Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Membuat CV Agar Tidak Terlalu Panjang, Auto Dilirik HR!

ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)
ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)
Intinya sih...
  • CV yang padat dan relevan menarik perhatian HR
  • Pilih informasi relevan, hindari detail kurang penting
  • Momen terbaik mencari kerja menjelang akhir tahun

Membuat CV yang menarik perhatian HR bukanlah soal seberapa banyak informasi yang bisa kamu masukkan, melainkan bagaimana kamu menyampaikan poin-poin penting dengan cara yang singkat, padat, dan relevan. HR biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk menilai apakah sebuah CV layak dibaca lebih lanjut atau tidak.

Jadi, CV yang terlalu panjang justru bisa jadi bumerang, karena malah bikin mereka kehilangan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Nah, gimana caranya agar CV-mu tetap informatif dan menarik perhatian HR?

Kuncinya ada pada cara kamu memilih dan merangkai informasi. Fokus pada hal-hal yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar, gunakan bahasa yang to the point, dan hindari menambahkan detail yang kurang penting. Berikut tips lainnya!

1. Fokus pada deskripsi pekerjaan

ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)
ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)

Banyak pencari kerja berpikir bahwa semakin banyak detail yang dimasukkan dalam CV, semakin besar peluang mereka untuk dilirik oleh pemberi kerja. Padahal, kenyataannya justru sebaliknya. 

Dilansir Business insider, pemberi kerja sebenarnya hanya mencari informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka, yang biasanya sudah dijelaskan dalam deskripsi pekerjaan. Jadi, memasukkan informasi tambahan yang tidak berkaitan bisa membuat CV-mu terkesan bertele-tele dan kehilangan fokus.

Sebaiknya, manfaatkanlah deskripsi pekerjaan sebagai panduan untuk menyusun CV-mu dengan menyoroti keahlian dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar.

"Identifikasi kata kunci, kualifikasi, dan tanggung jawab yang tercantum, lalu sesuaikan pengalaman atau keahlian yang kamu tuliskan agar sesuai dengan apa yang dicari. Dengan begitu, HR bisa langsung melihat bahwa kamu adalah kandidat yang tepat tanpa harus membaca panjang lebar," ungkap Madeline Mann, seorang career coach and CEO dari Self Made Millennial.

2. Terus perbarui CV agar tetap relevan

ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)
ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)

Mann juga memberi tips bahwa menjelang akhir tahun merupakan momen terbaik untuk mencari kerja. Ini karena banyak perusahaan yang mengingkanklan lowongan kerja di bulan Januari, sehingga kamu perlu memperbarui CV agar tetap relevan.  

Di momen ini, kamu juga perlu melihat kembali resume satu tahun ke belakang. Dengan tingginya persaingan, kamu pun perlu membuat CV sebisa mungkin lebih relevan agar HR dapat lebih mudah menyeleksi para pelamar berdasarkan kebutuhan dan lowongan yang sedang terbuka  

"Kini CV semakin "membengkak", artinya rata-rata, jumlah kata dari resume AS di database-nya telah meningkat sekitar 40 persen sejak Agustus 2021. Salah satu penyebab di balik "pembengkakan" CV adalah kecenderungan untuk memasukkan semua kata kunci dari deskripsi pekerjaan ke dalam CV," tutur James Neave, Ketua Data Science di jobsite Adzuna, dalam Business Insider

3. Pastikan kamu membuat CV ats-friendly

ilustrasi CV (unsplash.com/Markus Winkler)
ilustrasi CV (unsplash.com/Markus Winkler)

CV ATS  dibuat khusus untuk lolos seleksi Applicant Tracking System (ATS). ATS adalah perangkat lunak yang digunakan perusahaan untuk membantu proses seleksi dan perekrutan kandidat. ATS-friendly berarti CV ini dapat dibaca dan diproses dengan mudah dan meningkatkan peluang untuk lolos di mata HR. 

Dilansir Professional Alternatives, CV jenis ini akan secara otomatis “memfokuskan” resume mini 2-3 halaman berdasarkan jenis industri, karier, dan peran yang kamu cari. Untuk itu, alih-alih berfokus membuat sebanyak mungkin pengalaman, kamu perlu berfokus pada kata kunci yang menjadi dasar prediksi sistem ini. 

"Ingat, saat melamar pekerjaan, CV-mu harus bisa lolos penyaringan otomatis (ATS) yang dilakukan oleh perekrut dalam waktu cepat. Proses ini hanya memakan waktu sekitar 45 detik, jadi perekrut biasanya langsung fokus pada jabatan, peran, dan indikator kinerja utama. Manajer perekrutan juga akan mencari kompetensi inti yang relevan dalam CV-mu," ujar Timothy G. Wiedman, D.B.A., seorang Professor Human Resources dari Doane University. 

4. Ajukan pertanyaan tertentu untuk memantik CV yang akurat

ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)
ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)

Kalau kamu bingung menentukan informasi apa yang perlu dimasukkan dalam CV, coba tanyakan pada dirimu: "Apakah detail ini penting untuk pemberi kerja?" Jika jawabannya tidak langsung terlintas di pikiranmu, kemungkinan besar detail tersebut tidak perlu dimasukkan.

"Hindari menambahkan informasi yang tidak relevan, seperti detail biografi atau latar belakang yang kurang penting. Pastikan setiap poin yang kamu tulis benar-benar memiliki nilai bagi pemberi kerja. Misalnya, tulis pengalaman atau keahlian yang langsung berkaitan dengan pekerjaan yang kamu lamar," ungkap Charlene Walters, MBA, Ph.D., mentor Business & Branding. 

Tips lain dari Walters, kamu juga perlu memikirkan siapa yang akan membaca CV-mu dan apa yang mereka cari. Memahami siapa audiensmu bisa membantu menentukan panjang dan isi CV yang tepat.

Kalau kamu melamar melalui situs perusahaan atau portal lowongan kerja, biasanya CV akan dilihat oleh tim HR terlebih dahulu. Mereka mungkin tidak mendalami detail teknis setiap posisi, jadi pastikan CV-mu jelas, relevan, dan to the point agar tetap menarik perhatian.

5. Hati-hati dalam menggunakan AI untuk membuat CV

ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)
ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)

Meskipun penggunaan AI untuk menulis atau memperbaiki resume masih tergolong baru, teknologi ini mulai memberikan pengaruh yang cukup besar. Pasalnya, AI dapat membantu menyusun dan memeriksa CV secara efisien, tetapi ada juga risiko yang perlu diperhatikan.

“AI cenderung menghasilkan resume yang sangat umum. Hal ini terjadi karena AI dilatih berdasarkan data dari berbagai sumber, termasuk pola umum penulisan resume yang sudah lama digunakan. Akibatnya, hasilnya sering kali kurang personal dan tidak cukup menonjolkan keunikan kandidat,” tambah Mann dalam Insider Business

Mann menjelaskan, bahwa kebiasaan banyak orang menulis CV secara umum selama bertahun-tahun menjadi salah satu alasan mengapa AI menghasilkan pola yang serupa. Oleh karena itu, meskipun AI bisa menjadi alat yang bermanfaat, tetap penting untuk memberikan sentuhan pribadi pada CV agar lebih sesuai dengan kepribadian dan pengalamanmu. Ingatlah bahwa AI sebaiknya digunakan sebagai alat bantu, bukan satu-satunya solusi.

6. Saran panjang CV berdasarkan pengalaman kerja

ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)
ilustrasi melamar kerja/resume (pexels.com/anna shvets)

Menurut Sarah Doughty, Direktur Rekrutmen TalentLab, panjang CV sebenarnya tergantung pada kebutuhan. Akan tetapi, intinya harus sesingkat mungkin tanpa kehilangan esensi penting. Ini karena CV yang terlalu panjang justru bisa bikin HR kehilangan fokus. Berikut panduan praktis yang bisa kamu ikuti sesuai pengalaman:

  • Freshgraduate: 1 halaman
  • Pengalaman kerja 1-3 tahun: 1 sampai 1,5 halaman
  • Pengalaman kerja 3-10 tahun: 1 sampai 2 halaman
  • Pengalaman kerja lebih dari 10 tahun: 1,5 sampai 3 halaman

Saran ini Ini bukan aturan baku, tetapi hanya merupakan panduan umum. Tentunya, setiap orang punya kondisi yang berbeda, jadi sesuaikan dengan kebutuhan. Lalu, bagaimana kalau CV terlalu panjang? Sebenarnya boleh saja, asalkan memang diperlukan.

Namun, Doughty mengingatkan, bahwa idealnya CV tidak perlu dibuat lebih dari tiga halaman agar nilainya tidak berkurang. Ingatlah, bahwa CV bukanlah riwayat lengkap perjalanan kariermu. Fokuslah pada hal-hal penting yang relevan dengan posisi yang kamu lamar, sehingga CV-mu tetap padat dan menarik perhatian HR.

Itu dia tips membuat CV agar tidak terlalu panjang dan dapat menarik perhatian HR. Semoga informasi di atas dapat membantu, ya! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Hani Safanja
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us