Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sisi Positif Gak Tahu Gaji Orang Lain, Cukup Kerjanya Saja

ilustrasi dua perempuan
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Kindel Media)
Intinya sih...
  • Mengetahui gaji orang lain bisa memicu perasaan iri atau minder
  • Pendapatan lebih besar dapat membuat seseorang bersikap sok dan meremehkan orang lain
  • Mengukur kesesuaian hidup orang dengan penghasilannya bisa menimbulkan asumsi yang tidak nyaman
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidak sedikit orang yang penasaran dengan gaji orang lain. Baik mereka saling mengenal dekat maupun tak, rasanya penting saja buat mengetahuinya. Meski kadang ada pula tujuan tertentu. Di antaranya, sebagai bahan pertimbangan sebelum resign.

Namun, pertanyaan seputar gaji kerap bikin orang lain tidak nyaman. Ruang pribadinya dikorek orang. Kehidupan orang dewasa selalu berkaitan dengan uang. Jika total pendapatannya diketahui orang lain sama dengan segala tentang hidupnya terbuka.

Maka sudah tepat kalau kamu gak suka menanyakan seputar pendapatan siapa pun. Dirimu merasa cukup mengerti gambaran pekerjaannya. Gak tahu-menahu penghasilan orang bukan tanda kamu kudet, sebab ada sisi positif gak tahu gaji orang lain yang berguna bagimu.

1. Jika ternyata gajimu lebih kecil nanti malah iri atau minder

ilustrasi melirik teman
ilustrasi melirik teman (pexels.com/Kindel Media)

Jawaban seperti apa yang sebenarnya diharapkan olehmu saat bertanya seputar gaji orang lain? Apakah kamu diam-diam ingin mendengar nominal yang lebih kecil daripada penghasilanmu? Atau, jangan-jangan dirimu berharap pendapatannya tidak lebih besar ketimbang pemasukanmu?

Bila ekspektasimu sebetulnya yang terakhir, kamu bakal terpukul hebat andai jawabannya malah lain. Bukannya gaji kalian sama justru pendapatannya berkali-kali lipat dari penghasilanmu. Pasti kamu ingin sekali menelan kembali pertanyaan itu.

Jawabannya meski apa adanya terasa amat menyakitimu. Ada rasa iri atau justru insecure. Bila dirimu mendengki padanya, aneka pikiran buruk pasti muncul. Seperti gajinya bersih atau cara mendapatkannya saja kotor. Sementara itu, perasaan minder bikin kamu berpikir sekian kali kalau hendak bergaul dengannya.

2. Sebaliknya bila pendapatanmu lebih besar justru bersikap sok

ilustrasi dua perempuan
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/RDNE Stock project)

Kemungkinan jawaban yang lain adalah pendapatanmu masih lebih besar ketimbang penghasilannya. Berkebalikan dari poin pertama, justru gajimu yang berkali-kali lipat dari pendapatannya. Perasaanmu tentu tak berubah seburuk poin di atas.

Akan tetapi, sikapmu padanya juga tidak lantas lebih baik. Kali ini bukan rasa iri atau minder yang menguasaimu. Namun, kamu yang tadinya biasa bahkan respek padanya mendadak berubah sok. Lagakmu sudah seperti orang paling kaya sedunia.

Dirimu boleh jadi tanpa sadar menjadi suka meremehkannya. Kamu mulai berceramah tentang kelemahan-kelemahannya dalam mencari uang. Menurutmu, ia harus begini atau begitu biar setara denganmu. Setiap saran yang gak diharapkan bisa membuat orang lain tak nyaman.

3. Tak sibuk mengukur kesesuaian hidup orang dengan penghasilannya

ilustrasi dua perempuan
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)

Mungkin kamu juga beberapa kali memperhatikan hal ini terjadi di sekitarmu. Sekelompok orang membicarakan si A. Konon, gaji si A tinggi. Apalagi jabatannya di kantor mentereng. Akan tetapi, penampilannya sehari-hari malah lebih sederhana daripada orang-orang.

Mereka lantas menduga jangan-jangan gaji A aslinya gak sebesar itu. Jabatannya juga tidak benar. Mungkin dia cuma staf biasa. Atau, pembicaraan seputar si B. B bilang penghasilannya tak seberapa. Hanya sebatas UMR.

Namun, dia malah mampu membeli rumah di usia muda. Orang-orang mencurigai sumber uang yang digunakannya buat beli rumah. Kamu mendengarkan percakapan seperti di atas saja tidak nyaman. Sudah tepat dirimu menutup mata dan telinga dari informasi penghasilan siapa pun. Biar kamu gak sibuk mencocokkan gaya hidup mereka.

4. Juga tidak membicarakan pendapatannya dengan orang lain

ilustrasi dua perempuan
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Edmond Dantès)

Apa yang hendak dikatakan olehmu seputar penghasilan seseorang kalau kamu memang gak tahu apa-apa? Sebaliknya, makin dirimu tahu tentang orang lain, makin banyak yang bisa diceritakan pada siapa pun. Padahal, informasi seputar gaji termasuk sangat pribadi. Kalau kamu sampai menyebarkan pendapatan seseorang, dia pasti tahu bahwa dirimu pelakunya. Sebab barangkali cuma kamu yang dikasih tahu secara langsung olehnya.

Meski pendapatannya gak kecil, tetap saja orang dapat merasa tidak nyaman. Dia gak mau tersebarnya informasi gaji itu menciptakan kesenjangan dalam pergaulannya. Sementara kalau penghasilannya yang kecil diketahui banyak orang, niscaya ada rasa malu. Gak tahu gaji orang mencegahmu terlalu banyak omong yang tak penting.

5. Gak menyimpulkan hidupnya menyenangkan atau menyedihkan dari gaji

ilustrasi mengobrol
ilustrasi mengobrol (pexels.com/RDNE Stock project)

Pengetahuan soal gaji orang lain bisa bikin pikiranmu terlalu jauh. Kamu jadi sibuk menghubungkan hasil pengamatanmu tentang kehidupan seseorang dengan pendapatannya. Contoh, wajar saja dia tampak bahagia terus. Kan, penghasilannya gede.

Padahal, kebahagiaan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh materi. Tentu jumlah pendapatan berpengaruh. Namun, hati yang ikhlas menjalani apa pun ujian hidup juga bikin rasa bahagia begitu dalam. Juga hubungannya yang baik dengan orang-orang.

Begitu pula hidup yang menyedihkan gak melulu gara-gara kecilnya gaji. Boleh jadi ada hal-hal lain di luar materi. Contohnya, hubungan yang tidak harmonis dengan orangtua dan beban pikiran lainnya. Tidak baik suka menyimpulkan kehidupan orang seolah-olah kamu tahu segalanya.

Ada segudang sisi positif gak tahu gaji orang lain yang bermanfaat bagimu. Selain itu, memang lebih sopan untukmu tak mencari tahu pendapatan orang lain. Tidak setiap hal mengenai mereka perlu diketahui olehmu. Sama sepertimu yang barangkali juga gak nyaman bila ada orang yang suka tanya-tanya penghasilan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us