Prediksi Tren Dekorasi Rumah Tahun 2022, Didominasi Warna Pastel Cerah

Selama dua tahun masa pandemik, kita telah melalui banyak tantangan dan perubahan. Situasi yang serba gak pasti tersebut rupanya juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Termasuk bagaimana kita memaknai kembali 'rumah' atau tempat tinggal kita selama ini.

Salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam mendesain hunian adalah memilih warna cat yang tepat. Berkaitan dengan itu, Dulux menghadirkan Colour of the Year 2022 dengan konsep “Bright Skies – A Breath of Fresh Air”.

Warna biru cerah ini melambangkan nuansa cerah dan lembut yang melambangkan semangat kita di tahun 2022. Poin itu juga disampaikan oleh Helen Van Gent selaku creative director AkzoNobel Global Aesthetic Center.

Ia mengatakan, "Kita hidup di momen yang aneh saat ini. Kita dihadapkan dengan situasi mengejutkan yang gak pernah terjadi sebelumnya. Jadi, kita juga menggunakan rumah dengan cara yang sangat berbeda".

Selain itu, Helen juga menyampaikan, "Metafora dari 'a breath of fresh air' ini melambangkan minat kita untuk menggali banyak ide yang segar pada momentum ini".

Warna biru muda yang melambangkan ketenangan pikiran sepertinya telah menjadi warna favorit banyak orang, ya?

Dalam acara virtual press conference ini, Dulux juga mengundang Reza Gunawan selaku holistic health practitioner. Reza membagikan tips-tips penting untuk membangun kembali ketenangan diri di tengah situasi pandemik.

Menurutnya, ada empat aspek penting yang harus kita perhatikan dalam menjalin kehidupan. Yang pertama adalah bagaimana kita merawat serta memberikan asupan untuk tubuh.

"Lalu, kita juga perlu memperhatikan asupan yang baik untuk batin. Latihan-latihan yang membantu kita menjernihkan hati juga sangat penting," pungkasnya.

Kemudian, yang ketiga adalah dengan mengawasi acupan panca indera yang kita terima.

"Apa yang kita hirup, makanan yang kita cicip, bunyi yang kita dengar, sentuhan yang kita rasakan, sampai pemandangan yang kita lihat. Panca indera itu adalah pintu gerbang menuju batin. Jadi, kalau gak dijaga, hal ini juga akan memengaruhi mood kita," tambahnya lagi.

Aspek penting terakhir yang harus diperhatikan adalah asupan dari alam. Reza mengatakan bahwa selama dua tahun terakhir ini, kita memiliki batasan untuk beraktivitas di dalam ruangan.

"Padahal bersentuhan langsung dengan udara segara, sinar matahari, konsumsi air mineral serta exposure ke langit terbuka itu akan mengingatkan batin kita bahwa hidup itu gak sesempit wacana kekhawatiran yang harus kita lewati," ujarnya lagi.

Warna biru yang menjadi colour of the year 2022 ala Dulux menurutnya bisa menjadi lambang dari ketenagan batin.

Ia menuturkan, "Biru itu punya kecenderungan untuk menenangkan, meredakan gelisah, meredakan detak jantung berlebihan, memicu respons relaksasi, serta meningkatkan fokus".

Konsep 'Bright Skies' yang dibawakan Dulux hadir dalam empat palet warna yang berbeda. Di antaranya adalah Workshop, Greenhouse, Studio dan Salon. Semua pilihan warna yang tersedia dalam palet tersebut didominasi oleh warna-warna pastel yang lembut.

Helen mengatakan, "Tahun ini colour of the year 2022 direpresentasikan dengan 4 palet warna. Semua palet ini bisa membantu memudahkan konsumen memilih warna cat".

Menurutnya, dengan mengaplikasikan satu warna palet saja, pelanggan juga bisa menciptakan nuansa hunian yang lebih harmonis.

Ketika membahas tren dekorasi rumah di tengah pandemik, Helen mengatakan bahwa rumah kini gak hanya menjadi tempat beristirahat saja.

"Kita harus mengimajinasikan kembali fungsi rumah menjadi konsep a do it all space. Rumah menjelma jadi restoran, bioskop, rumah sakit, sekolah, sampai kantor," ujarnya.

Opini yang serupa juga dituturkan oleh Mande Austriono selaku principal architect dari DFORM. Mande menyampaikan bahwa dua tahun pandemik turut mengubah mindset serta pola hidup seluruh masyarakat. Dan, hal itu juga berdampak terhadap peran-peran ruangan di dalam rumah.

 "Otomatis trennya jg berubah. Hampir semua klien saya menginginkan ruang bekerja (home office) dan ruang bermain anak (playroom) di dalam rumah," ujarnya.

Selain itu, Mande juga menuturkan tentang konsep bekerja dari rumah yang mungkin akan berkelanjutan di masa depan.

"Ada survei, gaya hidup ke depannya semua orang akan mencoba untuk bekerja di dalam rumah. Ini dianggap mampu mengurangi tingkat stres karena kita bisa mengatur rutinitas sendiri tergantung kebutuhan," katanya.

Salah satu klien yang pernah bekerja sama dengannya juga menyampaikan request untuk menyediakan fasilitas ruangan yang mendukung konsep work from home (WFH).

Ia menuturkan, "Klien saya meminta tersedianya ruangan untuk video call. Dengan harapan bahwa di masa depan akan banyak agenda meeting dari dalam rumah. Bentuknya seperti warung telepon (wartel)".

Kilas balik kepada masa-masa awal pandemik, Helen mengatakan bahwa pada momen itu ada banyak orang yang mencoba keluar dari kota domisilinya.

"WFH bisa dilakukan di mana pun, gak cuma di kota kediamannya saja. Masyarakat juga lebih fokus untuk mencari tempat dengan kualitas hidup yang lebih baik," pungkasnya.

Salah satu kualitas kehidupan yang banyak dicari adalah perasaan dekat dengan alam. Mulai dari meningkatnya kunjungan ke tempat-tempat terbuka sampai tren merawat tanaman indoor di dalam rumah.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, "Kita butuh ruang di mana kita bisa kembali ke alam di mana pun kita berada".

Dari pengalaman Mande, tren ini juga menjadi pertimbangan dari perancangan hunian.

"Sekarang banyak yang mulai mikir, gimana caranya walaupun lahan rumah kecil, tapi tetap ada space buat berkebun," katanya.

Itu dia rangkuman acara "Virtual Press Conference Color of The Year 2022" yang diadakan oleh Dulux. Tren dekorasi ini patut dinantikan, nih!