6 Tips Menjadi Sociopreneur, Jadi Pahlawan untuk Masa Depan!

Langkah pertama yang harus diperhatikan saat kamu hendak jadi seorang sociopreneur adalah tentukan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan adalah salah satu aspek penting yang bisa membuatmu bertahan dalam menjalankan sebuah aksi kebaikan. Kristy Nelwan, Head of Communication Unilever Indonesia, menjelaskan bahwa layaknya sebuah perusahaan yang memiliki tujuan, begitu juga dengan orang-orang. Dengan tujuan yang jelas, maka kamu akan terus maju dan berkembang.

"Jadi, orang-orang yang punya purpose jelas, itu juga akan maju terus, berkembang kebaikan itu kalau dilakukan lebih banyak lagi. Jadi, makin banyak yang bisa berbuat baik, yang ikut berbuat baik, akselerasinya juga makin cepat, dampaknya juga makin luas, sinerginya juga makin kuat, dan dampak positifnya nanti bisa dirasakan oleh lebih banyak lagi masyarakat, lebih banyak lagi pihak-pihak," tutur Kristy.

Artinya, saat kamu menentukan tujuan, jangan lupa juga untuk libatkan orang lain. Bangun relasi yang baik serta lakukan kerja sama. Sehingga, dampak yang kalian lakukan akan lebih mudah tersebar dan dirasakan oleh lebih banyak pihak.

Selanjutnya, pilih salah satu bidang yang paling membuatmu tertarik. Pikirkan dengan sangat matang dan jangan terburu-buru. Ingat bahwa gerakan yang ingin kamu lakukan, bukan hal yang main-main dan harus bisa berdampak besar serta berkelanjutan.

Menurut Mohamad Bijaksana Junerosano, Pendiri Waste4Change dan Greeneration, menyikapi hal ini, kamu harus bisa clear. Kamu harus tahu bidang apa yang mau ditekuni.

"Clarity artinya temen-temen clear, sebenarnya bidang apa yang mau ditekuni karena titipan dari salah satu nobel perdamaian adalah kalau ingin melakukan perubahan, kita harus betul-betul hidup dengan masalah itu. Artinya, kita betul-betul turun langsung, terjun, betul-betul mengenal masalahnya. Semakin kita clear terhadap masalah itu, akan semakin clear juga solusi yang tepat untuk kita terapkan," jelasnya.

Menentukan strategi juga harus dipersiapkan sebelum kamu melakukan eksekusi dalam menciptakan sebuah aksi perubahan. Cari tahu, apa tujuanmu, lalu siapa saja audiensnya, serta apa donornya. Ayu Kartika Dewi, Staf Khusus Presiden RI & Co-Founder Toleransi.id, mengemukakan bahwa sebagai orang yang melakukan perjuangan ini, kamu harus bisa menemukan irisan dari ketiga hal tersebut.

"Misalnya, donornya lagi membuka kesempatan untuk funding ini. Terus, kita fokusnya ke situ, kita lupa bahwa jangan-jangan itu gak nyambung dengan tujuan gerakan kita atau jangan-jangan kita lupa, itu sebenarnya beda sama kebutuhan audiens atau benefisiaris yang kita sasar," ungkapnya.

Kamu harus bisa memastikan bahwa narasi dalam program yang hendak diciptakan itu, bisa memenuhi ketiga hal tersebut. Pahami lagi apa yang ingin kamu capai, lalu apa saja yang dibutuhkan untuk bisa mewujudkannya. Pastikan untuk memandang kebutuhan tersebut dari sisi audiens dan donor.

Setelah kamu tahu strateginya, persiapkan pembekalan dalam mengatasi masalah dan tantangan yang mungkin terjadi. Gak bisa dimungkiri bahwa dalam setiap gerakan atau aksi jadi seorang sociopreneur, pasti akan ada masalah yang ditemui dan harus siap menghadapi tantangan.

"As a sociopreneur, seorang yang memiliki purpose itu ada tiga hal yang perlu dilakukan. Pertama, kita harus cukup tidur, olahraga yang cukup, dan be present. Jadi, sometimes, kalau untuk menghadapi tantangan, kita terlalu relay ourselves into the past and have anxiety to the future. Walaupun kita paham bahwa tujuan kita sangat berdampak pada masa depan atau pun ada hubungannya dengan past. Tapi, kalau menghadapi tantangan, be resilience and be mindfulness," jelas Nicky Clara, seorang disability womanpreneur.

Saat kamu menghadapi tantangan atau masalah, coba mulai dari diri sendiri. Ubah pola hidup jadi lebih sehat agar pemikiranmu bisa lebih jernih. Melalui langkah-langkah tersebut, kamu jadi bisa menyelesaikan masalah sesuai dengan kebutuhan, solusi, serta hal-hal apa saja yang ingin disiasati.

Gak bisa dimungkiri bahwa pengalaman sering kali memberikan kita banyak pelajaran. Hal tersebut juga penting kamu jadikan pertimbangan saat hendak jadi seorang sociopreneur. Pengalaman tersebut juga akan membantumu dalam menentukan tujuan yang hendak dipilih.

Selain itu, untuk mewujudkan sebuah aksi, kamu juga gak bisa sendirian dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan bantuan dari orang lain. Penting untuk melakukan kolaborasi. Dr. Amadeus Driando Ahnan, Co-Founder Indonesian Tempe Movement, mengungkapkan bahwa dalam berkolaborasi, kita harus berbuat baik.

"Dalam kolaborasi itu, orang bisa tahu kita tulus atau gak. Dengan orang tahu kita tulus atau gak, itu awal dari kepercayaan. Kepercayaan ini adalah faktor utama untuk membuatnya bisa berkolaborasi. Prinsip kolaborasi ini harus sama-sama menang atau win-win. Kita mencapai tujuan kita, partner kita juga mencapai tujuannya," ungkapnya.

Terakhir, kamu perlu menanamkan niat baik dan tulus saat ingin jadi sociopreneur. Gita Syahrani, aktivis climate change dan Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari menuturkan, niat baik di sini harus mencakup beberapa aspek seperti niat membantu diri sendiri, sesama, dan niat baik dalam melindungi alam semesta.

Setelah itu, coba visualisasikan untuk bisa mewujudkan niatan tersebut. Jangan lupa coba wujudkan lewat kreativitasmu.

"Semua hero itu punya imajinasi yang tinggi. Jadi, bisa membayangkan sesuatu yang gak pernah ada sebelumnya atau solusi yang gak kepikiran sama orang lain. Hero itu bisa bersenang-senang. Gak lupa untuk having fun atau bersenang-senang, gak lupa untuk bahagia dan ketawa-ketawa. Soalnya, saat kita have fun, di situ kreativitas bisa diwujudkan. Terutama, di saat kita lagi terpuruk, lagi sedih, lagi gak semangat, kok kayaknya gagal terus dengan banyaknya energi yang bisa terus buat bahagia itu bisa lancar," tutur Gita.

Menjadi seorang sociopreneur adalah hal yang gak mudah, tapi bisa berdampak nyata bagi perubahan yang lebih baik. Beberapa hal di atas perlu kamu perhatikan dan lakukan sebelum memutuskan untuk menjadi seorang sociopreneur. Semoga bermanfaat!