6 DIY Lilin Aromaterapi yang Ampuh Kurangi Stres, Bikin Rileks

Lilin berbahan dasar kedelai atau soy wax menjadi pilihan populer untuk lilin aromaterapi alami. Teksturnya lembut, titik leburnya rendah, dan gak menghasilkan asap hitam saat dibakar. Ini membuatnya aman dipakai di ruangan tertutup, bahkan untuk kita yang sensitif terhadap aroma tajam.

Selain itu, lilin kedelai juga mampu mempertahankan aroma minyak esensial lebih lama dibanding parafin. Karena terbuat dari bahan nabati, lilin dinilai lebih ramah lingkungan. Saat menyalakannya, kita akan merasakan kehangatan lembut dan aroma yang perlahan menyebar. Hal ini menciptakan suasana damai yang sempurna untuk meditasi, membaca, atau sekadar diam sejenak menikmati malam. 

Lilin lebah atau beeswax candle dikenal sebagai lilin paling alami dan murni di dunia. Warnanya kuning keemasan dan aromanya lembut seperti madu, alhasil kamu gak perlu menambahkan minyak wangi, deh. Ketika dibakar, lilin ini melepaskan ion negatif yang dapat membantu membersihkan udara dari debu dan alergen, membuat pernapasan terasa lebih lega.

Penelitian dari Cleveland Clinic menunjukkan bahwa udara yang lebih bersih dapat menurunkan tingkat hormon stres dan memperbaiki kualitas tidur. Itulah mengapa lilin lebah sangat cocok bagi kita yang ingin menciptakan suasana tenang di kamar tidur. 

Bagi kita yang menyukai aroma tropis, lilin kelapa adalah pilihan yang sempurna. Terbuat dari minyak kelapa alami, lilin ini memiliki tekstur halus dan menghasilkan aroma manis yang eksotis, cocok untuk menciptakan suasana relaksasi setelah hari yang melelahkan.

Lilin kelapa juga mempunyai daya sebar aroma yang kuat. Saat ditambah dengan minyak esensial seperti ylang-ylang atau vanilla, hasilnya menjadi keharuman yang menenangkan sekaligus membangkitkan semangat. Banyak orang menggunakan lilin kelapa saat berendam air hangat atau melakukan self-care night routine karena aromanya menghadirkan sensasi spa alami di rumah. 

Lilin jenis ini menggabungkan minyak esensial dengan bahan herbal kering seperti bunga chamomile, daun sage, atau kelopak mawar. Ketika lilin terbakar, panasnya membantu melepaskan aroma dari minyak dan herbal sekaligus, menciptakan perpaduan harum yang kompleks serta alami.

Selain memberikan efek aromaterapi, lilin herbal juga menghasilkan unsur visual yang indah. Kita dapat menambahkan sedikit rempah seperti kayu manis atau kulit jeruk untuk aroma yang lebih “hangat”. Jenis lilin ini cocok untuk kita yang ingin menciptakan suasana spiritual, meditasi ringan, atau sekadar waktu tenang bersama diri sendiri, lho.

Jika kita mencari lilin yang menyesuaikan dengan suasana hati, essential blend candle bisa jadi jawabannya. Lilin ini dibuat dengan campuran minyak-minyak esensial sekaligus, seperti lavender dan bergamot untuk menenangkan, atau peppermint serta eucalyptus untuk menyegarkan.

Menurut Medical News Today, kombinasi aroma yang tepat bisa membantu otak memproduksi hormon serotonin dan dopamin, yang berperan penting dalam menciptakan rasa bahagia dan rileks. Lilin jenis ini ideal untuk kita yang mengalami stres berat atau membutuhkan suasana damai saat bekerja di rumah. 

Lilin dengan aroma kayu seperti cendana, cedarwood, atau patchouli memberikan sensasi hangat, menenangkan, dan stabil. Aroma alami dari minyak kayu terbukti membantu menurunkan detak jantung serta menstabilkan gelombang otak yang berhubungan dengan relaksasi.

Mengutip Psychology Today, aroma cendana sering dipakai dalam terapi meditasi karena membantu meningkatkan fokus dan kedamaian batin. Lilin jenis ini cocok bagi kita yang ingin “mendarat” setelah hari penuh tekanan, atau saat butuh keheningan untuk menata pikiran. 

Hanya dari DIY lilin aromaterapi untuk kurangi stres, kita belajar bahwa ketenangan bisa datang dari hal sederhana. Setiap jenis lilin aromaterapi memiliki keunikan dan pesona sendiri, nih. Jadi, pilihlah sesuai hati, nyalakan, dan beri waktu untuk diri sendiri malam ini.