Profesi dokter adalah profesi mulia yang diidam-idamkan banyak orang. Namun meski banyak yang ingin menjadi dokter, gak banyak yang akhirnya berhasil mendapat gelar tersebut. Memang, keahlian dan kemampuan yang dimiliki dokter gak mudah dan butuh banyak belajar. Hal ini karena profesi dokter sangat menyangkut nyawa seseorang.
Nah untuk menjadi dokter, kalian gak hanya harus berjuang mempelajari ilmu-ilmu kedokteran. Ada juga hal mendasar seperti soft skill yang harus kamu kuasai.
Empati adalah kemampuan menghayati dan merasakan apa yang dialami orang lain. Tidak hanya mampu merasakan apa yang dialami orang lain, seseorang dengan empati juga mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perasaan atau pikiran orang tersebut.
Sehari-hari dokter melayani pasien oleh karena itu dokter harus mampu untuk berempati dengan pasien. Apabila dokter tidak memiliki rasa empati tinggi, pasien akan sulit merasa nyaman dan aman dengan sang dokter.
Seorang dokter juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Istilah-istilah kesehatan terkadang cukup membingungkan dan rumit di telinga orang awam. Oleh karena itu, dokter harus mampu menerjemahkan istilah kesehatan tersebut ke bahasa yang lebih dimengerti pasien.
Kemampuan komunikasi dokter juga sangat berhubungan dengan rasa empati mereka terhadap sang pasien. Ketika dokter memiliki cara komunikasi yang baik dan nyaman dengan empati yang tinggi, pasien akan merasa nyaman dengan dokter tersebut.
Dokter juga harus memiliki kemampuan berpikir sistematis. Kemampuan ini berhubungan dengan penguraian suatu masalah yang teratur dan logis agar dokter dapat mengetahui penyebab, akibat, dan treatment dari masalah tersebut.
Ketika menghadapi suatu penyakit, dokter harus mampu mengetahui apa treatment terbaik untuk sang pasien. Ada pro dan kontra dari pengobatan yang harus dipertimbangkan oleh dokter. Semua harus dipikirkan secara matang karena sedikit kesalahan dapat merenggut nyawa seseorang.
Orang-orang mungkin beranggapan mereka yang berhasil menjadi dokter memiliki IQ tinggi. Padahal, dokter cenderung lebih membutuhkan kecerdasan emosional (EQ) tinggi.
Seorang dokter harus mampu menguasai tingkat emosionalnya sendiri. Dokter sering berada dalam masa genting dan mendengarkan berbagai macam cerita sedih. Apabila tingkat emosional dokter tidak stabil, ia akan mudah terpengaruh dalam emosi orang-orang. Akhirnya, dokter bisa stres dan melampiaskan emosi secara negatif.
Terakhir namun sangat penting, seorang dokter harus memiliki passion untuk melayani dan merawat pasien. Ada pepatah yang mengatakan bahwa profesi dokter merupakan 'panggilan hidup'. Kalau tidak merasa terpanggil, kamu tidak akan kuat untuk mendapat gelar tersebut.
Untuk kamu yang gak punya passion dan gak merasa terpanggil menjadi dokter, kamu bisa kalah di tengah-tengah perjalanan. Perjuangan untuk menjadi dokter sangat tidak mudah. Kamu gak hanya perlu belajar banyak ilmu, namun juga perlu berlatih kesabaran dan tahan dalam tekanan.
Jadi, apakah kamu cocok menjadi dokter?