5 Sebutan 'Pepaya' oleh Orang Minang Berdasarkan Dialektologi, Catat!

Pepaya, yang bernama latin Carica papaya, merupakan salah satu buah yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat di daerah tropis seperti Indonesia. Pepaya rupanya berasal dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Selatan bagian utara, hingga lantas tersebar luas ke berbagai daerah tropis di seluruh dunia.
Usut punya usut, nama "pepaya" dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, yakni "papaja". Nah, dalam bahasa daerah seperti bahasa Minang, pepaya ternyata memiliki variasi leksikal berdasarkan dialektologi di daerah-daerah tertentu, lho.
1. Batiak

Batiak juga disebut dengan versi leksikal lain yakni botiak. Penamaan ini dipakai oleh masyarakat Minang yang berasal dari daerah darek. Singkatnya, daerah darek merujuk pada daerah-daerah di wilayah ranah Minang yang berlokasi di dataran tinggi, yang juga merupakan sumber dan pusat dari adat Minangkabau, tepatnya Luhak Nan Tigo.
2. Kalikih

Pepaya juga disebut dengan nama kalikih oleh masyarakat Minang yang berasal dari daerah darek. Lebih lanjut, daerah ini pun dibagi lagi atas tiga wilayah yang dikenal dengan nama Luhak Nan Tigo, yakni Luhak Tanah Datar (berpusat di Batusangkar), Luhak Agam (berpusat di Bukitinggi), dan Luhak Lima Puluh Kota (berpusat di Payakumbuh).
3. Sampelo

Kalau di daerah pesisir, tepatnya di daerah dataran rendah yang membujur sepanjang pantai barat di Sumatera Barat, pepaya lazim disebut dengan nama sampelo. Daerah pinggir pantai ini mencakup wilayah yang disebut Rantau Pasisia, yakni Pariaman, Padang, serta Pesisir Selatan.
4. Sintuka

Masih berasal dari penamaan di daerah rantau, sebutan sintuka umumnya dituturkan oleh masyarakat Minang di sekitar perbatasan Kabupaten Pesisir Selatan. Daerah rantau merujuk pada daerah di luar wilayah Luhak Nan Tigo (yang merupakan pusat adat Minangkabau). Oleh sebab itu, daerah tersebut dinamai daerah rantau.
5. Papaya

Kalau papaya agaknya merupakan sebutan untuk "pepaya" yang telah banyak mengalami penyesuaian dengan bahasa Indonesia. Selain mirip, pepaya-papaya, kata "pepaya" agaknya juga lebih lazim digunakan oleh generasi sekarang di berbagai daerah.
Buah yang identik dengan warna oranye serta cita rasa manis yang menyegarkannya ini memang menjadi salah satu primadona dalam kategori buah-buahan. Tak hanya mudah dijumpai, pepaya juga memiliki penamaan yang beragam berdasarkan daerahnya. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasanmu tentang perbendaharaan kata dalam bahasa Minang, ya!