Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Tanaman Hias Perlu Dikarantina, Bisa Tularkan Penyakit

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/shvetsa)
Intinya sih...
  • Tanaman baru perlu dikarantina untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan mencegah penyebaran penyakit.
  • Tanaman layu, hama menghinggapi tanaman, bercak atau jamur adalah tanda-tanda tanaman perlu dikarantina.
  • Lokasi ideal untuk karantina tanaman adalah jauh dari tanaman lain, sirkulasi udara yang baik, potong bagian yang terkena jamur atau hama.

Satu tanaman yang sakit bisa menyebarkan penyakit tanaman hias lainnya di sekitarnya. Terutama bagi tata letak taman atau kebun yang tanamannya saling berhimpitan. Penyebaran hama dan penyakit bisa berlangsung cepat, bila tanaman yang sakit gak cepat dikarantina.

Tanaman yang dikarantina di sini maksudnya adalah memisahkan tanaman yang sakit dengan tanaman lainnya yang masih sehat. Selain untuk mencegah penyebaran penyakit, karantina juga bermanfaat untuk memulihkan tanaman yang sakit. Berikut beberapa ciri tanaman yang harus dikarantina dan dipisahkan dengan tanaman lain.

1. Tanaman hias yang baru dibeli

ilustrasi merawat tanaman (freepik.com/freepik)
ilustrasi merawat tanaman (freepik.com/freepik)

Jangan langsung menempatkan tanaman hias yang baru dibeli berbaur dengan tanaman hias lainnya. Apalagi jika kamu membeli tanaman tersebut secara online. Telur hama atau bercak penyakit bisa saja bersembunyi dan sulit untuk dilihat.

Tanaman yang baru dibeli berasal dari lingkungan berbeda sebelumnya. Jadi, ia perlu beradaptasi dengan lingkungan baru seperti kelembapan dan pencahayaan. Bila langsung ditempatkan di satu lokasi bersama tanaman lain, tanaman yang baru kamu beli bisa sulit beradaptasi yang malah membuatnya sakit bahkan mati.

2. Tanaman tiba-tiba layu dan daunnya menguning

ilustrasi tanaman layu (vecteezy.com/Piyawat Nandeenopparit)

Bila kamu memperhatikan tanaman yang awalnya hijau dan sehat, lalu tiba-tiba menjadi layu dan pucat. Misalnya layu karena kekurangan air, nutrisi, atau stres. Layu yang seperti ini gak berpotensi menularkan penyakit ke tanaman lain.

Meskipun gak selalu menyebabkan penularan penyakit, mengkarantina tanaman layu patut dilakukan sebagai bentuk pencegahan. Tanaman layu yang perlu dikhawatirkan menularkan penyakit adalah tanaman layu yang ketika sudah disiram dan diberi pupuk tak kunjung membaik.

Tanaman layu yang bisa menularkan penyakit ditandai dengan bau menyengat di sekitar media tanam, bercak di sekitar batang atau daun, hingga perubahan warna daun. Segera pinggirkan ciri tanaman seperti ini, karena mungkin membawa infeksi jamur dan bakteri.

3. Terdapat hama menghinggapi tanaman

ilustrasi tanaman terkena hama (unsplash.com/selvavaleska)
ilustrasi tanaman terkena hama (unsplash.com/selvavaleska)

Ciri tanaman yang paling jelas harus dikarantina adalah tanaman yang dihinggapi hama. Baik itu hama serangga, ulat, dan kutu. Penyebaran hama serangga relatif cepat. Mereka bisa berpindah ke tanaman lain dan bertelur di dahan atau daun baru.

Gak hanya itu, telur-telur serangga juga bisa terbawa angin dan menempel ke tanaman lain. Untuk itu, segera pindahkan tanaman terjangkit hama ke tempat yang jauh dari tanaman yang sehat.

4. Terdapat bercak atau jamur

ilustrasi bercak pada daun (vecteezy.com/Ekaterina Zolina)

Bercak dan jamur pada daun atau batang tanaman bisa menandakan tanaman sakit. Ciri khasnya berwarna gelap dan bertekstur. Berikut penjelasannya secara rinci.

Bercak hitam dan cokelat: Tanda yang paling umum bahwa terdapat jamur pada tanaman. Bercak ini bisa membesar dan menyebar ke seluruh bagian tanaman, bahkan tanaman lain.

Bercak putih: Bercak putih gak selalu menandakan jamur. Bercak ini bisa menandakan keberadaan kutu putih. Namun, ada juga jamur berwarna putih yang disebut embun tepung. Jamur jenis ini bisa merusak nutrisi pada tanaman dan menular saat kelembapan tinggi.

Bercak abu-abu dan berbulu: Biasanya terjadi pada tanaman yang baru dipangkas atau pruning karena luka atau teknik pemangkasan yang salah. Potensi penularan gak terlalu mengkhawatirkan, tetapi bisa menyebabkan pembusukan ke seluruh bagian tanaman.

5. Media tanam berbau busuk

ilustrasi media tanam (pexels.com/karolina-grabowska)
ilustrasi media tanam (pexels.com/karolina-grabowska)

Bila kamu mencium bau menyengat di sekitar media tanam, ini bisa mengindikasikan bahwa terdapat busuk akar. Biasanya disertai dengan batang yang lunak dan mengeluarkan cairan. Akar tanaman berubah warna menjadi gelap.

Busuk akar bisa menular ke tanaman lain, meskipun dalam pot berbeda. Tanaman yang ditanam dalam satu lahan punya potensi lebih besar terkena busuk akar dan bisa mendatangkan jamur dan penyakit lainnya. Jadi tanaman yang busuk akar harus segera disisihkan.

Tips mengkarantina tanaman hias yang berpotensi sakit

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/sasha-kim)
ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/sasha-kim)

Lokasi yang paling ideal untuk menempatkan tanaman yang sedang sakit adalah jauh dari kumpulan tanaman. Namun, pastikan tanaman masih mendapat sinar matahari yang cukup dan sirkulasi udara yang baik. Potong dan bersihkan bagian tanaman yang terkena jamur atau hama. Cukupi nutrisi dan ganti media tanam bila perlu.

Cara di atas efektif bila kamu menanam tanaman dalam pot yang mudah dipindahkan. Namun, jika kamu menanam di dalam lahan yang sama seperti raised bed. Mengkarantina tanaman agak sulit dilakukan.

Bila gejalanya sakit ringan dan gak mengganggu, cukup potong bagian yang sakit atau cacat. Namun, jika tanaman sudah terjangkit hama, dipenuhi jamur, atau busuk akar. Kamu harus merelakan tanaman tersebut untuk dieliminasi atau dicabut, agar gak menularkan ke tanaman lain.

Mengamati pertumbuhan secara berkala perlu dilakukan untuk mendeteksi bila ada tanaman yang terkena jamur dan penyakit. Jangan panik bila tanaman terjangkit penyakit yang bisa menularkan ke tanaman lain. Menghadapi hama dan penyakit adalah bagian pengalaman dari aktivitas berkebun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us