Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Umum dalam Pemupukan Tanaman dan Tips Menghindarinya

ilustrasi memberi pupuk (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pemupukan adalah aspek terpenting dalam merawat tanaman, baik itu tanaman hias, tanaman buah, atau tanaman pertanian. Nutrisi yang cukup akan mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat, meningkatkan hasil panen, serta memperbaiki daya tahan tanaman terhadap penyakit dan hama.

Namun, banyak pemilik tanaman yang sering melakukan kesalahan dalam pemupukan yang justru dapat merusak tanaman dan menurunkan hasil yang diinginkan. Artikel ini akan membahas lima kesalahan umum dalam pemupukan tanaman dan memberikan tips untuk menghindarinya.

1. Pemupukan terlalu sering atau berlebihan

ilustrasi tanaman rapuh (pexels.com/Jenna Hamra)

Kesalahan yang paling sering terjadi dalam pemupukan adalah memberikan pupuk terlalu sering atau dalam jumlah yang berlebihan. Tanaman memang membutuhkan nutrisi tambahan, namun pemupukan yang berlebihan justru dapat menyebabkan akumulasi garam dalam tanah, yang dapat mengganggu penyerapan air dan nutrisi. Selain itu, pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman yang tidak sehat, seperti daun yang terlalu besar dan rapuh, atau bahkan meracuni tanaman.

Tips menghindarinya: Untuk menghindari pemupukan berlebihan, pastikan kamu mengikuti dosis yang dianjurkan pada label pupuk atau petunjuk dari ahli pertanian. Biasanya, pemupukan dilakukan setiap beberapa minggu atau bulan sekali, tergantung pada jenis tanaman dan fase pertumbuhannya. Jika kamu menggunakan pupuk cair, gunakan takaran yang tepat sesuai instruksi untuk menghindari pencemaran dan kerusakan akar.

2. Penggunaan pupuk yang tidak sesuai dengan jenis tanaman

ilustrasi memberi pupuk sesuai jenis tanaman (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Misalnya, tanaman yang berbunga membutuhkan lebih banyak fosfor, sementara tanaman yang tumbuh subur membutuhkan lebih banyak nitrogen. Penggunaan pupuk yang tidak sesuai dengan jenis tanaman dapat menyebabkan defisiensi atau kelebihan unsur hara tertentu, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Misalnya, terlalu banyak nitrogen pada tanaman berbunga dapat menyebabkan pertumbuhan daun yang pesat, tetapi sedikit bunga yang muncul.

Tips menghindarinya: Sebelum memberikan pupuk, pastikan kamu mengetahui jenis tanaman yang kamu pelihara dan jenis pupuk yang sesuai untuknya. Pupuk biasanya tersedia dalam berbagai formula dengan rasio unsur hara yang berbeda, seperti pupuk dengan rasio 10-10-10 (Nitrogen-Pfosfor-Kalium) untuk tanaman umum, atau formula khusus untuk tanaman hias, sayuran, atau buah. Pelajari juga kebutuhan spesifik tanamanmu berdasarkan fase pertumbuhannya (misalnya, fase vegetatif atau generatif).

3. Pemberian pupuk pada tanah yang kering

ilustrasi penyiraman tanaman (pexels.com/Greta Hoffman)

Memberikan pupuk pada tanah yang terlalu kering bisa berisiko merusak akar tanaman. Pupuk kimia atau pupuk granular yang diletakkan di tanah kering dapat menyebabkan pupuk terkonsentrasi di sekitar akar dan merusaknya. Selain itu, pupuk yang dibiarkan terlalu lama di tanah yang kering dapat menguap atau larut terlalu cepat, mengurangi efektivitasnya dalam memberi nutrisi pada tanaman.

Tips menghindarinya: Sebelum memupuk, pastikan tanah dalam kondisi lembab. Jika tanah sangat kering, sirami tanaman terlebih dahulu beberapa jam sebelum pemupukan. Ini akan membantu pupuk terlarut secara merata dan masuk ke dalam tanah dengan baik, sehingga bisa diserap oleh akar tanaman dengan lebih efektif. Jangan memupuk langsung setelah penyiraman, beri waktu agar tanah sedikit mengering sebelum pemberian pupuk.

4. Pemupukan tanpa memperhatikan waktu yang tepat

ilustrasi pemberian pupuk (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Waktu pemupukan yang salah dapat berdampak buruk pada tanaman. Misalnya, memupuk tanaman di tengah hari saat matahari terik dapat menyebabkan pupuk cepat menguap, atau pupuk yang terpapar langsung pada daun dapat menyebabkan terbakar jika terkena cahaya matahari. Selain itu, memberi pupuk pada waktu yang tidak tepat, seperti terlalu dini di awal musim tanam atau terlalu terlambat, bisa mengganggu fase pertumbuhan tanaman.

Tips menghindarinya: Lakukan pemupukan di pagi hari atau sore hari, ketika suhu lebih sejuk dan kelembapan lebih tinggi. Hindari memupuk saat terik matahari karena ini bisa menyebabkan pupuk cepat terurai atau terbakar. Selain itu, kenali fase pertumbuhan tanamanmu dan sesuaikan waktu pemupukan dengan fase tersebut misalnya, di awal musim tanam, lebih fokus pada pupuk yang mendorong pertumbuhan akar dan daun, sedangkan menjelang berbunga atau berbuah, gunakan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium lebih tinggi.

5. Tidak memperhatikan kondisi tanah

ilustrasi kondisi tanah (pexels.com/Pongpoonat Rungrueng)

Tanah yang tidak sehat atau tidak subur bisa mempengaruhi efektivitas pemupukan. Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat mengganggu penyerapan nutrisi oleh akar tanaman. Begitu juga, jika tanah terlalu padat, akar tanaman mungkin kesulitan untuk mengambil nutrisi meskipun kamu sudah memberikan pupuk yang cukup. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi tanah secara berkala.

Tips menghindarinya: Lakukan uji tanah secara berkala untuk mengetahui pH dan kandungan unsur hara dalam tanah. Berdasarkan hasil uji tanah, kamu bisa menyesuaikan jenis pupuk yang digunakan dan pH tanah. Misalnya, jika tanah terlalu asam (pH rendah), kamu bisa menambahkan kapur untuk menyeimbangkannya. Jika tanah terlalu padat atau kekurangan bahan organik, pertimbangkan untuk menambah kompos atau bahan organik lainnya untuk meningkatkan struktur dan kesuburan tanah.

Pemupukan yang tepat adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif. Namun, banyak kesalahan yang sering dilakukan, seperti pemupukan berlebihan, menggunakan pupuk yang tidak sesuai, dan memberi pupuk pada waktu atau kondisi yang salah. Untuk menghindari masalah ini, penting untuk memahami kebutuhan spesifik tanamanmu, menggunakan pupuk yang sesuai, memupuk pada waktu yang tepat, serta menjaga kondisi tanah agar tetap sehat dan subur. Dengan memperhatikan tips-tips di atas, kamu dapat memastikan tanamanmu mendapatkan nutrisi yang optimal dan tumbuh dengan baik, menghasilkan hasil yang maksimal baik untuk tanaman hias, sayuran, maupun tanaman buah yang kamu rawat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Oktavia Isanur Maghfiroh
EditorOktavia Isanur Maghfiroh
Follow Us