat seperti gunung yang indah. Tempat di mana semua kerja keras dan pengorbanan yang kamu lakukan akhirnya terbayar lunas. Membayangkannya aja udah menyenangkan, bahkan jadi sumber banyak motivasi bagi banyak orang. Meskipun tentunya there's no such thing as free lunch. Selalu ada harga yang harus dibayar demi mendapatkan sesuatu, termasuk mengejar impiran atau sekedar mewujudkan hidup yang dianggap "nyaman".

Sulit untuk membayangkan tujuan yang masih terlalu jauh dari posisi kita. Jaraknya membuat kamu merasa optimis karena belum tahu rintangannya seperti apa, sekaligus lengah terhadap konsekuensi yang mungkin datang. Di awal, semuanya terlihat sederhana dan masuk akal, sampai kamu mulai melangkah dan menyadari bahwa kesuksesan punya sisi lain yang tak pernah kamu pikirkan sebelumnya. Gak selalu berisi sunshine and rainbow, lima realita tentang kesuksesan yang jarang diperhatikan.

1. Selalu ada langit di atas langit

Ilustrasi Online Meeting (unsplash.com/Helena Lopes)
Ilustrasi Online Meeting (unsplash.com/Helena Lopes)

Gak peduli setinggi apa pencapaian yang sudah kamu raih, akan selalu ada orang lain yang lebih hebat, lebih cepat, atau lebih sukses. Hari ini kamu mungkin berada di puncak, tapi besok bisa saja ada orang yang melampauimu dengan rekor baru. Tanpa sadar kamu terjebak dalam pola pikir “harus terus jadi lebih baik” yang gak ada habisnya. Rasa puas jadi sulit dirasakan, bahkan ketika kamu sudah berada di posisi yang bagi orang lain luar biasa. Pencapaian yang dulu kamu impikan pun terasa “biasa saja” ketika sudah digenggam. Seperti terus berlari tanpa tahu garis akhirnya di mana. Memahami bahwa akan selalu ada langit di atas langit adalah cara untuk menjaga diri tetap fokus sama goals pribadi dan gak kehilangan rasa syukur.

2. Prosesnya bisa lebih panjang dan sendirian daripada yang terlihat

Ilustrasi Berlari (unsplash.com/jack atkinson)
Ilustrasi Berlari (unsplash.com/jack atkinson)

Sendirian bukan berarti kamu salah jalan, kadang itu cuma konsekuensi dari jalur yang kamu pilih. Gak semua orang mau memahami tujuanmu, apalagi mau berjalan bersama sampai akhir. Semakin besar dan spesifik impian yang kamu kejar, semakin kecil lingkarang orang yang mampu mengikuti langkahmu. Ada malam-malam panjang yang dihabiskan sendirian, keputusan sulit yang harus kamu ambil tanpa masukan, dan rasa ragu yang gak selalu bisa kamu ceritakan.

Kesuksesan itu mirip foto liburan di media sosial: yang ditampilkan adalah momen-momen terbaik. Perjalanan panjang bertahun-tahun bisa terlihat singkat ketika diringkas dalam sebuah video berdurasi lima menit. Ada terlalu banyak hal yang gak bisa dibagikan. Setiap perjalanan juga pasti punya ceritanya sendiri-sendiri. Karena gimana pun, setiap orang punya situasi dan kondisi yang berbeda.  

3. Capaian besar sering mengubah cara orang memandangmu, baik atau buruk

Ilustrasi mengobrol (unsplash.com/Brooke Cagle)
Ilustrasi mengobrol (unsplash.com/Brooke Cagle)

Salah satu pengorbanan yang dibuat saat menggapai impian adalah hubungan. Kesuksesan sering kali membuat orang di sekitar melihat kamu dengan kacamata baru. Ada yang memandangmu dengan lebih baik dan ada yang lebih buruk. Sebuah perubahan yang gak selalu terasa menyenangkan. Mereka yang dulu setara mungkin mulai melihatmu seperti “berbeda posisi”. Ada yang menganggapmu sumber inspirasi, tapi ada juga yang merasa terintimidasi tanpa kamu bermaksud begitu.

Caramu memperlakukan orang lain dan cara orang lain memperlakukanmu bisa berbeda. Perubahan ini wajar, tapi tetap bisa meninggalkan rasa kehilangan. Kamu mungkin merindukan masa-masa di mana orang menilaimu apa adanya, bukan dari prestasi atau pencapaian yang kamu bawa. Penting untuk menjaga orang-orang yang benar-benar tulus, yang melihat dirimu lebih dari sekadar label “sukses” yang melekat sekarang.

4. Gak semua orang akan senang melihat kesuksesanmu

Ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Mushvig Niftaliyev)
Ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Mushvig Niftaliyev)

Kesuksesan akan tetap membutuhkan orang lain dalam prosesnya. Kamu gak bisa berprasangka buruk pada semua orang. Beberapa kritik harus tetap kamu dengar dan sebagian lainnya sebaiknya kamu abaikan. Seberapa tulus pun kamu berjuang, gak semua orang akan ikut bahagia saat kamu berhasil. Ada yang diam-diam merasa iri, terang-terangan meremehkan, bahkan sengaja mencari-cari kesalahan. Ini bukan berarti kamu jadi musuh semua orang. Hanya kadang kesuksesan bisa memicu rasa gak nyaman pada mereka yang membandingkan hidupnya denganmu. Kadang mungkin kamu merasa ingin menjelaskan, ingin membuat orang lain paham akan perjalananmu, tapi kenyataan pahitnya gak semua orang peduli itu.

5. Semakin tinggi pencapaian, semakin besar ekspektasi dan tanggung jawab yang mengikuti

Ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Chase Chappell)
Ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Chase Chappell)

Hidup gak jadi semakin mudah ketika kamu sukses. Semisal kamu bangun bisnis. Yang awalnya ‘takdirmu’ ditanggung Perusahaan, nanti berubah jadi kamu yang menanggung ‘takdir’ banyak orang. Semula kamu cuma diminta kasih sumbangan beras satu karung, nanti bertambah jadi dua karung. Harapan dan tuntutan orang di sekitarmu ikut naik seiring prestasi yang kamu raih. Kadang ekspektasi itu datang tanpa mereka benar-benar tahu beban yang kamu pikul. Muncul tantangan baru: bagaimana tetap menjaga performa, mengelola sumber daya, sampai memenuhi janji yang mungkin kamu punya.

Kesuksesan memang layak diperjuangkan, tapi kamu perlu memahami apa yang sebenarnya menunggumu di ujung jalan. Bukan sekedar tau cara untuk mendaki, tapi juga bagaimana caranya berdiri tegak di puncak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Cara Percaya Diri Tanpa Harus Banyak Bicara, Tampil Lebih Elegan!

03 Sep 2025, 20:07 WIBLife