Tak Harus Mahal, Ini Tips Sukses Jadi Influencer ala Olivia Lazuardy

"Sebenarnya kesukaan aku sama fashion sudah dimulai sejak remaja. Sejak mau lulus SMA. Makanya waktu mau kuliah, pengennya masuk ke jurusan fashion. Cuma gak diberi izin sama orangtua," paparnya. Akhirnya, keinginan untuk mempelajari fashion pun tidak kesampaian.

Seakan fashion memang jalan hidupnya, semangat berkarya di dunia fashion Olivia masih belum padam pasca kuliah. Dari sekian banyak celah untuk berkarya di industri tersebut, blogger yang dianggapnya tepat. "Aku bikin personal blog aja. I share about my personal style." Tak dinyana, blog Olivia mendapat respon positif dan banyak yang jadi pengikutnya.

"Aku kebetulan bukan tipe yang terlalu ngikutin kayak punya idol," tuturnya saat ditanyai apakah punya profil yang mempengaruhi gayanya. Ia lebih suka mempresentasikan selera pribadinya di setiap unggahan blog dan Instagramnya.

Meski begitu, ada satu sosok yang menjadi tempat belajar Olivia di bidang fashion. "Awal-awal aku bikin blog, ada beberapa orang yang aku suka. Contohnya Gary Pepper Girl. Dia salah satu pionir di dunia Instagram. Foto-fotonya bagus banget, kontennya bagus. Aku terinspirasi dari dia dan belajar banyak foto-foto dari dia itu gimana sih," katanya.

Menurut Olivia, faktor pertama yang membedakan influencer maupun blogger fashion satu dengan lainnya adalah gayanya. Dalam hal ini, bisa dibilang ia sudah tidak risau lagi. "Aku sudah mengembangkan gaya sendiri. Jadi, meskipun orang A sama B pakai baju yang sama, masing-masing pasti punya style masing-masing," paparnya.

Selain gaya, faktor pembeda kedua bagi Olivia adalah kontennya. "Dari segi konten, aku selalu mencoba original dan cari sesuatu yang baru. Apa sih yang gak bosenin? Apa sih yang relatable sama followers aku," tambahnya lagi.

Diakuinya, ia sangat menghindari konten-konten yang bersifat hard selling (teknik promosi yang dilakukan secara langsung dan tanpa pendekatan khusus). Baginya, membuat konten itu harus kreatif. Bukan sekedar selfie dengan pose memegang produk dan mengajak orang lain membeli.

"Konten yang bagus adalah konten yang bisa dibuat cerita dari awal. Bagaimana sih hubungan dengan kita sendiri? Bisa membantu kita dengan kehidupannya itu seperti apa?" jabarnya lagi.

Ketika ditanyai tips untuk millennials yang baru memulai jadi influencer, Olivia menyebutkan, "Tipsnya konsisten, disiplin, dan jangan ambil easy money. Sekarang, aku lihat banyak banget influencer baru yang pengen jalur cepat. Brand yang kerjasama itu gak difilter," kisahnya.

Diakuinya, cara itu memang pernah ia lakukan ketika pertama kali memulai kariernya. Namun, itu justru membuat personal branding kurang kuat. "Kita harus bisa filter tawaran yang masuk karena semua itu akan mempengaruhi image," tuturnya.

Sementara dari segi fashion yang dipakai, ia tidak menyarankan jangan terpaku pada busana bermerek. "Sebenarnya fashion itu bisa disesuaikan dengan budget kita masing-masing dan tidak perlu tertekan melihat orang lain," tandasnya.

Olivia pernah merasakan sendiri bagaimana memulai kariernya dari mahasiswa yang belum memilliki dana mencukupi. "Fashionable itu bukan mereknya, tapi kreatifnya kita bisa masang-masang bajunya," tutupnya mengakhiri percakapan.

Itu dia tips sukses jadi secuplik profil dan tips sukses jadi influencer ala Olivia Lazuardy. Kamu mau sepertinya? Mulailah dari sekarang dan sesuaikan gayamu dengan budgetmu. Jangan memaksakan diri dan ingat kalau fashionable itu adalah kreatif memadupadankan busananya!