Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Menghilangkan Bau Tak Sedap dari Lumpur Pasca Banjir

ilustrasi rumah kebanjiran (unsplash.com/wcwarren)

Jika musim hujan telah datang, ancaman banjir selalu jadi mimpi buruk bagi banyak orang. Banjir tak hanya akan meninggalkan air kotor dan lumpur, tapi juga bau tak sedap yang menempel di rumah. Bau ini sering kali berasal dari lumpur yang mengandung bakteri, sampah, bahkan limbah yang terbawa arus.

Jika gak segera dibersihkan, aroma tidak sedap ini bisa bertahan lama dan membuat rumah terasa gak nyaman untuk ditinggali. Selain itu, bau lumpur pasca banjir juga bisa menjadi tanda adanya jamur atau bakteri yang berkembang di berbagai sudut rumah. Jika dibiarkan, bukan hanya aroma yang mengganggu, tapi ini juga bisa memicu masalah kesehatan, seperti alergi dan infeksi pernapasan.

Untuk mengatasinya, ada cara yang bisa dilakukan agar rumah kembali segar dan nyaman. Berikut tiga tips yang bisa kamu coba saat rumah kebanjiran!

1. Bersihkan dan keringkan area yang terkena lumpur

ilustrasi mengepel lantai granit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Hal wajib yang harus dilakukan pertama kali untuk menghilangkan bau adalah memastikan rumah benar-benar bersih dari sisa lumpur dan genangan air. Lumpur yang menempel di lantai, dinding, dan perabotan bisa menjadi sumber utama bau tak sedap.

Gunakan sekop atau kain pel untuk mengangkat lumpur sebanyak mungkin sebelum mengering di dalam rumah. Bersihkan lantai dengan campuran air hangat dan cairan pembersih lantai agar kotoran benar-benar terangkat. Jika ada karpet atau kain yang terkena lumpur, segera cuci dengan air bersih dan sabun, lalu jemur di bawah sinar matahari.

Pastikan setiap sudut rumah, termasuk area yang sulit dijangkau seperti bawah furnitur dan sudut dinding, juga dibersihkan dengan baik. Jika memungkinkan, gunakan alat penyedot air untuk membantu mengeringkan area yang masih lembap.

2. Gunakan bahan alami untuk menyerap bau

ilustrasi menggunakan baking soda (pixabay.com/naturefriend)

Setelah rumah bersih, selanjutnya adalah menghilangkan sisa aroma lumpur yang masih menempel. Kabar baiknya, bahan alami bisa digunakan untuk menyerap bau tak sedap. Seperti, baking soda, cukup taburkan di lantai, karpet, atau area yang masih berbau, lalu diamkan beberapa jam sebelum disapu atau disedot dengan vacuum cleaner.

Baking soda dikenal ampuh menyerap bau dan kelembapan. Kamu juga bisa menggunakan cuka putih. Letakkan mangkuk berisi cuka putih di sudut ruangan untuk menetralisir bau. Bisa juga digunakan untuk mengepel lantai dengan mencampurkannya ke dalam air.

Selanjutnya, ada arang aktif yang juga bisa menyerap bau tak sedap dan racun di udara. Letakkan beberapa potong arang dalam wadah kecil di beberapa titik rumah. Selain itu, meletakkan irisan lemon atau daun pandan di ruangan juga bisa memberikan aroma segar yang alami, lho!

3. Maksimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari

ilustrasi exhaust vent (pexels.com/ Victor Moragriega)

Udara yang lembap setelah banjir bisa memperparah bau tak sedap dan mempercepat pertumbuhan jamur di dalam rumah. Oleh karena itu, usahakan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan memastikan rumah terkena sinar matahari sebanyak mungkin.

Caranya buka semua jendela dan pintu untuk membiarkan udara segar masuk. Jika memungkinkan, gunakan kipas angin untuk mempercepat pergantian udara. Jemur kasur, sofa, atau perabot berbahan kain di luar ruangan agar benar-benar kering dan bebas dari bau lumpur.

Gunakan dehumidifier  untuk mengurangi kadar air di udara. Jika setelah beberapa hari bau masih bertahan, coba semprotkan pewangi ruangan berbahan alami atau gunakan diffuser dengan minyak esensial seperti lavender atau tea tree oil.

Bau lumpur pasca banjir memang bisa sangat mengganggu. Dengan melakukan tiga tips di atas, rumah kamu akan kembali nyaman dan bebas dari aroma tak sedap. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
It's Me, Sire
EditorIt's Me, Sire
Follow Us