Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pengaruh Sumpah Pemuda bagi Perjuangan Bangsa Indonesia

ilustrasi bendera merah putih (unsplash.com/Mufid Majnun)
Intinya sih...
  • Sumpah Pemuda jatuh pada 28 Oktober dan memperingati kesamaan pandangan para pemuda pada kongres tersebut.
  • Peristiwa ini menumbuhkan semangat kebangsaan, menutup gerakan kesukuan, dan meningkatkan peran perempuan dalam pergerakan nasional.
  • Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan dan lagu Indonesia Raya menjadi simbol semangat nasionalisme serta perlawanan terhadap penjajah.

Setiap tahunnya, masyarakat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. Perayaan ini sekaligus menjadi pengingat akan sebuah peristiwa penting dalam mencapai kemerdekaan Republik Indonesia. 

Dikutip e-book berjudul Makna Sumpah Pemuda oleh Sri Sudarmiyatun (2012), Sumpah Pemuda berasal dari dua kata, yakni “sumpah” dan “pemuda”. Secara harfiah, kata “sumpah” memiliki arti janji, sedangkan kata “pemuda” merujuk pada orang yang berusia muda. Ketika digabungkan, istilah ini mengandung makna sebagai janji para pemuda.

Janji para pemuda sebagaimana merujuk pada peristiwa Sumpah Pemuda, diucapkan pada saat Kongres Pemuda II, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Dari hasil kongres tersebut, terciptalah kesamaan pandangan yang termaksud dalam teks Sumpah Pemuda.

Peristiwa tersebut memiliki pengaruh besar terhadap sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dikutip buku Sumpah Pemuda Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional oleh Momon Abdul Rahman, dkk., (2008), berikut IDN Times rangkum lima pengaruh Sumpah Pemuda bagi perjuangan bangsa Indonesia.

1.Menumbuhkan semangat kebangsaan

ilustrasi kegiatan upacara bendera (unsplash.com/Teguh Setiawan)

Salah satu pengaruh dari Sumpah Pemuda adalah menumbuhkan semangat kebangsaan bagi masyarakat, terutama di kalangan muda. Sejak diikrarkan Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia mulai sadar akan pentingnya rasa persatuan. Mereka menyadari bahwa di balik keanekaragaman suku bangsa dan adat istiadat di Indonesia yang membanggakan, hal itu ternyata juga bisa berpotensi menimbulkan perpecahan.

Namun, dengan lahirnya peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang dan suku bangsa, kemudian bersatu dengan tekad yang sama untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

2.Tujuan pergerakan menjadi lebih terarah

ilustrasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) (unsplash.com/Ed Us)

Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi tekad untuk benar-benar bersatu sekaligus menutup gerakan secara kesukuan atau kedaerahan. Para pemuda Indonesia pada masa itu sudah menyadari keberagaman suku dan agama. Mereka sadar bahwa hanya dengan persatuan, Indonesia dapat meraih kemerdekaan.

Oleh karenanya, para pemuda memiliki tujuan yang sama, yaitu meraih kemerdekaan. Kemudian, diadakanlah kongres dan menghasilkan ikrar pada 28 Oktober 1928. Sejak itu, perjuangan kemerdekaan mulai bergerak dalam semangat nasional dan dilaksanakan bersama-sama dalam jiwa persatuan, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.

3. Mempelopori pergerakan perempuan

ilustrasi seorang guru mengajar di depan kelas (unsplash.com/Fajar Herlambang)

Tidak hanya memotivasi para pemuda, Sumpah Pemuda juga berperan penting bagi pergerakan perempuan. Pasalnya, setelah Kongres Pemuda II, pengaruh kebangsaan semakin berkobar dalam pergerakan perempuan.

Peristiwa Sumpah Pemuda meningkatkan perhatian perempuan tentang perbaikan kedudukan sosial, baik dalam keluarga maupun perkawinan. Mereka juga semakin sadar, bahwa perempuan juga dapat ikut berperan dalam bidang politik dan pendidikan.

4.Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa

ilustrasi memperingati Hari Sumpah Pemuda (unsplash.com/Hobi industri)

Indonesia memiliki ciri khas keanekaragaman bahasa dan budayanya. Tentu, tanpa ada bahasa persatuan, sangat sulit bagi masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang Indonesia yang berasal dari daerah berbeda.

Oleh sebab itu, usai diselenggarakan Kongres Pemuda II, bahasa Indonesia kemudian ditetapkan sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan. Penggunaan bahasa Indonesia yang intensif dilakukan dalam berbagai pertemuan, rapat, dan media cetak yang diterbitkan oleh kaum pergerakan, sehingga mendorong persatuan visi dan cita-cita untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia di kalangan masyarakat luas.

5.Memasyarakatkan lagu Indonesia Raya

ilustrasi upacara bendera (pexels.com/bima)

Setelah Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 28 Oktober 1928, lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman, ditetapkan sebagai lagu resmi yang dinyanyikan dalam setiap pembukaan dan penutupan pertemuan pergerakan. Lagu ini sangat dihormati oleh kaum pergerakan dan setiap kali dinyanyikan dalam acara-acara resmi. Para hadirin menunjukkan rasa hormat dengan sikap berdiri tegak hingga lagu selesai dinyanyikan.

Selain itu, lagu Indonesia Raya juga dijadikan sebagai alat propaganda untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan menentang penjajah. Hingga kini, lagu Indonesia Raya masih tetap dinyanyikan dalam pertemuan resmi maupun upacara bendera  

Demikianlah ulasan mengenai pengaruh Sumpah Pemuda bagi perjuangan bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda, sudah sepatutnya kita mengingat kembali perjuangan para pelajar dan pemuda Indonesia pada masa itu, yang melahirkan Sumpah Pemuda dan menjadi salah satu tonggak dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Tentu, perjuangan tersebut tidak berhenti sampai di sini. Sebagai penerus bangsa, kita sebaiknya terus berkontribusi dengan melakukan hal-hal positif demi kemajuan bangsa dan negara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Delvia Y Oktaviani
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us