Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penciptaan Karya yang Bisa Dipelajari di Jurusan Sastra Indonesia 

ilustrasi perempuan menulis (unsplash.com/Kaitlyn Baker)
ilustrasi perempuan menulis (unsplash.com/Kaitlyn Baker)

Bagian sebagian besar masyarakat mungkin akan beranggapan bahwa di jurusan Sastra Indonesia hanya akan belajar bahasa Indonesia. Padahal, hal tersebut tidak benar. Di jurusan Sastra Indonesia, mahasiswa dapat mempelajari berbagai bahasa asing dan berbagai disiplin ilmu.

Salah satu kegiatan yang tidak luput dalam perkuliahan jurusan Sastra Indonesia adalah penciptaan karya. Penciptaan karya ini ada beragam jenisnya, mulai dari penciptaan karya ilmiah hingga penciptaan karya non-ilmiah, seperti prosa dan skenario film. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.

1.Penciptaan karya ilmiah

ilustrasi perempuan membaca buku (unsplash.com/Priscilla Du Preez)
ilustrasi perempuan membaca buku (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Penciptaan karya ilmiah ini ada banyak macamnya. Yang jelas karya yang diciptakan adalah tulisan yang bersifat ilmiah. Mahasiswa di jurusan Sastra Indonesia dapat mempelajari penulisan untuk menghasilkan artikel, makalah, essai, hingga buku. Karya-karya ilmiah ini dapat ditulis secara individu ataupun bersama tim.

Penelitian atau pembahasannya tentu seputar bidang di jurusan Sastra Indonesia, yakni bidang linguistik dan bidang sastra. Pada bidang linguistik misalnya, kamu dapat belajar menulis buku dengan topik membaca BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) atau menulis artikel tentang penelitian penggunaan kaidah bahasa, baik pada bahasa lisan ataupun bahasa tertulis.

2.Penciptaan prosa

ilustrasi perempuan membaca buku (unsplash.com/Muhammad Haikal Sjukri)
ilustrasi perempuan membaca buku (unsplash.com/Muhammad Haikal Sjukri)

Salah satu jenis karya sastra adalah prosa. Prosa terdiri atas dua jenis, yakni novel dan cerpen. Nah, di jurusan Sastra Indonesia, membaca dua jenis prosa tersebut merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk bisa menciptakan karya sastra berupa prosa, baik berupa novel maupun cerpen.

3.Penciptaan puisi

ilustrasi perempuan membaca buku (unsplash.com/Praveen Gupta)
ilustrasi perempuan membaca buku (unsplash.com/Praveen Gupta)

Selain penciptaan prosa, ada pula penciptaan karya sastra lainnya, yakni puisi. Biasanya, mata kuliah yang berhubungan dengan kegiatan ini diperkuat dengan mata kuliah dasar, seperti kajian puisi yang mengharuskan mahasiswa menulis puisi, membacakannya, dan melakukan penafsiran terhadap karya-karya puisi yang telah ada sebelumnya.

4.Penciptaan naskah drama

ilustrasi panggung pementasan drama (unsplash.com/Annie Gavin)
ilustrasi panggung pementasan drama (unsplash.com/Annie Gavin)

Jenis karya sastra selain prosa dan puisi adalah drama. Ya, mungkin drama selama ini lebih sering dikenal sebagai bagian dari seni, padahal drama juga termasuk bagian dari sastra. Seperti halnya prosa dan puisi, mahasiswa di Sastra Indonesia dapat belajar tentang membawakan lakon atau keaktoran dari sebuah naskah drama. Di semester yang lebih tinggi, mahasiswa berkesempatan untuk menulis naskah drama sebagai karya yang mereka hasilkan sendiri.

5.Penciptaan skenario film

ilustrasi syuting film (unsplash.com/Voyage Pro)
ilustrasi syuting film (unsplash.com/Voyage Pro)

Film termasuk ke dalam karya sastra karena secara garis besar gak beda jauh dengan drama. Pembelajaran menulis skenario film juga termasuk ke dalam kurikulum di jurusan Sastra Indonesia, sehingga mahasiswa gak hanya belajar syuting film, tapi juga menulis skenario dari film tersebut. Beberapa aspek yang membedakan antara drama dan film adalah format dan penyampaian, pengembangan cerita, dan keterbatasan teknis.

Naskah drama ditulis untuk dipentaskan di atas panggung (teksnya disertai instruksi untuk aktor), lebih mengandalkan dialog, dan terbatas pada setting panggung yang sederhana. Sementara skenario film ditulis untuk produksi film (di dalamnya lebih rinci mengenai deskripsi lokasi, gerakan kamera, atau efek suara), lebih memperhatikan cara cerita yang ditampilkan, dan diproduksi dengan teknologi sinematografi yang lebih lengkap.

Belajar bahasa Indonesia memang menjadi keharusan di jurusan Sastra Indonesia. Namun, mahasiswa di jurusan tersebut juga mempelajari berbagai ilmu, termasuk kegiatan penciptaan karya seperti yang telah diulas di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nunung Munawaroh
EditorNunung Munawaroh
Follow Us