Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Checklist Peralatan Wajib Ada untuk Membersihkan Rumah Pasca Banjir

ilustrasi rumah kebanjiran (pexels.com/Pok Rie)
ilustrasi rumah kebanjiran (pexels.com/Pok Rie)

Musim hujan yang intens sering kali membawa dampak buruk, termasuk banjir yang bisa merendam rumah dan meninggalkan banyak kotoran serta lumpur. Setelah air surut, proses pembersihan rumah menjadi tugas yang berat, terutama jika tidak memiliki peralatan yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan perlengkapan yang efektif agar proses pembersihan berjalan lebih cepat dan efisien.

Dengan peralatan yang sesuai, kamu bisa membersihkan rumah pasca banjir secara lebih optimal dan mengurangi risiko penyakit akibat bakteri serta jamur yang berkembang di lingkungan lembap. Berikut ini adalah tujuh checklist peralatan yang wajib dimiliki untuk membersihkan rumah setelah banjir.

1. Sarung tangan karet dan sepatu bot

ilustrasi sepatu bot (pexels.com/Abigail Le Fay)
ilustrasi sepatu bot (pexels.com/Abigail Le Fay)

Sarung tangan karet berguna untuk melindungi tangan dari air kotor yang mengandung bakteri dan zat berbahaya lainnya. Sepatu bot membantu menjaga kaki tetap kering dan mencegah cedera akibat benda tajam yang mungkin terbawa oleh air banjir. Pilih sarung tangan yang cukup tebal agar lebih tahan lama dan tidak mudah sobek.

Gunakan sepatu bot dengan sol anti-slip agar lebih aman saat berjalan di area licin. Pastikan juga peralatan ini mudah dicuci dan cepat kering setelah digunakan. Dengan perlindungan yang memadai, kamu bisa lebih nyaman dan aman saat membersihkan rumah.

2. Masker dan pelindung mata

ilustrasi seseorang memakai masker (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi seseorang memakai masker (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Masker sangat penting untuk menghindari debu, spora jamur, dan bau tidak sedap yang mungkin muncul setelah banjir. Gunakan masker N95 atau jenis lain yang mampu menyaring partikel kecil agar lebih efektif. Pelindung mata juga diperlukan untuk mencegah percikan air kotor atau cairan pembersih mengenai mata.

Pastikan masker dan pelindung mata dipakai dengan benar agar dapat memberikan perlindungan maksimal. Setelah digunakan, segera bersihkan atau ganti masker jika sudah terlalu kotor. Menggunakan alat pelindung ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan iritasi pernapasan.

3. Sikat dan pel lantai

ilustrasi sikat lantai (freepik.com/freepik)
ilustrasi sikat lantai (freepik.com/freepik)

Sikat dengan bulu yang kuat diperlukan untuk menggosok lantai yang dipenuhi lumpur dan kotoran membandel. Gunakan sikat berukuran besar agar pembersihan lebih cepat dan efisien. Pel lantai juga penting untuk menghilangkan sisa air kotor yang masih tersisa setelah disikat.

Pilih pel dengan daya serap tinggi agar lantai lebih cepat kering. Jangan lupa gunakan cairan disinfektan agar lantai benar-benar bersih dari kuman dan bakteri. Rutin mencuci sikat dan pel setelah digunakan akan membantu menjaga kebersihannya.

4. Ember dan alat penyedot air

ilustrasi alat penyedot air (freepik.com/freepik)
ilustrasi alat penyedot air (freepik.com/freepik)

Ember menjadi peralatan dasar yang wajib ada untuk menampung air bersih atau air kotor saat proses pembersihan. Alat penyedot air seperti vacuum khusus untuk cairan bisa sangat membantu mengeringkan genangan air dengan lebih cepat. Gunakan ember berukuran besar agar lebih banyak menampung air dan mempermudah proses pembersihan.

Pastikan alat penyedot air yang digunakan memiliki daya isap yang kuat agar efektif dalam mengeringkan area yang lembap. Selain itu, kosongkan ember dan alat penyedot air secara rutin agar tidak menimbulkan bau. Dengan peralatan ini, proses pengeringan rumah akan lebih cepat dan efisien.

5. Cairan pembersih dan disinfektan

ilustrasi cairan pembersih (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi cairan pembersih (pexels.com/Anna Shvets)

Setelah banjir, rumah harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang efektif menghilangkan noda dan kotoran. Pilih sabun pembersih yang aman digunakan untuk berbagai permukaan, seperti lantai, dinding, dan perabotan. Disinfektan juga diperlukan untuk membunuh bakteri dan jamur yang berkembang akibat lingkungan lembap.

Pastikan menggunakan disinfektan yang tidak berbahaya bagi kesehatan, terutama jika ada anak kecil atau hewan peliharaan di rumah. Gunakan sarung tangan saat mengaplikasikan cairan pembersih agar kulit tetap terlindungi. Dengan produk yang tepat, rumah bisa kembali bersih dan bebas dari risiko penyakit.

6. Kain lap dan handuk bekas

ilustrasi handuk (pexels.com/Dom J)
ilustrasi handuk (pexels.com/Dom J)

Kain lap sangat diperlukan untuk mengeringkan permukaan yang telah dibersihkan, seperti meja, kursi, dan peralatan rumah tangga lainnya. Gunakan handuk bekas untuk menyerap air di area yang sulit dijangkau oleh pel atau penyedot air. Pilih kain lap yang berbahan microfiber agar lebih efektif dalam menyerap air dan debu.

Cuci kain lap dan handuk secara rutin agar tidak menumpuk kotoran dan bakteri. Simpan kain lap di tempat kering agar tidak cepat berbau apek. Dengan kain lap dan handuk bekas, proses pembersihan bisa lebih maksimal dan efisien.

7. Kantong sampah besar

ilustrasi kantong sampah besar (freepik.com/jcomp)
ilustrasi kantong sampah besar (freepik.com/jcomp)

Setelah banjir, biasanya banyak barang yang harus dibuang, seperti perabotan rusak, makanan basi, dan sampah lainnya. Kantong sampah besar sangat penting untuk mengumpulkan semua limbah ini dengan lebih rapi dan praktis. Pilih kantong sampah yang kuat agar tidak mudah robek saat diangkat.

Pisahkan sampah yang masih bisa didaur ulang agar lebih ramah lingkungan. Pastikan kantong sampah tertutup rapat untuk mencegah bau tidak sedap menyebar. Dengan persiapan kantong sampah yang cukup, rumah bisa lebih cepat bersih dan terbebas dari tumpukan sampah.

Dengan memiliki peralatan yang tepat, membersihkan rumah pasca banjir akan menjadi lebih mudah dan aman. Pastikan selalu menggunakan perlindungan diri dan melakukan pembersihan secara menyeluruh untuk menghindari risiko penyakit akibat sisa-sisa kotoran dan bakteri yang tertinggal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
RINA WATI
EditorRINA WATI
Follow Us